tersebut Baridwan, 1997:5. Informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan.
2.1.4 Peraturan Penyampaian Laporan Keuangan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan dengan jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan berkala dan
laporan insidental lainnya kepada Bapepam. Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80PM1996, yang mewajibkan bagi setiap
emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya
pada akhir bulan keempat 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin
memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP- 36PM2003 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan
dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
Peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka penyampaian laporan keuangan
tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau
paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Sedangkan untuk laporan tengah tahunan : 1
selambat-lambatnya 30 hari setelah tengah tahun buku berakhir, jika tidak disertai laporan akuntan, 2 selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun berakhir jika
disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, 3 selambatlambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika disertai laporan akuntan yang
memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
2.1.5 Auditing
Menurut ASOBAC A Statement of Basic Auditing Concept dalam Guy, 2002:5 auditing didefinisikan sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun
dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para
pemakai yang berkepentingan. 2.1.6 Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan audit of financial statement menitikberatkan pada apakah laporan keuangan sesuai dengan kriteria spesifik Guy, 2002:9. Kriteria yang berlaku
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Produk dari proses audit adalah laporan audit, yang merupakan bagian dari laporan keuangan.
2.1.7 Standar Auditing