Peranan Pemerintah Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

2. Secara sosial, tersingkir dari institusi masyarakat yang ada 3. Secara ekonomi, rendahnya kualitas SDM termasuk kesehatan, pendidikan, keterampilan yang berdampak kepada penghasilan 4. Secara budaya dan tata nilai, terperangkap dalam budaya rendahnya kualitas SDM seperti rendahnya etos kerja, berpikir pendek dalam fatalism budaya dan nilai 5. Secara lingkungan hidup, rendahnya pemilikan asset fisik termasuk asset lingkungan hidup seperti air bersih dan penerangan

2.2. Peranan Pemerintah Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Peranan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan, dapat dinyatakan bahwa peranan menurut Maiolo et al. 1991 adalah hak dan kewajiban yang berkaitan atau melekat pada status yang didefinisikan secara sosial. Berdasarkan pengertian ini peranan pemerintah dapat dipandang sebagai hak dan kewajiban suatu badan tertinggi dalam negara untuk mengelola negara secara baik dan teratur sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik good governance diperlukan kajian mendalam yang mencakup masalah kelembagaan sehingga dapat ditentukan secara jelas tugas dan tanggung jawab role and responsibility setiap unsur kelembagaan baik pemerintah maupun unsur masyarakat lainnya. Pemerintahan yang baik dapat dicapai melalui upaya terpadu dari pemerintah daerah, masyarakat madani, dan sektor swasta untuk menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai tujuan utama pembangunan. Namun kebijakan ini memang mudah untuk dinyatakan dalam tingkatan yang umum, tetapi sulit untuk dioperasionalkan dalam keputusan 11 program. Ciri-ciri tata pemerintahan yang baik adalah: 1 Mengikutsertakan semua pihak. 2 Transparan dan bertanggung jawab. 3 Efektif dan adil. 4 Menjamin adanya supremasi hukum. 5 Menjamin bahwa prioritas-prioritas politik, sosial, dan ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakat. Tim Crescent 2002 dalam tulisannya menawarkan strategi dan model yang menurut mereka cocok untuk memandirikan masyarakat dimana diterangkan dengan berbagai aspek dan cara yang baik untuk kebutuhan memandirikan masyarakat Indonesia. Menurut Yudhoyono dan Harniati 2004 penanggulangan kemiskinan di Indonesia secara garis besar dilakukan melalui pendekatan pendekatan community development dan social safety net with community based approach, pemerintah mengimplementasikan berbagai program berikut village infrastructure program, urban poverty program, integrate movement for poverty eradication, and community recovery program. sedangkan dalam social safety net terdapat program program yaitu food security, social protection, education, social protection, health, and income generation including community empowerment fund. Salah satu peranan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan adalah pada tahun 2002 pemerintah membentuk KPK komite penanggulangan kemiskinan dengan kepres no 124 tahun 2002 yang berupaya menurunkan kemiskinan dengan cara : 1peningkatan pendapatan masyarakat miskin agar masyarakat miskin mempunyai peluang, kemampuan pengelolaan, dan perlindungan untuk memperoleh hasil yang lebih baik, dalam berbagai kegiatan ekonomi, social budaya, politik, hukum, dan keamanan; 2pengurangan pengeluaran masyarakat miskin dalam mengakses kebutuhan dasar seperti 12 kesehatan, pendidikan, kesehatan, dan infastruktur yang mempermudah dan mendukung kegiatan sosial ekonomi. Menurut Tim Crescent 2002, peran-peran yang telah dilakukan pemerintah diantaranya adalah program penyelamatan diantaranya program dalam bidang pangan, pendidikan, padat karya, pemberdayaan masyarakat, layanan kesehatan dan program lainnya. Dalam bidang pangan, program ini memiliki kegiatan; operasi pasar khusus beras yang diluncurkan saat krisis ekonomi dan musim keamarau. Dalam perkembangannya program ini tidak lagi menyalurkan melalui pasar melainkan langsung kepada penerima manfaat, juga ditujukan bagi stabilitas harga pasar. Kemudian bidang pendidikan terdapat program beasiswa dan dana operasional sekolah untuk mempertahankan pelayanan pendidikan kepada masyarakat sehubungan dengan naiknya harga-harga kebutuhan sekolah. Program dana operasional sekolah ini juga dilakukan pada pendidikan tinggi yaitu tingkat kemahasiswaan. Program operasional dan perawatan fasilitas pendidikan dasar menengah. Program ini dikategorikan sebagai program rutin, dan terakhir untuk pendidikan yaitu rehabilitasi dana operasional dan pemeliharaan yang berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan fasilitas gedung pendidikan sekolah. Program yang juga termasuk dalam program penyelamatan adalah program padat karya. Dimana padat karya ini dapat dirinci sebagai berikut; program prakarsa khusus bagi penganggur perempuan yang dibuat karena kebanyakan program penanggulangan perempuan tidak memberi kesempatan kepada perempuan dan program pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak krisis dengan tujuan meningkatkan kemampuan daya 13 beli masyarakat miskin di pedesaan dan menggerakkan kembali ekonomi rakyat serta meningkatkan fungsi sarana dan prasarana social. Program layanan kesehatan, terdiri dari program-program sebagai berikut; pelayanan kesehatan bagi yang tidak mampu berdasarkan perhitungan hari rawat inap kelas III, pelayanan sosial berupa penetapan alokasi berdasarkan jumlah anak dan lansia terlantar serta penyandang cacat, obat generik , dan pengadaan vaksin- vaksin untuk mencegah virus dalam tingkat nasional. Adapun program lainnya adalah program subsidi angkutan umum yaitu pengurangan ongkos anggkutan umum dalam kendaraan laut dan darat, program penyediaan sarana air bersih di perkotaan yang disebabkan kesulitan mata air karena sulitnya mendapat air tanah karena semua lahan telah dikonversi. Program penyediaan dana bergulir dan terakhir dari program penyelamatan adalah program pemberdayaan masyarakat pesisir. Kemudian pemerintah juga menerapkan proyek pemukiman dengan meningkatkan kualitas pemukiman diperkotaan, membuka lahan baru untuk menampung masyarakat miskin, membuka lapangan kerja di dalamnya serta membangun konstruksi sarana dan prasarana perkotaan.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

8 128 118

Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan

0 33 104

Hubungan Antara Karakteristik, Tingkat Pendapatan dan Interaksi Sosial pada paemuda Sirkulator ( Kasus Desa Cibatok II Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Jawa Barat)

0 8 74

Analisis gender pada program embangunan pertanian (Kasus Program P4k Dan Slpht di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 89

Kajian pola dan struktur tata ruang perdesaan (studi kasus desa Cibatok satu, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor)

0 9 98

Tingkat Kelembagaan Makanan Pokok Non Beras pada Masyarakat Pedesaan (Kasus masyarakat Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 5 258

Analisis Efektifitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura Halaman Awal

0 0 16

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

0 0 34

Analisis Dampak Bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Terhadap Kehidupan Masyarakat Miskin Di Kota Medan (Studi Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai/BLT Kecamatan Medan Belawan)

0 0 12

Evaluasi program bantuan langsung tunai [BLT] : studi kasus di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Jawa Tengah - USD Repository

0 2 134