40
a Mengatur penyaluran dorongan seksual.
b Keluarga sebagai tempat untuk bereproduksi dan melanjutkan keturunan.
c Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama bagi anggota keluarga.
d Keluarga memberikan pemenuhan kebutuhan afeksi yang berupa kasih
sayang dan cinta kasih kepada sesama anggotanya. e
Keluarga memberikan status sosial dan identitas kepada anggota keluarga. f
Keluarga memberikan perlindungan kepada anak baik secara fisik maupun secara psikologis agar anggotanya merasa nyaman.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keluarga pasien adalah anggota keluarga yang berstatus ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi atau orang-
orang lain yang lingkungan hidupnya berdekatan dengan pasien skizofrenia dan melakukan interaksi yang sering dengan pasien.
2.4. Schizofrenia
2.4.1 Pengertian Skizofrenia
Skizofrenia merupakan kelompok gangguan psikosis atau psikotik yang ditandai terutama oleh distorsi-distorsi mengenai realitas, juga sering terlihat
adanya perilaku menarik diri dari interaksi sosial, serta disorganisasi dan fragmentasi dalam hal persepsi, pikiran, dan kognisi, Carson dan Butsher, 1992
dalam Wiramihardja, 2007:135. Beberapa ahli menganggap bahwa skizofrenia merupakan gangguan yang
menyimpan teka-teki. Pada suatu saat orang-orang dengan gangguan skizofrenia mampu berpikir dan berkomunikasi dengan sangat jelas, memiliki pandangan
41
yang tepat atas realitas, dan berfungsi secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada saat yang lain pemikiran dan kata-kata mereka terbalik-balik,
mereka kehilangan kontak dengan realitas dan mereka tidak mampu memelihara diri mereka sendiri, bahkan dalam banyak cara yang mendasar, Susan, 2004
dalam Wiramihardja:135. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar inappropriate atau tumpul blunted. Kesadaran yang jernih clear
consciousness dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian, Maslim, 2002.
2.4.2 Fase-Fase Skizofrenia
Diagnosa penyakit skizofrenia diberikan apabila seorang individu menunjukkan gejala-gejala gangguan paling tidak selama enam bulan, terdiri dari
fase aktif paling kurang satu bulan lamanya: Individu mengalami simptom- simptom psikotik seperti halusinasi, delusi, kekacauan bicara dan perilaku serta
penarikan diri. Fase aktif biasanya muncul melalui tanda-tanda bahaya, tapi tidak semuanya demikian.
Fase “prodromal” yaitu sebuah fase simptom peringatan pendahuluan kekacauan yang tengah muncul menuju pada fase aktif dimana individu
menunjukkan satu kehilangan fungsi sosial dan interpersonal, dengan cirri-ciri: penarikan diri dalam hubungan sosial, tidak mampu bekerja produktif, perilaku
esentrik, tidak mampu merawat diri, emosi yang tidak pada tempatnya, berpikir
42
dan berbicara aneh, keyakinan-keyakinan yang salah, persepsi aneh dan berkurangnya inisiatif dan tenaga.
Bagi sejumlah orang, fase aktif dari simptom ini diikuti oleh fase “residual” yaitu indikasi-indikasi yang masih tertinggal sesudah terjadinya
gangguan dengan ciri-ciri perilaku yang sama jenisnya dengan fase prodromal. Simptom delusi atau berbica aneh masih tersisa dalam fase ini tetapi biasanya
tidak kuat dan tidak mengganggu sebagaimana pada fase aktif.
2.4.3 Tipe-Tipe Skizofrenia