Kondisi Tari di Kota Pekalongan Sebelum dan Setelah Berdirinya

4.3 Kondisi Tari di Kota Pekalongan Sebelum dan Setelah Berdirinya

Sanggar Tari Perkembangan tari tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya. Sanggar tari merupakan salah satu organisasi yang berperan dalam melestarikan seni budaya khususnya perkembangan tari. Ibu Eni Ratnawati selaku bidang kebudayaan PGRI Kota Pekalonganpengamat seni berpendapat bahwa sebelum tersedianya sanggar tari masyarakat Kota Pekalongan kurang tertarik terhadap seni tari karena tidak adanya informasi dan fasilitas memadai yang menampung aktivitas kesenian khususnya tari. Kegiatan tari yang dilakukan pada waktu itu belum terorganisir dengan baik sehingga cepat mengalami kevakuman. Pada tahun 1980-an diadakan pelatihan tari di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan yang terletak di Jalan Nusantara No.1 Kota Pekalongan. Menurut ibu Eni Ratnawati selaku Ka. Bidang Kesenian dan Kebudayaan PGRI Kota Pekalongan wawancara 21 Oktober 2014 mengatakan bahwa: “Dulu sebelum ada sanggar tari di Kota Pekalongan sekitar tahun 1980-an seniman Kota Pekalongan mengadakan pelatihan tari untuk anak-anak di Kota Pekalongan. Pelatihan tersebut dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 08.00-10.00 WIB. Walaupun kegiatan pelatihan sangat sederhana dan hanya menggunakan tape recorder sebagai iringan, kegiatan latihan tari berjalan dengan lancar dan menarik minat anak-anak usia sekolah untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan tari di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan tidak dipungut biaya seperti sanggar tari yang ada pada jaman sekarang”. Kegiatan pelatihan tari di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan menarik minat anak-anak usia sekolah karena pada tahun 1980-an belum ada sanggar tari. Seiring berjalannya waktu bermunculan sanggar seni di Kota Pekalongan, salah satunya yaitu Sanggar Tari Kaloka yang didirikan oleh bapak Bambang Irianto pada tanggal 1 Januari 1994 yang sudah mempunyai izin resmi sebagai organisasi kesenian. Kegiatan tari di Kota Pekalongan menjadi lebih terarah dengan adanya sanggar tari sebagai organisasi yang memiliki manajemen. Dengan fasilitas publik dan informasi yang memadai maka perkembangan budaya khusunya seni tari menjadi lebih optimal dalam mengembangkan potensinya melalui organisasi kesenian. Tercapainya peningkatan yang optimal dalam perkembangan tari diperlukan fasilitas publik yang dapat mengakomodasi kegiatan penyampaian informasi mengenai budaya yang ada di Kota Pekalongan sebagai sarana promosi untuk perkembangan tari di Kota Pekalongan. Beberapa acara diselenggarakan pemerintah Kota Pekalongan sebagai sarana mengenalkan dan mengembangkan pariwisata dan budaya khususnya seni tari yang ada di Kota Pekalongan diantaranya, Pekan Batik Nusantara, Pekan Batik Internasional, HUT Kota Pekalongan , dan pada tahun 2015 ini diadakan Pekan Kreatif Nusantara Wawancara dengan ibu Endang Suprapti 20 Oktober 2014. Pekan Batik Nusantara pertama kali diadakan pada tanggal 8 Oktober 2006. Perayaan Pekan Batik Nusantara tahun 2012 Kota Pekalongan menyajikan gelar seni dan budaya di panggung hiburan. Berbagai macam kesenian disajikan dalam acara tersebut, diantaranya seni tari dengan menampilkan Tari Batik Jlamprang yang merupakan salah satu tarian identitas Kota Pekalongan. Beberapa sanggar tari dan siswa-siswi sekolah di Kota Pekalongan juga ikut berpartisipasi menampilkan tarian. Sanggar-sanggar tari di Kota Pekalongan menampilkan beberapa tari klasik dan tari kreasi salah satunya Tari Sintren Garap. Sedangkan beberapa siswa-siswi sekolah menampilkan tari kreasi dan tari modern. Agenda Pekan Batik Nusantara dilaksanakan tiap tahun genap pada bulan Oktober. Pada Pekan Batik Nusantara ke-6 tahun 2014 pertunjukkan tari yang disajikan selain Tari Batik Jlamprang oleh siswa sekolah juga menampilkan drama Tari Sintren, dan beberapa tari kreasi dan modern oleh beberapa sanggar tari di Kota Pekalongan. Pembukaan Pekan Batik Internasional pada tanggal 2 Oktober 2013 dimeriahkan oleh Tari Sopek, Tari Batik Jlamprang, Tari Sintren Garap, dan Tari Batik Arwana yang merupakan tarian identitas khas Kota Pekalongan. Pekan Batik Internasional dilaksanakan mulai tanggal 2-6 Oktober 2013. Setiap harinya panggung hiburan menyajikan beberapa kesenian tari, baik tari klasik, tari kreasi, dan tari modern oleh beberapa sanggar tari, seniman, dan siswa-siswi sekolah di Kota Pekalongan. Agenda Pekan Batik Internasional diadakan tiap tahun ganjil pada bulan Oktober dan baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013. Hari Ulang Tahun HUT Kota Pekalongan jatuh pada tanggal 1 April 1906. Perayaan besar tiap tahunnya rutin diadakan 9 tahun terakhir dengan berbagai acara seperti kirab, panggung hiburan dan beberapa stand pameran. Untuk pembukaan dan hiburan yang diselenggarakan selama 5 hari berturut-turut beberapa kesenian khususnya seni tari diantaranya drama tari dan pertunjukkan tari kreasi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya, bahkan masyarakat dari luar Kota Pekalongan dan turis mancanegara ikut menikmati pertunjukkan tersebut. Perayaan HUT Kota Pekalongan dari tahun ke tahun semakin berkembang dengan menampilkan berbagai ragam kesenian. Seni tari selalu menjadi andalan pertunjukkan di panggung hiburan. Sehingga para seniman berlomba menyajikan karya yang semakin menarik dengan kreativitasya melalui drama tari, tari klasik, tari kreasi, dan tari modern. Perayaan HUT Kota Pekalongan ke-109 yang diadakan dari tanggal 1-5 April 2015 sekaligus menjadi pembukaan dari Pekan Kreatif Nusantara atas penghargaan Kota Pekalongan sebagai kota kreatif oleh UNESCO. Pada pembukaan tanggal 1 April 2015 digelar drama tari yang melibatkan beberapa sanggar seni dan seniman Kota Pekalongan. Selain itu beberapa sajian tarian menjadi hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan, diantaranya tarian khas Kota Pekalongan yang baru yaitu Tari Rebana Santri dan Tari Sopek, dan tari kreasi lainnya wawancara dengan ibu Endang Suprapti 20 Oktober 2014. Kondisi tari di Kota Pekalongan sekarang ini mengalami kemajuan. Dari tahun ke tahun selalu ada kreativitas baru melalui inovasi dari para seniman untuk menghasilkan karya yang lebih baik dari sebelumnya. Kota Pekalongan juga sudah memiliki beberapa tarian identitas khas Kota Pekalongan diantaranya Tari Sintren Garap, Tari Batik Jlamprang, Tari Batik Arwana, Tari Rebana Santri, dan Tari Sopek. Tarian identitas khas Kota Pekalongan tersebut telah diperkenalkan kepada masyarakat Kota Pekalongan maupun luar Kota Pekalongan melalui berbagai pementasan. Baik pementasan rutin seperti perayaan HUT Kota Pekalongan, Pekan Batik Nusantara, Pekan Batik Internasional, Hari Serangan Kota Pekalongan, maupun pementasan pada acara resmi pemerintahan dan acara tertentu lainnya. Minat masyarakat dalam mempelajari tari pun mengalami peningkatan setelah seringnya diadakan pementasan. Banyak yang masuk ke sanggar tari untuk sekedar mempelajari tari, bahkan ada yang mendalami tari untuk kemudian dijadikan profesi mengajarkan kembali kepada generasi penerus. Beberapa sekolah juga mengadakan kegiatan ektrakurikuler tari agar siswa-siswi yang berminat dapat mempelajari kesenian khususnya tari selain teori seni budaya pada pelajaran sekolah wawancara dengan ibu Eni Ratnawati 21 Oktober 2014.

4.4 Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap Perkembangan Tari di Kota