Batuk Muntah Uraian Materi

Direktorat Pembinaan SMK 2013 44

5. Batuk

Batuk merupakan releks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas misalnya batuk-pilek, lu dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. • Batuk berdahak produktif adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. • Batuk kering non produktif adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak. Gejala-gejala • Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak • Tenggorokan sakit dan gatal Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi batuk : 1. Minum banyak cairan air atau sari buah akan menolong membersihkan tenggorokan, jangan minum soda atau kopi. 2. Hentikan kebiasaan merokok 3. Hindari makanan yang merangsang tenggorokan makanan dingin atau berminyak dan udara malam. 4. Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan dan dapat membantu mencegah batuk kalau tenggorokan kering atau pedih. 5. Hirup uap air panas dari semangkuk air panas untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh balsamminyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan. 6. Minum obat batuk yang sesuai 7. Bila batuk lebih dari 3 hari belum sembuh segera ke dokter 8. Pada bayi dan balita bila batuk disertai napas cepat atau sesak harus segera dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan. 45 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Obat batuk yang dapat digunakan : Ekspektoransia pengencer dahak Antitusif penekan batuk • Gliseril guaiakolat GG • Bromheksin • Obat Batuk Hitam OBH • Dekstrometorfan • Diphenhidramin HCL

6. Muntah

Muntah difenisikan sebagai keluarnya isi lambung sampai ke mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Mual dan muntah merupakan gejala yang umum dari gangguan fungsional saluran pencernaan. Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah. Penyebab mual dan muntah disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di otak. Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan yang sudah rusak. Beberapa orang menjadi mual dan mungkin muntah karena mengendarai perahu, mobil atau pesawat terbang. Muntah bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada mingu-mingu pertama dan pada pagi hari. Banyak obat-obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morin, dapat menyebabkan mual dan muntah. Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makanan dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut. Iritasi atau peradangan lambung, usus atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan muntah. Masalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah muntah psikogenik. Ada muntah yang disengaja, yaitu pada penderita bulimia untuk menurunkan berat badannya. Muntah yang disengaja, merupakan respon keadaan untuk memperoleh keuntungan, seperti untuk menghindari pergi ke sekolah. Muntah psikogenik juga dapat terjadi karena ancaman atau situasi yang tidak disukai yang menyebabkan kecemasan. Gejala mual dan salivasi yang berlebihan sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah. Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman. Pada diagnosa untuk mengetahui penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala-gejala lain yang menyertainya. Dilakukan pemeriksaan sederhana seperti pemeriksaan darah dan air kemih lengkap, dan kemudian pemeriksaan darah yang lebih rumit dan pemeriksan rontgen dan USG dari kandung empedu, pankreas, lambung dan usus. Direktorat Pembinaan SMK 2013 46 Pengobatan muntah dapat dilakukan dengan obat-obat anti emetika seperti : 1. Domperidon 2. Metoklopramid 3. Klorpromazin HCl

C. Rangkuman