penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwati 2008, menemukan bahwa KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Penelitian Wirakusuma 2004 yang meneliti 132 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta memperoleh hasil bahwa faktor yang
mempengaruhi rentang waktu pengumuman laporan keuangan auditan ke publik adalah rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan, solvabilitas dan opini
auditor mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
2.4. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah
diaudit tepat waktu. Menurut Keputusan Ketua Bapepam Nomor 36PM2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, dalam lampirannya, yaitu
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Fakta yang ada, masih banyak perusahaan yang tidak
tepat waktu atau terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaannya, hal ini karena ada beberapa penyebabnya. Faktor
– faktor penyebabnya adalah opini audit, reputasi KAP dan audit report lag. Untuk
memudahkan alur pembahasan dari penelitian ini disusun suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor untuk mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia sehingga dihasilkan informasi keuangan yang handal, yang memungkinkan para investor untuk memutuskan
investasinya. Tujuan utama audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien disajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia Mulyadi, 2002.
Opini audit merupakan salah satu indikator yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian keuangan. Auditor memiliki tugas untuk memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prisip akuntansi berterima
umum. Perusahaan yang Laporan keuangan auditanya menerima Pendapat wajar
tanpa pengecualian unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Hubungaya dengan teori signaling adalah perusahaan yang Laporan keuangan auditanya menerima pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion dari
auditor merupakan signal bagi investor cenderung akan lebih tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya karena unqualified opinion merupakan berita baik good news. Sebaliknya, perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut dianggap sebagai berita buruk bad news.
Penelitian Carslaw dan Kaplan 1991 dalam Hilmi dan Ali 2008 juga menyatakan bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan berhubungan
positif dengan opini audit yang diberikan oleh auditor dan perusahaan yang tidak menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Berarti
perusahaan yang mendapat unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya karena unqualified opinion merupakan berita baik good news dari auditor.
Audit Report Lag merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup buku yaitu
31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditor independen yaitu pada saat auditor independen tersebut meninggalkan pekerjaan lapangan audit.
Hubunganya dengan teori kepatuhan adalah semakin diperketatnya peraturan BAPEPAM yang baru menjadikan batas waktu penyampaian laporan keuangan
auditan dari 120 hari menjadi 90 hari akan menjadikan tugas akuntan publik semakin berat. Auditor berusahan untuk mengaudit laporan keuangan dengan tepat waktu
yaitu sebelum 90 hari sehingga diharapkan penyampaian laporan keuangan ke
Bapepam juga dapat tepat waktu pula. Hal ini disebabkan karena pekerjaan audit merupakan aktivitas yang membutuhkan waktu dikarenakan audit harus dilaksanakan
dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Standar Umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan
penuh kecermatan dan ketelitian, demikian juga dalam Standar Pekerjaan Lapangan pertama dan ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan
yang matang dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Adanya standar ini mengakibatkan proses pengauditan membutuhkan waktu yang relatif lama,
akibatnya akuntan publik dapat menunda pengumuman laporan keuangan auditannya. Keterlambatan penyelesaian audit laporan keuangan dapat disebabkan karena
perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan. Menurut Subekti dan Widiyanti 2004 dalam
Lestari 2010, pelaksanaan audit yang makin sesuai dengan standar membutuhkan waktu lebih lama, sebaliknya makin tidak sesuai dengan standar makin pendek pula
waktu yang diperlukan. Audit report lag yang melewati batas waktu ketentuan BAPEPAM, tentu
berakibat pada keterlambatan publikasi lapotan keuangan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan
emiten sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit Utami, 2006.
Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan audit report lag mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat semakin sedikit hari audit
report lag, maka pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya semakin lama semakin banyak hari audit report lag, maka pelaporan keuangan
semakin tidak tepat waktu. Apabila rentang waktu proses pengauditan selesai jauh sebelum akhir bulan ketiga, kemungkinan besar perusahaan dapat melaksanakan
pelaporan keuangan tepat waktu, dan sebaliknya. Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat
disajikan dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan kemudian menggunakan jasa kantor akuntan publik KAP untuk melaksanakan pekerjaan audit
terhadap laporan keuangan perusahaan. Manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan cenderung memilih
Kantor Akuntan Publik yang berkualitas untuk menilai laporan keuangan perusahaan karena dinilai lebih efektif dalam mengaudit dan menghasilkan laporan audit yang
didalamnya dicantumkan opini audit yang sesuai dengan kewajaran laporan keuangan perusahaan.
DeAngelo 1981 dalam Hilmi dan Ali 2008 menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik
dibandingkan kantor akuntan kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya. KAP yang mempunyai reputasi baik cenderung untuk lebih cepat dalam
mengaudit Laporan Keuangan sehingga menyebabkan ketapatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Hubunganya dengan teori agensi adalah manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan
cenderung memilih Kantor Akuntan Publik dengan penggunaan jasa audit yang memiliki auditor beretikal baik dan tergabung dalam KAP besar agar pengauditan
terhadap laporan keuangan dapat efektif tepat waktu. Hal tersebut dapat mendukung perusahaan untuk dapat meyampaikan laporan keuangannya tepat waktu.
Hasil penelitian Ashton, Willingham, dan Elliott 1987 dalam Utami 2006 menemukan bahwa audit report lag
akan lebih pendek bagi perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tergolong besar. Hal ini diasumsikan karena KAP besar memiliki
karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkannya untuk menyelesaikan
audit tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Berdasarkan penjelasan tersebut,
kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan opini audit, audit report lag dan reputasi KAP adalah:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Opini audit
Audit report lag
Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan
Reputasi KAP
2.5 Perumusan Hipotesis.