22
yang terdiri dari gagasan, ide, kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah, kebutuhan masyarakat, kegiatan penyuluhan dan faktor geografis daerah yang ada
pada lingkungan tempat hidup masyarakat tersebut.
2.2 Pemberdayaan Masyarakat
2.2.1 Perngertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
sebenarnya mengacu
pada kata
“empowerment” yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat dengan harapan memberikan peranan kepada
individu bukan sebagai subjek, tetapi sebagai pelaku aktor yang menentukan hidup mereka Moebyarto dalam Wahyono 2001:23. Sedangkan menurut
Sulistiyani 2004:77, pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh dayakekuatankemampuan, dan atau
proses pemberian dayakekuatankemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.
Pengertian pemberdayaan juga diungkapkan oleh Suharto 2010:59, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan; sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau
hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
23
Beberapa ahli di bawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses,dan cara-cara pemberdayaan Suharto, 1997:
1. Pemberdayaan bertujuan untuk meniingkatkan kekuasaan orang-orang yang
lemah atau tidak beruntung Ife, 1995.
2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam, barbagai pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dean kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan oran lain yang menjadi perhatiannya Parsons, 1994.
3. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan
melalui pengubahan struktur sosial Swift dan Levin, 1987. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat penulis simpulkan
bahwa bahwa pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk membentuk manusia lebih berhasil guna peningkatan kualitas sumber daya
manusia dengan adanya pemberian energi atau proses tindakan agar yang bersangkutan mampu bertindak mandiri dan didukung adanya peningkatan usaha
yang mengarah ke peningkatan penghasilan.
2.2.2 Tujuan Pemberdayaan