42
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00
60 80
100 Suhu Pengeringan Daun
o
C K
ad a
r g u
la to ta
l g
L
T ekstraksi 25oC T ekstraksi 40oC
T ekstraksi 60oC T ekstraksi 100oC
Gambar 13. Kadar gula total larutan stevia pada berbagai kondisi suhu pengeringan dan ekstraksi
Berdasarkan Gambar 13. kadar gula total yang dihasilkan berkisar 1.43 – 2.48 gL. Kadar gula yang terukur merupakan molekul gula
glukosa, dimana senyawa glikosida mengandung molekul glukosa yang berikatan dengan aglikon. Steviosida dapat terhidrolisa menjadi steviol
dan glukosa dan hal tersebut dapat disebabkan oleh fermentasi oleh mikroorganisme. Kemanisan larutan stevia tidak ditentukan oleh
kandungan gula, tetapi lebih ditentukan oleh senyawa–senyawa pemanis yang ada di dalamnya Steviosida. Penelitian Marsono menunjukkan
kadar gula total sebesar 3.6 10
-3
memiliki tingkat kemanisan setara 20 – 25 gula.
Suhu pengeringan dan suhu ekstraksi yang digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah suhu 60
o
C dan suhu 100
o
C. Air memiliki titik didih 100
o
C, sehingga air dapat mengekstrak lebih baik.
B. Penjernihan Ekstrak Daun Stevia dengan Ultrafiltrasi
Pada tahap ini diamati 1 pengaruh tekanan transmembran terhadap fluksi; 2 pengaruh laju alir tehadap fluksi; 3 konsentrasi larutan umpan
stevia terhadap fluksi; 4 rejeksi membran dan kenaikan konsentrasi.
1. Fluksi Air
Tujuan pengukuran fluksi air adalah untuk mengetahui kinerja membran dan mengevaluasi efektivitas pencucian membran cleaning.
43 Pengamatan fluksi air dilakukan dengan mensirkulasikan air destilata pada
suhu 40
o
C selama 30 menit. Proses sirkulasi air destilata dilakukan sebelum dan setelah membran digunakan. Tekanan yang digunakan adalah
1.87 bar dan dengan kecepatan alir 0.04 ms. Hasil pengukuran fluksi air menunjukkan nilai fluksi belum konstan
pada awal filtrasi. Setelah menit ke-10 nilai fluksi mulai konstan, yaitu pada kisaran fluksi 225 Lm
2
.jam. Grafik hubungan waktu filtrasi dengan fluksi dapat dilihat pada Gambar 14. Data lengkap fluksi air dapat dilihat
pada Lampiran 9.
50 100
150 200
250 300
350 400
5 10
15 20
25 30
35 Lama Filtrasi menit
F luks
L m
2
.j a
m
Gambar 14. Hubungan antara lama filtrasi dengan fluksi pada air destilata pada tekanan 1.87 bar, kecepatan alir 0.04 ms
Pengamatan fluksi air yang dilakukan oleh Raekiansyah 2002 dalam isolasi hialuronat, mencapai tunak setelah proses berlangsung pada menit
ke–15. Membandingkannya dengan penelitian Raekiansyah karena membran polisulfon memiliki sifat yang sama dengan membran
polietersulfon.
2. Kondisi Tunak Fluksi Larutan Stevia
Konsentrasi umpan yang digunakan untuk mengetahui kondisi tunak pada konsentrasi steviosida dalam larutan stevia adalah 28.7 gL.
Hubungan waktu filtrasi dengan fluksi pada larutan stevia dapat dilihat
44 pada Gambar 15. Data yang berhubungan dengan waktu filtrasi terhadap
fluksi dapat dilihat pada Lampiran 10.
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
Lama Filtrasi menit F
luks L
m
2
.j a
m
Gambar 15. Grafik hubungan antara lama filtrasi larutan stevia dengan fluksi pada kecepatan 0.02 ms dan tekanan 1.49 bar
Kondisi tunak larutan stevia tercapai setelah menit ke-10 dengan nilai fluksi berkisar antara 36.00 – 37.89 Lm
2
.jam. Fluksi mulai menurun pada saat awal operasi dikarenakan telah terjadi pembentukan lapisan cake pada
permukaan membran yang disebut polarisasi konsentrasi. Pada saat lapisan cake
telah terbentuk secara konstan maka nilai fluksi relatif konstan terhadap waktu.
3. Pengaruh Tekanan Transmembran Terhadap Fluksi