Faktor kondisi Aspek Pertumbuhan .1 Hubungan panjang berat ikan banban

33 yang didapat menunjukkan bahwa variabel berat tubuh dapat dijelaskan oleh variabel panjang Pada perairan Cirebon ini berat tubuh ikan banban dijelaskan sebesar 69,51 oleh variabel panjang. Koefisien korelasi r = 0,83 menunjukkan bahwa panjang dan berat ikan banban memiliki hubungan yang erat. Menurut penelitian yang dilakukan di Laut Hitam, Turki menyebutkan bahwa nilai b dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologis seperti temperatur, suplai makanan, kondisi pemijahan, dan faktor lainnya seperti jenis kelamin, umur, waktu, dan daerah penangkapan ikan Kalayci Ferhat et.al 2007.

4.4.2 Faktor kondisi

Faktor kondisi adalah keadaan yang menyatakan kemontokan ikan yang dinyatakan dengan angka-angka berdasarkan data panjang dan berat Lagler et al. 1977. Faktor kondisi menunjukkan keadaan ikan secara fisik untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Gambar faktor kondisi ikan banban selama bulan pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini. Gambar 10. Faktor kondisi ikan banban Engraulis grayi berdasarkan bulan pengambilan sampel April-September 2009 Faktor kondisi paling tinggi terdapat pada bulan Juli yaitu sebesar 1,0490 dan terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar 0,9295. Tingginya nilai faktor kondisi di bulan Juli kemungkinan disebabkan karena ikan sedang mengalami pertumbuhan, dapat dilihat dari rata-rata berat ikan banban pada bulan Juli juga paling tinggi dibanding dengan bulan yang lain. 0.9954 0.9513 1.0439 1.0490 0.9295 0.9592 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER F ak to r k o n d is i Bulan pengambilan sampel 34 Faktor kondisi ikan banban berkisar antara 0,9295-1,0490 menunjukkan bahawa kondisi ikan banban relatif kurus atau pipih. Tingginya faktor kondisi pada bulan Juni dan Juli karena pada bulan tersebut banyak ditemukan ikan yang telah matang gonad. Faktor kondisi dapat dijadikan indikator kondisi pertumbuhan ikan dan dapat menentukan kecocokan lingkungan serta membandingkan berbagai tempat hidup. Variasi faktor kondisi tergantung pada kepadatan populasi, tingkat kematangan gonad, makanan, jenis kelamin, dan umur Le Cren 1951 in Lumbanbatu 1979; Effendie 2002. Faktor kondisi ikan Thryssa mystax di perairan Ujung Pangkah adalah 1,0132- 1,0689 dan puncaknya pada bulan Juni sedangkan terendah pada bulan Mei Fatimah 2006. Faktor kondisi terendah pada bulan Mei karena pada musim peralihan ditandai hujan lebat yg mengakibatkan perubahan kondisi air adanya perubahan salinitas dan kekeruhan. Sehingga menyebabkan ikan yang masih ada di daerah tersebut harus mengeluarkan lebih banyak energi untuk penyesuaian terhadap kondisi lingkungan hal ini menyebabkan kondisi ikan menurun. Gambar 11 di bawah ini menunjukan sebaran faktor kondisi ikan banban Engraulis grayi berdasarkan selang kelas panjang. Gambar 11. Sebaran faktor kondisi ikan banban Engraulis grayi berdasarkan selang kelas panjang Rata-rata faktor kondisi ikan banban tertinggi pada selang panjang 109-117 yaitu sebesar 1,1866 dan yang terendah pada selang panjang 127-135 mm yaitu 0,7155. Faktor kondisi berfluktuasi terhadap ukuran ikan. Ikan yang berukuran kecil 1.1866 1.0846 0.7155 1.0951 0.9861 1.0229 1.0342 0.9912 0.9306 0.8936 0.8845 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 F ak to r k o n d is i Selang kelas panjang mm 35 mempunyai faktor kondisi yang cukup tinggi kemudian menurun ketika ikan akan bertambah besar. Hal ini berhubungan dengan perubahan jenis makanan saat ikan mengalami pertumbuhan pada awal masa pertumbuhan terjadi pembentukan sel dan jaringan pada tubuh ikan yg membutuhkan banyak energi keadaan ini membuat ikan makan sebanyak mungkin sehingga faktor kondisi meningkat Patulu 1963 in Effendie 2002. 4.5 Aspek Reproduksi 4.5.1 Tingkat kematangan gonad