Pengaruh Kecepatan alir Terhadap Fluksi Pengaruh Konsentasi Larutan Umpan Stevia Terhadap Fluksi

46 stevia. Hal ini disebabkan karena air tidak mengalami polarisasi konsentrasi sehingga tidak ada hambatan air untuk melewati membran. Data fluksi air dengan berbagai tekanan dapat dilihat pada Lampiran 11a. 1.23 bar 1.45 bar 1.87 bar 50 100 150 200 250 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Tekanan transmembran bar F luks L m 2 .j a m Gambar 17. Hubungan tekanan transmembran dengan fluksi air dengan kecepatan alir 0.04 ms Fenomena yang terjadi pada larutan stevia, ketika tekanan dinaikkan akan menaikkan fluksi tetapi setelah mencapai tekanan batas tertentu maka fluksi tidak meningkat walaupun tekanan dinaikkan.

4. Pengaruh Kecepatan alir Terhadap Fluksi

Pengamatan pengaruh kecepatan alir umpan terhadap fluksi permeat dilakukan pada kecepatan alir 0.0029 ms, 0.011 ms dan 0.02 ms. tekanan transmembran 1.61 bar dan konsentrasi steviosida 20.4 gL, dan 28.7 gL. Hubungan antara kecepatan alir dengan fluksi dapat dilihat pada Gambar 18. Data lengkap hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 11c. 47 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 Kecepatan alir ms F luks L m 2 .j a m C1 = 20,4 gL C2 = 28,7 gL Gambar 18. Grafik hubungan antara kecepatan alir dengan nilai fluksi pada berbagai konsentrasi dan tekanan transmembran 1.61 bar Dari Gambar diatas diamati bahwa peningkatan nilai fluksi permeat pada konsentrasi umpan 20.4 gL berkisar 51.43 – 55.38 Lm 2 .jam. Semakin besar kecepatan alir yang diberikan maka nilai fluksi semakin besar. Namun pada kecepatan alir 0.011 ms dan 0.02 ms fluksi menunjukkan kecenderungan yang konstan. Hal itu disebabkan semakin banyak partikel–partikel besar dipermukaan membran yang dapat digeser sedangkan partikel–partikel yang memiliki ukuran lebih kecil atau mendekati ukuran pori membran akan lebih cepat menimbulkan penyumbatan daripada partikel yang lebih besar. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya fouling dan penurunan fluksi. Namun semakin tinggi konsentrasi umpan akan menyebabkan kecepatan alir larutan berkurang dan fluksi menurun, karena viskositas larutan umpan yang tinggi dan pergerakan partikel keluar dari membran akan menurun.

5. Pengaruh Konsentasi Larutan Umpan Stevia Terhadap Fluksi

Konsentrasi larutan umpan stevia dapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 210 nm, dalam hal ini steviosida dinyatakan sebagai standar pemanis yang terkandung pada hasil ekstraksi daun stevia. Data lengkap hasil pengamatan diberikan pada Lampiran 11d. 48 Konsentrasi larutan umpan stevia adalah 20.4 gL dan 28.7 gL. Grafik hubungan antara konsentrasi larutan stevia dengan fluksi dapat dilihat pada Gambar 19. 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 Konsentrasi steviosida larutan stevia gL Flu k s L m 2 .j a m v = 0, 0029 m s v = 0, 011 m s v = 0, 02 m s Gambar 19. Grafik hubungan antara konsentrasi larutan umpan stevia dengan nilai fluksi pada tekanan transmembran 1.61 bar berbagai kecepatan alir. Grafik diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi umpan maka fluksi yang dihasilkan semakin rendah. Fluksi akan menurun secara eksponensial jika konsentrasi umpan meningkat Wenten, 1999. Hasil studi Widoretno 2005 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi dalam umpan dapat meningkatkan viskositas pada permukaan membran sehingga dapat mengurangi daya difusi larutan melewati membran. Fluksi terhadap konsentrasi umpan pada kecepatan alir 0.0029 ms menghasilkan fluksi yang lebih rendah yaitu 51.43 Lm 2 .jam – 40.00 Lm 2 .jam dibandingkan fluksi terhadap konsentrasi umpan pada kecepatan alir 0.011 ms dan 0.02 ms yaitu 55.38 Lm 2 .jam – 42.35 Lm 2 .jam. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan alir yang rendah dapat mempercepat terakumulasinya partikel–partikel yang terlarut dipermukaan membran. Sedangkan kecepatan alir yang tinggi mampu menggerakkan partikel– partikel yang terdapat diatas permukaan membran. 49

6. Tingkat rejeksi membran dan kenaikan konsentrasi larutan stevia