Efek obat yang tidak diinginkan Efek toksis

Direktorat Pembinaan SMK 2013 24

c. Plasebo

Salah satu faktor penting dalam penyembuhan penyakit adalah kepercayaan akan dokter dan obat yang diminumnya. Berdasarkan kepercayaan ini dibuatlah plasebo yang dalam bahasa latin berarti saya ingin menyenangkan. Zat inaktif dalam plasebo umumnya terdiri laktosa dengan dibubuhi sedikit kinin untuk rasa pahit dan sering juga zat warna. Bentuk tablet sebaiknya sangat kecil atau sangat besar dan warnanya mencolok kuning atau coklat guna menambah efek psikologisnya. Beberapa bentuk penggunaan plasebo dan tujuannya adalah : • Pengobatan sugesti, kadangkala memberikan efek yang mengagumkan pada pasien yang sesungguhnya tidak mengalami gangguan organis lainnya dan pada penderita kanker stadium akhir yang penyembuhan sangat sulit. • Uji klinis, digunakan pada tahap akhir dalam rangkaian penelitian suatu obat baru yang akan dinilai efek farmakologisnya. • Pelengkap dan penggenap pil KB, bertujuan agar pasien tidak terlupa menelan pil KB tersebut pada saat menstruasi.

d. Efek obat yang tidak diinginkan

• Efek samping Adalah segala pengaruh obat yang tidak diinginkan pada tujuan terapi yang dimaksud, pada dosis normal WHO 1970. Khasiat utama suatu obat seringkali muncul bersamaan dengan efek samping yang kadangkala tidak dapat dihindarkan. Obat yang ideal seharusnya bekerja dengan waktu yang cepat dengan aktivitas tertentu tanpa menimbulkan keluhan atau gangguan untuk aktivitas yang lain. Oleh sebab itu saat ini setiap industri farmasi yang telah mengeluarkan obat baru selalu harus melakukan pengujian terhadap kemungkinan munculnya efek samping pada pasien. Hal ini dilakukan pada uji klinis fase IV yang disebut juga Post Marketing Surveilance. • Idiosinkrasi Adalah peristiwa dimana suatu obat secara kualitatif memberikan efek yang sama sekali berlainan dari efek normalnya. Hal ini umumnya terjadi karena kelainan genetis pada pasien yang bersangkutan. Contohnya adalah pasien yang menggunakan obat neuroleptika yang bertujuan untuk menenangkan, akan tetapi efek yang terjadi justru sebaliknya dimana pasien malah menjadi tegang fdan gelisah. • Alergi 25 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Adalah peristiwa hipersensitif akibat pelepasan histamin di dalam tubuh atau terjadinya reaksi khusus antara antigen-antibodi. Gejala-gejala alergi yang terpenting dan sering terjadi adalah pada kulit yaitu urtikaria gatal dan bentol-bentol, kemerah-merahan dan sebagainya. Pada alergi yang lebih hebat dapat berupa demam, serangan asma, anailaksis shock dan lain-lain. Contoh reaksi alergi sangat umum dijumpai pada pasien yang alergi pada pemberian penisilin, dimana akan timbul reaksi gatal, kemerahan dan bengkak. • Fotosensitasi Adalah kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat, terutama pada penggunaan lokal. Tetrasiklin dan turunannya kadang- kadang juga dapat menyebabkan fotosensitasi pada pemakaian oral.

e. Efek toksis

Setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat menunjukkan efek toksis. Secara umum, hebatnya reaksi toksis berhubungan langsung dengan tingginya dosis. Dengan mengurangi dosis, efek dapat dikurangi pula. Salah satu efek toksis yang terkenal yaitu efek teratogen yaitu obat yang pada dosis terapeutik untuk ibu, mengakibatkan cacat pada janin kasus Thalidomide . Dengan SK MENKES RI No 682Ph636 berlaku sejak1 Januari 1963, maka obat-obat yang mengandung thalidomide, meklizin, dan femotazin dilarang penggunaannya di Indonesia.

f. Toleransi, habituasi dan adiksi.