26
Setiap faktor dari I Am, I Have, I Can memberikan konstribusi pada berbagai macam tindakan yang dapat meningkatkan potensi resiliensi. Individu
yang resilien tidak membutuhkan semua sumber-sumber dari setiap faktor, tetapi apabila individu hanya memiliki satu faktor individu tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai individu yang beresiliensi, misalnya individu yang mampu berkomunikasi dengan baik I Can tetapi ia tidak mempunyai hubungan yang
dekat dengan orang lain I Have dan tidak dapat mencintai orang lain I Am, ia tidak termasuk orang yang memiliki resiliensi.
2.2. Psychoeducational Multifamily Group PMFG
2.2.1 Pengertian PMFG
Lebow 2005:201 menyebutkan suatu model terapi keluarga yang disebut Psychoeducational Multifamily Group PMFG sebagai metode penanganan
keluarga yang dimaksudkan untuk memberikan dukungan terhadap orang dengan gangguan mental. Model ini dilaksanakan dengan memberikan informasi yang
akurat tentang gangguan mental dan didalamnya juga terdapat pelatihan untuk memecahkan permasalahan, keterampilan komunikasi, keterampilan coping, dan
membangun dukungan sosial. PMFG
merupakan treatment yang menggabungkan aspek-aspek family
psychoeducation, family behavioral, dan pendekatan multiple-family. PMFG adalah model treatment generasi kedua yang menggabungkan manfaat dari
masing-masing sumbernya, meminimalisir kekurangan, dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan terapi Lebow, 2005:207.
27
Keluarga yang berusaha menangani anggota keluarga saudara yang menderita gangguan skizofrenia atau yang menderita gangguan mental lain sering
mengalami berbagai macam bentuk stres yang membuat pengalaman ini sangat sulit ditangani. Proses ini disertai pula dengan isolasi sosial, stigmatisasi, dan
meningkatnya beban, baik finansial maupun psikologis. PMFG langsung mengacu pada permasalahan semacam ini dengan menambah jumlah keluarga dalam sesi
terapi dan memperluas jaringan dengan menghubungkan keluarga-keluarga yang memiliki permasalahan yang sama dengan menciptakan forum pendampingan dan
menyediakan kesempatan mendengar pengalaman orang lain yang telah berhasil menemukan solusi dari permasalahannya Lebow, 2005:207-208.
Tujuan dari terapi keluarga model PMFG ini meningkatkan kualitias hidup pasien sakit mental dan juga mengurangi ketegangan dan stres yang dialami
keluarga. PMFG terbukti telah dapat meningkatkan hasil perawatan pasien skizofrenia dan bipolar disorder. Oleh sebab itu PMFG seharusnya diterapkan
secara meluas dalam proses pengobatan penyakit mental Lebow, 2005:202.
2.2.2 Metode Pelaksanaan PMFG
Karakter utama dari pendekatan ini dapat diringkas menjadi tiga komponen:
2.2.2.1 Keikutsertaan joining
Intervensi ini minimal diikuti oleh tiga keluarga. Untuk alasan filosofis maupun praktis perencanaan treatment didasarkan pada keingingan dan hasil yang
ingin dicapai oleh keluarga. Tiap sesi diawali dan diakhiri dengan sosialisasi untuk menurunkan tingkat kecemasan keluarga, mempererat hubungan, dan
28
menyediakan informasi yang diinginkan keluarga diluar penyakit yang sedang dihadapi.
Model ini terdiri dari tiga tahapan pertemuan: pertemuan pertama terapis mempresentasikan ulasan masalah dengan sangat memperhatikan tanda-tanda
peringatan awal, kemudian bagaimana keluarga melaksanakan coping terhadap permasalahan awal, dan siapakah yang telah membantu menyelesaikan
sebelumnya sebelum keluarga melaksanakan terapi keluarga. Pertemuan kedua fokus terhadap dampak dari penyakit terhadap tiap-tiap anggota keluarga.
Pertemuan ketiga terapis dan keluarga mendiskusikan tujuan terapi yang ingin dicapai Lebow, 2005:210-211.
2.2.2.2 Pendidikan Untuk Keluarga Pendidikan dalam hal ini berisi berbagi informasi antara pihak rumah sakit
dan anggota keluarga tentang proses biologis dan proses sosial terjadinya gangguan skizofrenia. Tujuan dari pendidikan ini adalah untuk mengurangi
kecemasan dan perasaan bersalah keluarga pasien skizofrenia dan juga sebagai dasar bagi treatment selanjutnya dan proses rehabilitasi. Hal yang paling penting
dari tahapan ini yakni menyadarkan anggota bahwa mereka bukanlah penyebab dari gangguan ini.
Hal-hal yang dibahas dalam tahapan ini yakni sebagai berikut: a. tingkat keparahan gangguan
b. peran stres dalam memunculkan gejalanya c. tanda-tanda awal kekambuhan
d. gejala-gejalanya, terutama gejala negatif
29
e. fungsi dasar otak dan ketidakberfungsiannya pada penderita skizofrenia f. bagaimana pengaruh pengobatan psikiatrik terhadap otak dan efek sampingnya
g. bagaimana penderita gangguan mental dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga
h. strategi coping yang efektif dan teknik-teknik mengatasi penyakit i. penyebab dan kemungkinan sembuh dari penyakit
j. penjelasan mengenai proses psychoeducational Lebow, 2005:210-211. 2.2.2.3 Pemberian Buku Pedoman Bagi Keluarga
Pedoman bagi keluarga ini petama kali dibuat oleh Anderson dan koleganya, berisi anjuran agar bersabar, tetap tenang, memberikan ruang
berekspresi bagi orang lain, membuat batasan-batasan peraturan, menagcuhkan apa yang tidak mampu diubah, tetap tersenyum, ikuti anjuran dokter, tetap
mengelola bisnis seperti biasanya, jangan menggunakan NAPZA, kenali tanda- tanda awal penyakit, selesaikan permasalahan secara bertahap, dan tetapkan target
jangka pendek. PMFG dilaksanakan setiap dua minggu sekali selama satu sampai satu
setengah jam dan dihadiri oleh lima sampai delapan anggota keluarga. Format dari tiap-tiap sesi dikendalikan oleh klinisi dengan mengacu pada paradigma standar.
Tugas bagi klinisi pada awalnya adalah untuk menciptakan suasana tenang, supportive, dan menerima iklim kelompok serta berorientasi pada pembelajaran
keterampilan coping baru dan memunculkan harapan. Sesi selanjutnya dari PMFG berfokus pada bagaimana penyakit mental ini telah mrubah kehidupan masing-
masing peserta terapi Lebow, 2005:214.
30
2.2.3 Manfaat PMFG