11 Ikan yang berukuran kecil mempunyai faktor kondisi yang lebih tinggi,
kemudian menurun ketika ikan tersebut bertambah besar. Peningkatan faktor kondisi diakibatkan oleh perkembangan gonad yang akan mencapai puncaknya sebelum
pemijahan Pantulu in Effendie 2002. Faktor kondisi dapat dijadikan indikator kondisi pertumbuhan ikan dan dapat
menentukan kecocokan lingkungan serta membandingkan berbagai tempat hidup. Variasi faktor kondisi tergantung pada kepadatan populasi, tingkat kematangan
gonad, makanan, jenis kelamin, dan umur Lumbanbatu 1979 in Effendie 2002. Sementara itu, Lagler et al. 1977 menyatakan bahwa dengan meningkatnya ukuran
ikan maka nilai faktor kondisinya akan bertambah dengan asumsi faktor lain tidak ada yang mempengaruhi.
2.6. Aspek Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Fujaya 2004,
menyatakan bahwa ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi reproduksi agar keturunannya mampu bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling
menonjol: 1.
memijah hanya bilamana energi lipid cukup tersedia 2.
memijah dalam proporsi ketersediaan energi 3.
memijah dengan mengorbankan semua fungsi yang lain, jika sesudah itu individu tersebut mati
2.6.1. Tingkat kematangan gonad TKG
Tingkat kematangan gonad adalah tahapan perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan dengan
cara histologis dan morfologi. Dengan cara histologi, anatomi perkembangan gonad dapat terlihat lebih jelas dan akurat sedangkan dengan cara morfologi tidak akan
sedetail cara histologi akan tetapi cara morfologi banyak dan mudah dilakukan dengan dasar mengamati morfologi gonad antara lain ukuran panjang gonad, bentuk
gonad, berat gonad, dan perkembangan isi gonad Effendie 2002.
12 Informasi mengenai tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui
perbandingan ikan yang matang gonad dengan ikan yang belum matang gonad dari stok ikan di perairan, selain itu dapat mengetahui waktu pemijahan, lama pemijahan
dalam setahun, frekuensi pemijahan dan umur atau ukuran ikan pertama kali matang gonad Effendie 2002. Tingkat kematangan gonad dapat memberikan informasi
atau keterangan apakah ikan akan memijah, baru memijah atau telah selesai memijah.
Ukuran matang gonad tiap spesies ikan berbeda-beda dan juga pada spesies yang sama jika tersebar pada lintang yang berbeda lebih dari lima derajat akan
mengalami perbedaan ukuran dan umur pertama kali matang gonad Effendie 2002. Faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad ada dua yaitu
faktor luar seperti suhu dan arus serta faktor dalam seperti umur, jenis kelamin, perbedaan spesies, ukuran dan sifat-sifat fisiologis ikan seperti kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan. Sinovcic dan Zorica 2006 membagi tingkat kematangan gonad ikan
Engraulis encrasicolus menjadi delapan tahapan berdasarkan penelitian mereka
pada tahun 2003 di perairan estuari Zrmanja Kroasia. Kemudian mereka mengelompokkan lagi menjadi 5 tahapan tingkat kematangan gonad, yaitu dewasa
atau immature TKG I dan II, pematangan atau ripening TKG III dan IV, masak atau ripe TKG V dan VI, menghabiskan atau spent TKG VII, dan istirahat atau
resting TKG VIII. Semua tahapan tingkat kematangan gonad terdapat pada bulan
April sampai September kecuali tahap istirahat atau resting. Tahap masak atau ripe terjadi hanya pada bulan Mei sampai dengan September. Berdasarkan bobot gonad,
TKG, dan IKG ikan spesies ini aktif memijah pada bulan April sampai dengan September. Sedangkan pada bulan Oktober sampai dengan Maret mengalami fase
tidak aktif seksual, berhubungan pula dengan berat gonad serta nilai IKG yang rendah.
2.6.2. Indeks kematangan gonad IKG