4.3.1. Analisis Penggunaan Lahan dan Pola Tanam
4.3.1.1. Tujuan Penelitian Menginventarisasi berbagai macam pola penggunaan lahan kering yang
terdapat di daerah penelitian termasuk komoditas yang diusahakan, pola tanam dan pergiliran tanaman.
4.3.1.2. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penggunaan
lahan dengan pengamatan di lapangan, studi pustaka, data-data dari instansi yang terkait dan wawancara dengan petani sampel.
4.3.1.3. Variabel yang Diamati Data-data yang diamati dilapangan yaitu ; penggunaan lahan, pola tanam,
pergiliran tanaman dan jenis tanaman pangan yang diusahakan oleh petani di lokasi penelitian.
4.3.1.4. Metode Analisis Data Untuk keperluan inventarisasi pola penggunaan lahan kering yang
terdapat di daerah penelitian termasuk komoditas yang diusahakan, pola tanam dan pergiliran tanam dilakukan penyusunan data hasil observasi lapang dan studi
pustaka serta data-data dari instansi yang berkait.
4.3.2. Analisis Kesesuaian Lahan
4.3.2.1. Tujuan Penelitian Mengevaluasi kesesuaian penggunaan lahan pada saat ini untuk
mengetahui tingkat kesesuaian lahan serta faktor penghambat pertumbuhan tanaman.
4.3.2.2. Metode Pengumpulan Data Pengambilan sampel tanah dilakukan dilahan petani responden, kemudian
dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kondisi biofisik lahan. Sampel tanah diambil secara komposit pada kedalaman 0 – 20 cm masing-masing 1 sampel
tanah dari lahan petani responden. Contoh tanah tesebut dianalisis sifat fisik- kimianya di laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hasil
dari analisis tanah tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahannya dan tindakan pengelolaan lahan.
4.3.2.3. Variabel yang Diamati Untuk keperluan evaluasi kesesuaian penggunaan lahan diukur besarnya
erosi yang terjadi di lapangan. Untuk prediksi erosi data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :
Erosivitas hujan R diambil dari stasiun penakar hujan terdekat yaitu di Kecamatan Sungai Raya, untuk melihat curah hujan, banyaknya hari hujan,
kelembaban, lamaya penyinaran dan suhu udara. Nilai erodibilitas tanah K ditentukan dari tekstur tanah, struktur tanah,
permeabilitas dan bahan organik tanah. Faktor panjang dan kemiringan lereng LS ditentukan dengan mengukur
langsung dilapangan, yaitu panjang dan kemiringan lahan petani responden. Hasil pengukuran digunakan untuk menentukan nilai indeks LS.
Pengelolaan tanaman C ditentukan berdasarkan sifat perlindungan tanaman terhadap erosivitas hujan, ditentukan berdasarkan pola penutupan tanah.
Teknik konservasi tanah P ditentukan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Skor yang diperoleh dari pengamatan kualitas teras akan digunakan
untuk memperoleh indeks tindakan konservasi P. 4.3.2.4. Metode Analisis Data
Untuk keperluan evaluasi lahan dilakukan penyusunan data hasil observasi lapang serta studi peta tanah semi-detil dan analisis sifat fisik dan kimia sampel
tanah yang diambil pada lahan petani responden, kemudian disusun data yang meliputi sifat fisik lingkungan yaitu: iklim, tanah, terrain yang terdiri dari lereng,
topografi, batuan di permukaan dan singkapan batuan, hidrologi dan persyaratan tumbuh tanaman.
Kemudian, dilakukan pencocokan antara sifat fisik dan kimia tanah dari lahan petani dengan persyaratan penggunaan dan pengembangan komoditi
tanaman pangan yang telah umum dikembangkan petani setempat. Analisis kesesuaian lahan dilakukan didasarkan pada perpaduan antara Format Procedurs
CSRFAO, 1983 dan Djaenuddin et al. 1997. Untuk keperluan data bagi analisis kesesuaian lahan dibutuhkan juga data prediksi erosi. Model yang
digunakan untuk memprediksi erosi adalah model USLE Universal Soil Loss
Equation. Nilai dugaan erosi tersebut dituangkan dengan rumus Wischmeier dan Smith, 1978 sebagai berikut :
A = f R K LS C P ...................................................... 4.1 Dimana,
A = Jumlah tanah hilang maksimum dalam tonhatahun, R = Faktor erosivitas hujan dihitung berdasarkan data curah hujan
Penjumlahan dari energi hujan selama setahun dengan intensitas hujan maksimum 30 menit EI
30
atau dinyatakan dengan persamaan Wischmeier dan Smith, 1978 sebagai berikut:
∑
=
=
12 1
30 i
EI R
....................................................................4.2 Lenvain 1975 dalam Bols, 1978 mengembangkan persamaan untuk
menghitung erosivitas hujan yaitu : EI
30
= 2,34 RAIN
1,98
....................................................4.3 dimana, EI
30
= indeks erosivitas hujan RAIN = curah hujan rata-rata bulanan cm
K = Faktor erodibilitas tanah Ditentukan dengan persamaan Wischmeier dan Smith, 1978
sebagai berikut:
{ }
1,14 4
1, 292 2,1 10
12 3, 25
2 2, 5
3 100
M a
b c
K
−
× ×
− +
− + −
=
...
4.4 dimana; K
= faktor erodibilitas tanah M
= persentase pasir halus dan debu x 100 - liat a
= persentase bahan organik C x 1,724 b
= kode struktur tanah c
= kelas permeabilitas profil tanah LS = Faktor indeks panjang dan kemiringan lereng
Faktor kemiringan dan panjang lereng LS merupakan nisbah antara erosi dari tanah dengan suatu panjang tertentu terhadap erosi dari
tanah dengan panjang lereng 22,1 meter dan kemiringan 9 di
bawah keadaan identik. Faktor LS dapat ditentukan berdasarkan data hasil pengukuran panjang dan kemiringan lereng dengan
menggunakan persamaan Wischmeier dan Smith, 1978 sebagai berikut:
L s
s LS
2
00138 ,
00965 ,
0138 ,
+ +
= .....................4.5
dimana; LS = faktor kelerengan
L = panjang lereng M
S = kemiringan lereng
C = Faktor indeks pengelolaan tanaman Merupakan nisbah antara tanah yang hilang pada pengelolaan
tanaman tertentu P = Faktor indeks konservasi tanah.
Erosi yang dapat ditoleransikan ETOL ditentukan berdasarkan persamaan Hammer, 1981 sebagai berikut :
th ha
ton BD
nTanah Kelestaria
lenTanah lamanEkiva
FaktorKeda ETOL
10 ∗
∗ =
..........4.6
dimana ; BD = Bulk density tanah 1,2 gcc Kualitas dan karakteristik lahan yang digunakan untuk evaluasi kesesuaian
lahan didasarkan pada Atlas Format Procedure CSRFAO, 1983 dan Djaenuddin
et al. 2000 seperti tertera pada Tabel 12.
Tabel 12. Karakteristik Lahan yang Digunakan untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
Karakteristik Lahan Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
t – Regim Temperatur Rata-rata temperatur
C w- Ketersediaan Air
Bulan kering mm Kelembaban
r – Keadaan Perakaran Kelas drainase
Tekstur Kedalaman perakaran
f – Ketersediaan Unsur Hara KTK liat cmol
pH H
2
O Kejenuhan Basa
C-Organik n –Unsur Hara
Nitrogen total P
2
O
5
tersedia K
2
O tersedia e – Bahaya erosi
Lereng Bahaya erosi
Diambil dari stasiun penakar hujan terdekat yaitu di Kecamatan Siantan
Diambil dari stasiun penakar hujan terdekat yaitu di Kecamatan Siantan
Pengamatan lapangan Pengambilan contoh tanah dan dianalisa dilaboratorium
Berdasarkan kedalaman tanah di lahan petani Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium
Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium
Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium
Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium Pengambilan contoh tanah dan dianalisis dilaboratorium
Diukur berdasarkan kemiringan lereng lahan petani Tingkat bahaya erosi Rumus USLE
Sumber : Atlas Format Procedure CSRFAO, 1983 dan Djaenuddin et al. 2000.
4.3.3. Penentuan Kualitas Lahan