3. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja.
4. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.
KAP non big4 merupakan Kantor Akuntan Publik yang tidak berafiliasi dengan KAP big 4 atau Kantor Akuntan Publik selain 4 KAP besar . KAP non big 4
tidak memiliki nama baik yang dipertaruhkan sehingga menyajikan audit yang tidak sebaik dengan KAP big 4 Lestari,2010.
2.1.10 Audit Report Lag
Audit Report Lag merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup buku yaitu
31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditor independen yaitu pada saat auditor independen tersebut meninggalkan pekerjaan lapangan audit. Definisi ini
digunakan oleh Casrlaw dan Kaplan 1991, Ansah 2000, Hosain dan Taylor 1998, Halim 2000.
Menurut Dyer McHugh 1975: 206 dalam Utami 2006 Audit Report Lag adalah interval jumlah hari dari tanggal akhir tahun tutup buku sampai tanggal opini
audit dalam laporan keuangan. Menurut Asthon Willingham, Elliot 1987,
Carslaw Kaplan 1991, Ahmad Kamarudin 2001, Audit Report Lag adalah jangka waktu dari tahun fiskal perusahaan dan tanggal laporan auditor.
Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dan Bursa Efek Indonesia BEI menetapkan bahwa laporan keuangan tahunan harus teraudit dalam waktu 90 hari
serta diserahkan ke BAPEPAM dan BEI untuk dipublikasikan. Hal ini dapat dijadikan pedoman oleh auditor dan pihak manajemen perusahaan publik bahwa batas
waktu minimal audit adalah 90 hari.
2.2 Teori yang mendukung 2.2.1 Teori Kepatuhan
Compliance Theory
Teori kepatuhan telah banyak diteliti pada ilmu – ilmu sosial diantaranya
adalah ekonomi, psikologi dan sosiologi. Kebanyakan analisis ekonomi mengasumsikan bahwa pemberian sanksi adalah satu
– satunya mekanisme dimana kepatuhan hukum dapat dicapai apabila terjadi penolakan dan ketidakmampuan,
sedangkan kebanyakan teori psikologi dan sosiologi menekankan pemahaman legitimasi hukum sebagai alat utama dalam mencapai kepatuhan melalui
penguatansosial dan institusional akan norma moral Mc. Adams Nadler, 2000 dalam Ciptasari, 2009. Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih
mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena selain merupakan
suatu kewajiban perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-