34
h. Miracle question dalam teknik ini klien diminta mempertimbangakan apa yang akan terjadi
jika terjadi keajaiban pada saat mereka bangun tidur keesokan harinya, yakni bahwa permasalahan yang dihadapi telah terselesaikan. Tiap anggota keluarga
diminta untuk melakukan spekulasi perbedaan yang akan terjadi jika permasalahan keluarga dapat diselesaikan. Dengan cara ini tujuan dapat
diidentifikasi dan potensi solusi muncul. i. Externalization
Teknik ini memisahkan permasalahan yang sebenarnya terjadi dengan cara mengeluarkannya dari atribut pribadi. Misalnya keluarga memiliki masalah “ibu
yang depresi” , hal ini kemudian diubah menjadi “penyakit depresi mencoba untuk mengontrol kehidupan ibu”. Dengan melihat permasalahan keluar dari diri
mereka, keluarga dapat lebih mudah merubah cara berfikir mereka.
2.3. Keluarga Pasien
2.3.1 Pengertian Keluarga
Keluarga sebagai kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia. Keluarga tempat belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial
dalam berhubungan dan berinteraksi dengan kelompoknya. Peran keluarga sangatlah penting bagi proses penyembuhan pasien gangguan jiwa, karena
keluarga sebagai kelompok sosial pertama tempat pasien belajar bersosialisasi sebelum pasien kembali ke masyarakat.
35
Menurut departemen kesehatan RI Effendy:1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Friedman 1998:11 mendefinisikan keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari kelompok itu.
Sedangkan Haviland 1985:83 mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas wanita, anak-anaknya yang belum berdiri diatas
kakinya sendiri dan setidak-tidaknya seorang laki-laki dewasa yang terikat karena hubungan perkawinan atau karena sedarah.
Sementara Balion dan Magruya dalam Effendy, 1997:3 mendefinisikan keluarga sebagai dua individu atau lebih yang tergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup berumah tangga, berinteraksi satu sama lain.
Tackett 1981:5 keluarga sebagai sebuah unit dari kehidupan yang memiliki sistem yang terbuka bagi reaksi dan interaksi individu, yang memiliki
satu tujuan bersama dan saling memperhatikan perkembangan antar anggotanya, dan dalam kelompok itu memiliki satu budaya yang digunakan oleh anggota
keluarga. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan keluarga merupakan
sebuah kumpulan individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak baik dalam
36
keadaan lengkap maupun tidak serta biasanya tinggal di satu atap dan interaksinya saling mempengaruhi satu sama lain.
2.3.2 Bentuk Keluarga
Menurut Haviland 1985:83 bentuk keluarga terbagi menjadi: 1
Keluarga inti nuclear family, yaitu unit keluarga yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak yang belum berdiri di atas kakinya sendiri.
2 Keluarga sedarah consanguine family, yaitu keluarga yang terdiri atas
sejumlah wanita yang masih bersaudara, saudara laki-laki mereka dan anak- anak para wanita tersebut.
Menurur Efendy 1998:33 bentuk keluarga dapat dibedakan dalam: 1
Keluarga inti nuclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga inti hanya terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan anak-anak
yang belum menikah. Apabila dalam satu keluarga terdapat dua kepala keluarga maka, keluarga tersebut tidak dapat dikatakan sebagai keluarga inti.
2 Keluarga besar extended family, adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman dan bibi. Pada keluarga besar bisa terdapat dua atau lebih keluarga inti.
3 Keluarga berantai serial family, yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. Dikatakan keluarga berantai apabila antara suami dan istri masing-masing
pernah menikah sebelumnya kemudian berpisah dan menikah lagi dan membentuk keluarga inti yang baru.
37
4 Keluarga jandaduda single family yaitu keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian. Akibat dari salah satu anggota keluarga tidak ada yang disebabkan oleh kematian, maka terdapat seseorang yang mengalami
peran ganda. Bila di dalam keluarga tersebut terdapat pihak ayah yang tidak ada maka ibulah yang mengalami peran ganda yakni sebagai pencari nafkah
sebagai ayah dan sebagai ibu rumah tangga, sebaliknya bila pihak ibu yang tidak ada maka ayah yang mengalami peran ganda yakni sebagai pencari
nafkah dan memelihara serta merawat anak sebagai ibu rumah tangga. 5
Keluarga komposisi composite, adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama. Keluarga komposisi terjadi bila
ayah atau suami dari keluarga ini melakukan poligami sehingga dalam satu rumah terdapat dua istri atau lebih.
6 Keluarga kabitas cahabitation, adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tapi membentuk satu keluarga. Keluarga kabitas merupakan keluarga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang hidup bersama tanpa
pernikahan, sehingga diantara mereka tidak timbul kewajiban. Di indonesia pasangan kabitas lazim disebut dengan pasangan kumpul kebo.
Kebanyakan bentuk keluarga yang ada di indonesia merupakan bentuk keluarga luas atau extended family dengan ciri atau karakteristiknya adalah:
suami sebagai pengambil keputusan, merupakan satu kesatuan yang utuh, berbentuk monogram, bertanggung jawab, ikatan keluarga sangat erat, serta
mempunyai semangat gotong-royong Haviland, 1985:83.
38
2.3.3 Fungsi Keluarga