Optimasi Penggunaan Sumberdaya Lahan

Tabel 6. Jenis Masukan dan Kemungkinan Perbaikan yang Dapat Dilakukan untuk Masing-masing Karakteristik Lahan. Karakteristik Lahan Yang Dikelompokkan Berdasarkan Kualitas Lahan Perbaikan dan Simbolnya Tingkat Input t – Regim Temperatur 1. Rata-rata temperatur tahunan w- Ketersediaan Air 2. Bulan kering 3. Curah hujan rata-rata tahunan r – Keadaan Perakaran 1. Kelas drainase 2. Tekstur 3. Kedalaman perakaran f – Retensi Unsur Hara 1. KTK me 100 g subsoil 2. pH Lapisan atas n – Ketersediaan Unsur Hara 1. Nitrogen total Lapisan atas 2. P 2 O 5 tersedia Lapisan atas 3. K 2 O tersedia Lapisan Atas x – Toksisitas 1. Salinitas s – Lahan 1. Lereng 2. Batuan lepas 3. Batuan tersingkap Tidak dapat diperbaiki Irigasi I Irigasi I Drainase buatan Tidak dapat diperbaiki Umumnya tidak dapat diperbaiki jika lapisan yang menghambat tebal dan tidak dapat ditembus, tetapi jika lapisan yang menghambat tipis dan dapat diperbaiki maka masih dapat diperbaiki I Pengapuran dengan sumber disekitar Lokasi L Pengapuran dengan sumber jauh dari Lokasi L -sda- Pemupukan M Pemupukan untuk kelas S2 M Pemupukan untuk kelas S3N M -sda- Reklamasi untuk tanah salin kelas S2S3 N Reklamasi untuk kelas N N Kontruksi sawah kemiringan 3 P Kontruksi sawah kemiringan 3 - 8 P Kontruksi sawah kemiringan 8 - 15 P Penanaman strip rumput pada kontur kemiringan 0 – 8 O Teras tanpa SPA, kemiringan 8 ® Teras dengan SPA, kemiringan 8 T Pengambilan batuan untuk kelas S2S3 S Tidak dapat diperbaiki Hi Hi Hi Hi Mi Li Li Mi Mi Mi Li Mi Hi Li Li Mi Mi Sumber : Hardjowigeno et al., 2001 Keterangan : Hi = Masukan Tinggi Mi = Masukan Sedang Li = Masukan Rendah

2.7. Optimasi Penggunaan Sumberdaya Lahan

Penggunaan sumberdaya lahan sering dilakukan tanpa memperhatikan kesesuaian lahan atau asas-asas konservasi tanah sehingga mempercepat kemerosotan produktivitas lahan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumberdaya lahan dan lingkungan dapat dilakukan dengan penggunaan sumberdaya lahan yang optimal dalam pengertian sumberdaya lahan dan lingkungan akan dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada penduduk dalam jangka panjang. Dengan demikian, penggunaan sumberdaya lahan yang optimal mengandung makna azas pelestarian sumberdaya lahan dan lingkungan. Optimalisasi penggunaan sumberdaya lahan atau penggunaan sumberdaya yang optimal akan memperkecil atau mencegah banjir pada musim hujan dan mencegah kekeringan pada musim kemarau, menekan kehilangan tanah erosi, memberikan pendapatan yang tinggi kepada penduduk, serta mendukung sejumlah penduduk dalam keadaan hidup layak. Menurut Verinumbe, et al. 1984, dalam menentukan pola usahatani dapat menggunakan alat matematik, yaitu melalui perencanaan atau program linier linier programming. Dengan metode ini kita dapat menentukan suatu pola usahatani yang optimal dan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Metode ini juga dapat digunakan untuk memilih beberapa alternatif jika ada fungsi tujuan dan sumberdaya sebagai pembatas. Soekartawi et al. 1985 mengemukakan bahwa program linier dapat digunakan untuk memilih kombinasi beberapa kegiatan yang dapat memaksimalkan pendapatan kotor. Metode ini juga dapat memberikan tambahan informasi ekonomi yang berguna mengenai pemecahan optimal. Menurut Kasryno dalam Sumantri 1991 metode program linier untuk membahas persoalan optimasi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu : 1 lebih efisien dalam penggunaan waktu, biaya dan kemampuan menganalisis hasil penggunaan data, 2 analisis ekonomi dapat dikembangkan sekaligus walaupun kegiatan ekonomi dikategorikan atas dasar wilayah, sektor serta waktu, 3 solusi programasi linier dapat memberikan informasi tentang struktur kait-mengait dan keuntungan komparatif dalam sektor pertanian, potensi produksi dan kesempatan kerja, pola produksi dan konsistensi dari kebijakan pertanian. Hasil yang maksimum dapat dicapai dengan menggunakan lahan pada intensitas maksimum dan tingkat pengeluaran korbanan input yang rendah, diperoleh keuntungan yang optimum. Dalam hal ini perbandingan antara harga hasil dengan harga korbanan adalah tertinggi Cooke, 1982. Sumberdaya petani meliputi faktor fisik berupa tanah, sinar matahari, air dan faktor sosial ekonomi seperti uang tunai dan kredit, tenaga kerja mekanikhewan, dan pasar Hardwood, 1979. Suatu sumberdaya lahan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sehingga pemilihan peruntukan tersebut menjadi sangat penting. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar pemilihan peruntukan tersebut dilakukan atas dasar : 1 efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimum dalam batas-batas kelestarian yang mungkin, 2 tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumberdaya alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem, dan 3 memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan, perombakan ekosistem tidak dilakukan secara drastis Haeruman, 1979. Model analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah model Program Linier. Model ini digunakan untuk memperoleh kombinasi optimal dari aktivitas-aktivitas produksi dan menjadi pilihan pada kondisi sumberdaya tersedia dalam jumlah terbatas.

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN