23
Beberapa ahli di bawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses,dan cara-cara pemberdayaan Suharto, 1997:
1. Pemberdayaan bertujuan untuk meniingkatkan kekuasaan orang-orang yang
lemah atau tidak beruntung Ife, 1995.
2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam, barbagai pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh ketrampilan, pengetahuan, dean kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan oran lain yang menjadi perhatiannya Parsons, 1994.
3. Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan
melalui pengubahan struktur sosial Swift dan Levin, 1987. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat penulis simpulkan
bahwa bahwa pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk membentuk manusia lebih berhasil guna peningkatan kualitas sumber daya
manusia dengan adanya pemberian energi atau proses tindakan agar yang bersangkutan mampu bertindak mandiri dan didukung adanya peningkatan usaha
yang mengarah ke peningkatan penghasilan.
2.2.2 Tujuan Pemberdayaan
Pada dasarnya tujuan pemberdayaan sebagaimana yang dikemukakan Sumaryadi 2005: 115 adalah sebagai berikut : a membantu pengembangan
manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat lemah, miskin, marjinal,
24
kaum kecil seperti petani, buruh tani, masyarakat miskin, kaum cacat dan kelompok wanita yang diskriminasi atau disampingkan, b memberdayakan
kelompok masyarakat tersebut secara sosial ekonomi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun
sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat. Selanjutnya Sulistiyani 2004:80 mengemukakan tujuan yang ingin
dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak
dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan
dilakukan dengan
tujuan sama
halnya dengan
pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan sosial di masyarakat, menghilangkan adanya kesenjangan sosial sehingga tercipta adanya suatu
perkembangan yang maju dan mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Suharto 2010:60 tujuan utama pemberdayaan adalah
memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal misalkan persepsi mereka
sendiri, maupun kondisi eksternal misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil.
Berdasarkan pendapat para pakar tersebut di atas, tujuan pemberdayaan dapat dipahami sebagai terwujudnya perkembangan usaha yang dijalankan untuk
bisa hidup mandiri serta tercukupi kebutuhan hidupnya dengan jalan memberikan berbagai dorongan usaha yang berbentuk modal usaha beserta kegiatan bagi
anggota masyarakat
25
2.2.3 Indikator Keberdayaan
Schuler dalam Suharto 2008 mengembangkan delapan indicator pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks
pemberdayaan.yaitu antara lain: 1.
Kebebasan mobilitas: kemampuan individu untuk pergi keluar rumah atau wilayah tempat tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas medis, bioskop, ke rumah
tetangga. Tingkat mobilitas dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian
2. Kemampuan membeli komoditas kecil: kemampuan individu untuk membeli
barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari beras, minyak tanah, minyak goreng,bumbu; kebutuhan dirinya minyak rambut, sabun mandi, rokok.
Individu dianggap mampu melakukan kegiatan ini terutama jika ia dapat membeli barang-barang tersebut dengan uangnya sendiri.
3. Kemampuan membeli komoditas besar: kemampuan individu untuk membeli
barang-barang sekunder dan tersier. Seperti lemari, tv, radio, Koran. 4.
Terlibat dalam membuat keputusan-keputusan rumah tangga: mampu membuat keputusan sendiri maupun bersama suamiisteri mengenai
keputusan-keputusan keluarga, misalnya mengenai merenovasi rumah, membeli kambing untuk ternak.
5. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga: responden ditanya mengenai apakah
dalam satu tahun terakhir ada seseorang yang mengambil uang, tanah, perhiasan,atau melarang untuk bekerja.
26
6. Kesadaran hukum dan politik: mengetahui nama salah seorang pegawai
pemerintah desakelurahan;nama presiden; mengetahui pentingnya surat nikahdan hokum-hukum waris.
7. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seseorang dianggap berdaya
jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain melakukan protes.
8. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga: memiliki rumah, tanah,
asset produktif, tabungan.
2.2.4 Strategi Pemberdayaan