15
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Gambar 1.6. Berbagai tempat terjadinya proses absorpsi obat
c. Absorpsi obat melalui rute oral
Pemberian oral merupakan rute pemberian yang paling mudah dan paling sering digunakan sehingga absorpsi dalam saluran cerna mempunyai peran yang
besar. Usus halus merupakan organ absorpsi yang terpenting, tidak hanya untuk makanan melainkan juga untuk bahan obat. Hal ini disebabkan luasnya permukaan
yang dibutuhkan untuk absorpsi serta adanya lipatan mukosa, jonjot mukosa , kripta mukosa dan mikrovili pada usus. Bahan yang peka terhadap asam lambung
harus dilindungi terhadap asam lambung dengan zat penyalut yang tahan terhadap asam.
d. Absorpsi obat melalui rute bukal atau sublingual
Mukosa yang tervaskularisasi dengan baik pada rongga mulut dan tenggorokan memiliki sifat absorpsi yang baik untuk senyawa yang tidak terionisasi lipoil.
Bahan obat pada rute ini tidak dipengaruhi oleh asam lambung serta tidak melewati hati setelah diabsorpsi serta menghasilkan efek terapeutik yang cepat. Karena
permukaan absorpsi yang relatif kecil, rute bukal dan sublingual sebaiknya hanya untuk bahan obat yang mudah diabsorpsi.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
16
e. Absorpsi obat pada pemakaian melalui rektum
Absorpsi obat pada rectum terjadi pada 23 bagian bawah rectum. Obat yang diabsorbsi tidak mencapai hati karena langsung masuk ke vena cava inferior. Proses
absorpsi umumnya lebih rendah jika dibandingkan dengan pemberian oral.
f. Absorpsi obat melalui hidung
Mukosa hidung yang memiliki sifat absorpsi yang baik seperti mukosa mulut, cocok untuk pemakaian obat menurunkan pembengkakan mukosa secara topikal
pada rhinitis.
g. Absorbsi obat pemakaian pada mata
Jika obat harus diabsorbsi untuk masuk kedalam bagian mata, maka obat mempunyai sifat lipoilik dan hidroilik secara bersamaan akan mengalami absorpsi
yang lebih baik, karena epitel kornea bersifat lipoilik sedangkan bagian stroma bersifat hidroilik. Zat-zat yang memiliki sifat-siafat lipoilik dan hidroilik secara
bersamaan adalah asam lemah dan basa lemah.
h. Absorpsi obat melalui paru-paru