2.7. Hipotesis Pengarah
Mengarahkan penelitian ini dalam pengumpulan, penggalian dan analisis data, maka dirumuskan hipotesis umum dan beberapa hipotesis spesifik sebagai
berikut.
Hipotesis Umum
Program BLT dan Raksa Desa berpengaruh positif terhadap upaya
penanggulangan kemiskinan di Desa Cibatok Satu Hipotesis Spesifik
1. Kemiskinan rumah tangga di Desa Cibatok Satu dicirikan oleh sejumlah karakteristik yang dominan.
2. Faktor eksternal penyebab kemiskinan rumah tangga di Desa Cibatok Satu adalah tata kelola pemerintahan desa yang buruk
3. Faktor internal penyebab kemiskinan rumah tangga Desa Cibatok Satu adalah tidak memiliki akses terhadap lahan
4. Program BLT dan program Raksa Desa cenderung kurang tepat dalam pelaksanaannya di lapangan.
5. Penggunaan dana dari program BLT oleh rumah tangga cenderung bersifat konsumtif untuk mengatasi kemiskinan yang dialaminya.
6. Penggunaan dana dari program Raksa Desa oleh rumah tangga cenderung digunakan untuk usaha ekonomi produktif.
7. Program BLT berpengaruh positif terhadap pengurangan angka kemiskinan di Desa Cibatok Satu.
8. Program Raksa Desa berpengaruh positif terhadap pengurangan angka kemiskinan di Desa Cibatok Satu.
26
2.8. Definisi Operasional
1. Bantuan langsung Tunai adalah program dari pemerintah pusat berupa bantuan dana tunai senilai Rp. 100.000,00 per bulan kepada masyarakat
yang tidak mampu per kepala keluarga. 2. Program Raksa Desa adalah program penanggulangan kemiskinan dari
pemerintah Daerah Jawa Barat. Berupa bantuan dana kepada setiap Desa untuk membangun sarana kesehatan, sarana pendidikan, prasarana umum
dan simpan pinjam. 3. Pendapatan adalah jumlah penghasilan kotor yang diperoleh selama satu
bulan, baik yang diperoleh dari usaha pokok maupun usaha sampingan, maupun dari sumber-sumber lain. Pendapatan diberi sangat miskin apabila
Rp. 300.000,-, miskin Rp. 350.000,00-600.000,- juta dan hampir miskin RP.800.000,- per bulan
4. Banyaknya anggota keluarga adalah banyaknya individu dalam satu keluarga. Banyaknya anggota keluarga di katakan sedikit jika 1-3 orang
dalam satu keluarga, sedang jika 4-5 orang, dan banyak jika 5 orang dalam satu keluarga.
5. Pekerjaan kepala keluarga adalah sumber pandapatan seorang pemimpin rumah tangga.
6. Tingkat pendidikan kepala rumah tangga adalah jenjang pendidikan terakir yang ditempuh oleh seorang kepala rumah tangga
7. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan Rumah tangga Internal adalah hal- hal yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan
kemiskinan rumah tangga oleh hal keadaan responden yang terdapat pada
27
faktor kemiskinan rumah tangga menurut BPS 2004. Diantaranya akses pada terbatasnya kecukupan pangan keluarga, terbatasnya akses kesehatan,
terbatasnya akses pada pendidikan, terbatasnya kesempatan bekerja, lemahnya akses modal usaha, lemahnya perlindungan aset usaha,
terbatasnya akses terhadap air bersih, terbatasnya akses pada kepemilikan lahan, lemahnya partisipasi, banyaknya tanggungan keluarga.
8. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan Rumah tangga eksternal program pemerintah adalah hal-hal yang secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan kemiskinan Rumah tangga terdapat pada faktor kemiskinan rumah tangga menurut BPS 2004 dan oleh pemerintah. Diantaranya
buruknya mutu pangan, rendahnya mutu layanan kesehatan, rendahnya mutu layanan pendidikan, buruknya mutu layanan perumahan,
memburuknya kondisi lingkungan hidup, lingkungan yang tidak aman, tata kelola pemerintahan desa yang buruk dan atau korupsi.
9. Wujud program dalam pelaksanannya adalah pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dalam masyarakat dan pemanfaatan dana
penanggulangan kemiskinan tersebut oleh penerima Dana 10. Pengaruh program Pemerintah adalah keadaan rumah tangga setelah kedua
program selesai di laksanakan setelah program berakhir. 11. Perubahan pada tingkat pendapatan adalah adalah kenaikan maupun
penurunan pada penghasilan keseluruhan kepala rumah tangga dalam sebuah rumah tangga setelah menerima program
28
12. Perubahan pada pemilikan aset adalah bertambah ataupun berkurangnya aset rumah tangga keluarga dalam suatu rumah tangga. Seperti :
pembangunan rumah, tanah, perabotan, kendaraan. 13. Perubahan pada pola konsumsi adalah bertambah ataupun berkurangnya
perilaku konsumif dari keluarga dalam suatu rumah tangga. Misal pola makan bertambah, pola belanja bertambah, daya beli meningkat.
14. Perubahan pada mata pencaharian dan modal usaha adalah bertambah ataupun berkurang pekerjaan untuk menghidupi keluarga yang dimiliki
kepala rumah tangga dan aset yang untuk mencari nafkah misal toko, motor untuk “ngojeg”
15. Perubahan pada akses terhadap sumber daya bertambah ataupun berkurangnya kemampuan keluarga untuk menjangkau sumber daya
untuk menunjang hidupnya baik prasarana maupun sumber dari alam.
29
BAB III METODE PENELITIAN