Metabolisme Biotransformasi Prinsip-prinsip Farmakokinetik

Direktorat Pembinaan SMK 2013 18

k. Metabolisme Biotransformasi

Pada dasarnya obat merupakan zat asing bagi tubuh sehingga tubuh akan berusaha untuk merombaknya menjadi metabolit yang tidak aktif lagi dan sekaligus bersifat lebih hidroil agar memudahkan proses ekskresinya oleh ginjal. Obat yang telah diserap usus ke dalam sirkulasi lalu diangkut melalui sistim pembuluh porta ke hati. Dalam hati seluruh atau sebagian obat mengalami perubahan kimiawi secara enzimatis. Enzim yang berperan pada proses biotransformasi ini adalah enzim mikrosom di retikulum endoplasma sel hati. Perubahan kimiawi terhadap obat yang dapat terjadi setelah proses metabolismebiotransformasi adalah : 1. Molekul obat berubah menjadi metabolit yang lebih polar hidroil sehingga mudah untuk diekskresikan melalui urin pada ginjal. 2. Molekul menjadi metabolit yang tidakkurang aktif lagi bioinaktivasi detoksiikasi, proses ini disebut juga irst pass efect FPE efek lintas pertama. Untuk menghindari resiko FPE maka rute pemberian secara sublingual, intrapulmonal, transkutan, injeksi dan rektal dapat digunakan. Obat yang mengalami FPE besar, dosis oralnya harus lebih tinggi dibandingkan dengan dosis parenteral. 3. Molekul obat menjadi metabolit yang lebih aktif secara farmakologi bioaktivasi Contohnya adalah kortison yang diubah menjadi bentuk aktif kortison, prednison menjadi prednisolon. 4. Molekul obat menjadi metabolit yang mempunyai aktiitas yang sama tidak mengalami perubahan. Contohnya adalah klorpromazin, efedrin, dan beberapa senyawa benzodiazepin. Disamping hati yang menjadi tempat biotransformasi utama, obat dapat pula diubah di organ lain seperti di paru-paru, ginjal, dinding usus asetosal, salisilamid, lidokain, di dalam darah suksinil kholin serta di dalam jaringan cathecolamin. Kecepatan proses biotransformasimetabolisme umumnya bertambah bila konsentrasi obat meningkat sampai konsentrasi maksimal, sebaliknya bila konsentrasi obat melewati maka kecepatan metabolisme dapat turun. Disamping konsentrasi obat, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses metabolisme adalah : a. Fungsi hati, Pada gangguan fungsi hati metabolisme dapat berlangsung lebih cepat atau lebih lambat, sehingga efek obat menjadi lebih lemah atau lebih kuat dari yang diharapkan. 19 Direktorat Pembinaan SMK 2013 b. Usia Pada bayi yang baru dilahirkan neonatal semua enzim hati belum terbentuk dengan sempurna sehingga reaksi metabolismenya lebih lambat, antara lain pada obat-obatan seperti kloramfenikol, sulfonamida, diazepam dan barbital. Untuk mencegah efek toksik pada obat-obat ini maka dosis perlu diturunkan. Sebaliknya pada bayi juga dikenal obat-obat yang metabolismenya lebih cepat pada bayi seperti fenitoin, fenobarbital, karbamazepin dan asam valproat. Dosis obat-obat ini harus dinaikkan agar tercapai kadar plasma yang diinginkan. a. Faktor genetik Ada orang yang tidak memiliki faktor genetik tertentu misalnya enzim untuk asetilasi INH dan sulfadiazin. Akibatnya perombakan obat ini dapat berjalan lebih lambat. b. Penggunaan obat lain Adanya pemakaian obat lain secara bersamaan, dapat mempercepat metabolisme induksi enzim dan menghambat metabolisme inhibisi enzim.

l. Ekskresi