Diameter telur Aspek Reproduksi .1 Tingkat kematangan gonad

41 Dari persamaan pada grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi hubungan fekunditas dengan berat tubuh adalah 0,0536 dan nilai koefisien korelasinya adalah 0,23, nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara fekunditas dengan berat tubuh ikan banban tidak erat. Dengan kata lain, berat tubuh ikan kurang mempengaruhi fekunditas ikan banban. Gambar 17. Hubungan panjang total - fekunditas ikan banban Engraulis grayi Berdasarkan persamaan pada grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi hubungan fekunditas dengan panjang tubuh ikan banban adalah 0,0445 dan nilai koefisien korelasinya adalah 0,21. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara fekunditas dengan panjang tubuh ikan banban tidak erat, yang berarti panjang tubuh ikan kurang mempengaruhi fekunditas ikan banban. Hubungan fekunditas dengan panjang ikan Thryssa mystax nama sinonim Engraulis grayi memiliki nilai R 2 = 0,2071 dengan r = 0,4551 maka dapat dikatakan bahwa hubungan keduanya kurang erat Fatimah 2006. Koefisien korelasi yang rendah karena fekunditas bervariasi pada ukuran yang sama.

4.5.4 Diameter telur

Telur-telur pelagis pada sebagian besar spesies memiliki ukuran diameter yang kecil biasanya diantara 0,7 mm dan 1,5 mm sedangkan ukuran telur yang lebih besar memiliki diameter antara 1,6 dan 2,6 mm Russell 1976. Sebaran frekuensi diameter telur dapat digunakan untuk menduga pola pemijahan ikan yang sudah F = 89,645L 0,9 R² = 0,0445 5000 10000 15000 20000 50 100 150 200 250 F e k u n d it as b u ti r Panjang total mm 42 matang gonad TKG 4. Sebaran frekuensi diameter telur pada tiap bulan pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 18 berikut ini. Gambar18. Sebaran frekuensi diameter telur ikan banban Engraulis grayi pada bulan April – September 2009 Diameter telur yang diamati berkisar antara 0,225-0,755 mm. Frekuensi telur paling banyak ditemukan pada selang kelas diameter 0,495-0,575 mm yaitu sebanyak 3792 butir. Terlihat adanya dua puncak pada grafik sebaran diameter sehingga dapat diduga bahwa ikan banban mengeluarkan telur secara bertahap sewaktu memijah partial spawner. Dapat dilihat pula secara histologis bahwa dalam satu gonad ditemukan telur dari berbagai tingkat kematangan. Ukuran telur biasanya dipakai untuk menentukan kualitas kandungan kuning telur, telur yang berukuran besar akan menghasilkan larva yang lebih besar daripada telur yang berukuran kecil. Semakin matangnya gonad maka ukuran diameter telurnya juga semakin besar. Perkembangan telur ditandai dengan adanya perkembangan pula pada diameter telurnya. Sama halnya dengan hasil penelitian ini, pola pemijahan ikan Thryssa mystax nama sinonim Engraulis grayi di Ujung Pangkah adalah partial spawner Fatimah 2006. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 F re k u e n si b u ti r Selang kelas diameter telur mm APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER 43 4.5.5.Karakteristik mikroskopis gonad Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan dengan dua cara yaitu cara morfologi dan histologis. Gambar histologis gonad ikan banban Engraulis grayi betina TKG 1-TKG 4 dapat dilihat pada Gambar 19. TKG I TKG II TKG III TKG IV Keterangan: n = nukleus; nc = nukleolus; og = oogonium; os = oosit; ot = Ootid; ov = ovum; bm = butir minyak; bk = butir kuning telur; ukuran potong = 5µm; pewarna = Haematoxylin Gambar 19. Histologis gonad ikan banban Engraulis grayi betina TKG 1-TKG 4 Gonad TKG 1 secara histologis inti sel berbentuk lonjong terletak di tengah dikelilingi oleh sitoplasma. Ovari belum matang dan diameter telurnya masih sangat kecil. Gonad belum matang dan didominasi oogonium yang belum terlihat jelas serta oosit belum ditemukan. Belum dilapisi selaput folikel McMilan 2007. Gonad TKG 2 secara histologis mulai terlihat oosit yang berselaput dan terlihat adanya nukleolus yang mulai besar. Ovarium didominasi oleh oosit primer namun masih ditemukan adanya oogonium, dan terlihat adanya lapisan folikel. Telah terjadi tahap awal pembentukan kuning telur McMilan 2007. nc n n os n bk n bm og ot bm ov 44 Gonad TKG 3 seacara histologis dinding butir telur menebal dan nukleus mulai terlihat dengan jumlah ootid yang semakin banyak. Oosit stadia 3 bergranula kuning telur dimulai dari inti kemudian menyebar ke tengah dan terdesak ke tepi, terdapat butiran minyak, oosit berkembang menjadi ootid, dan diameternya membesar McMilan 2007. Gonad TKG 4 secara histologis nukleusnya telah terlihat jelas. Ootid berkembang menjadi ovum Ovarium didominasi oleh ovum, inti sel bergerak ke tepi mendekati mikropil dan melebur ke dinding sel. Terlihat dinding folikel telah pecah, terdapat butiran minyak dan kuning telur McMilan 2007. Tabel 7. Klasifikasi tingkat kematangan gonad ikan Engraulis encrasicolus Sinovcic dan Zorica 2006 dan Engraulis grayi hasil pengamatan Tingkat Engraulis encrasicolus Engraulis grayi I Gonad seperti sepasang benang, sangat kecil, tipis dan transparan. Gonad TKG 1 secara morfologis tampak seperti sepasang benang, sangat kecil, tipis, dan transparan. II Gonad berukuran lebih besar, berwarna merah muda, panjangnya memenuhi seperempat rongga perut. Pembuluh darah masih belum terlihat jelas.Ovarium berwarna lebih kuning dari pada TKG I. Sel telur masih belum terlihat jelas oleh mata telanjang. Panjangnya memenuhi hampir seperempat rongga perut. III Gonad mengisi hampir setengah rongga peritoneum, telur-telur mulai terlihat dengan mata telanjang berupa butiran halus, gonad berwarna kuning. Panjang gonad mengisi hampir setengah rongga peritoneum, butiran telur mulai terlihat dengan mata telanjang. IV Gonad mengisi dua-pertiga ruang peritoneum. Gonad berwarna kuning kemerahan. Telur-telur jelas telihat dengan butiran-butiran yang jauh lebih besar dibandingkan pada tingkat III. Panjang gonad mengisi dua-pertiga ruang peritoneum. Gonad berwarna kuning kemerahan dengan pembuluh darah yang terlihat jelas di permukaan ovarium. V Gonad mengisi hampir semua bagian rongga peritoneum. VI Telur keluar jika bagian perut diberi tekanan. VII Gonad mengecil dan kurang kuat jika dibandingkan dengan gonad pada TKG V. Indung telur menjadi kendur. Tidak ditemukan VIII Gonad menjadi lembek dan mengisi sekitar sepertiga rongga perut. Ovarium berwarna merah. 45 Tabel 7 menunjukkan klasifikasi tingkat kematangan gonad ikan Engraulis encrasicolus Sinovcic dan Zorica 2006 dan ikan Engraulis grayi yang diteliti oleh penulis. Ada 8 klasifikasi tingkat kematangan gonad Engraulis encrasicolus menurut Sinovcic dan Zorica sedangkan penulis hanya menemukan 4 klasifikasi tingkat kematangan gonad pada ikan Engraulis grayi. Perkembangan awal daur hidup ikan sangat tergantung pada perkembangan telurnya. Anak ikan yang berasal dari telur yang ukurannya lebih besar mempunyai kesempatan hidup yang lebih tinggi daripada anakan dari telur dengan diameter yang kecil. Waktu pemijahan ikan banban panjang dan terus menerus ditandai dengan banyaknya ukuran telur yang berbeda di dalam ovarium.

4.6 Alternatif Pengelolaan Ikan Banban Engraulis grayi