Tinjauan Lapangan Pra-Penelitian Proses Penelitian

75 bertahun-tahun. Namun, dalam kehidupan sosial dan pribadinya keluarga pasien ini masih dapat berfungsi secara baik. Keluarga yang berfungsi baik inilah yang nantinya akan dicari faktor-faktor yang menyebabkan mereka bertahan dalam kondisi sulit ini. Diduga semua keluarga pasien yang menjadi subjek dari penelitian ini memiliki resiensi dalam dirinya.

4.2. Proses Penelitian

4.2.1 Tinjauan Lapangan Pra-Penelitian

Tinjauan lapangan pra-penelitian dilakukan sebelum penelitian di RSJD- AGH. Tinjauan lapangan pra-penelitian berfungsi untuk memastikan fenomena penelitian yang diperoleh melalui melaluli media cetak. Tinjauan lapangan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2010 dengan melakukan observasi dan wawancara awal. Obesrvasi dan wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi data mengenai gambaran dan setting penelitian. Data tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan konsep penelitian. Tinjauan lapangan pra-penelitian dilatarbelakangi ketertarikan peneliti terhadap fenomena terlampauinya bed ocupation rate BED dari RSJD-AGH sehingga menyebabkan pihak RSJD-AGH sering menolak pasien yang datang untuk berobat. Hal ini diperoleh peneliti dari media cetak Suara Merdeka edisi Minggu, 24 April 2010. Kemudian peneliti mencari informasi lebih lanjut dengan melakukan tinjauan pra-penelitian. Pada tanggal 29 April 2011 peneliti mengunjungi RSJD-AGH. Pertama- tama peneliti menemui psikolog di RSJD-AGH yakni Ibu Hamargo Murni IHM. 76 Kemudian peneliti memperoleh banyak keterangan termasuk seringnya terjadi kasus keluarga yang tidak mau lagi menerima kepulangan pasien gangguan jiwa yang telah dinyatakan sembuh. Beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga yang gangguan jiwa pun tidak jarang dalam proses perawatan pasien dirumah justru malah menambah jumlah penderita gangguan jiwa dalam keluarga. Misalnya pada awalnya hanya ayahnya yang mengalami gangguan skizofrenia. Namun kemudian anaknya juga ikut mengalami gangguan karena tidak tahan menghadapi sikap ayahnya yang gangguan jiwa. Lebih lanjut penelitian dilakukan dengan mewawancarai bagian keperawatan yang bertugas sebagai penanggung jawab kegiatan terapi keluarga PMFG yaitu Ibu Khamimah IM. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki anggota keluarga yang gangguan jiwa dirumahnya. Sasaran utamanya adalah agar pasien yang telah dipulangkan tidak kambuh lagi dan keluarga yang merawatnya tidak turut mengalami gangguan jiwa. Atas saran IM dan IHM peneliti kemudian mengikuti proses pemberian terapi terhadap keluarga pasien skizofrenia. Proses terapi ini berjalan sangat baik dan lancar. Hal ini menyebabkan peneliti ingin mengungkap lebih dalam tentang manfaat dari program ini bagi keluarga pasien skizofrenia yang dirawat di RSJD- AGH. Dari tinjauan pra-penelitian ini diperoleh informasi seputar setting penelitian meliputi: gambaran umum RSJD-AGH, pasien, kegiatan pasien, gambaran tentang PMFG meliputi: proses pelaksanaan, peserta, sejarah dan 77 tujuannya catatan lapangan no.1 dan no.2. Informasi hasil pra-penelitian dijadikan landasan dalam membuat rancangan penelitian.

4.2.2 Penelitian di Lapangan