3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,  karena  tujuan  utama  dari  penelitian  adalah  mendapatkan  data.  Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono, 2010: 308.
Pengumpulan  data  dalam  suatu  penelitian  dimaksudkan  untuk memperoleh  bahan-bahan,  keterangan  dan  informasi  yang  benar  dan  dapat
dipercaya.  Peneliti  juga  perlu  menggunakan  metode  yang  tepat,  memiliki  teknik dan  alat  pengumpul  data  yang  tepat  dan  relevan.  Penggunaan  teknik  dan  alat
pengumpul data yang tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif. Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  “Peranan  Sanggar  Tari
Kaloka  Terhadap  Perkembangan  Tari  di  Kota  Pekalongan”  menggunakan  tiga metode  yaitu  teknik  observasi,  teknik  wawancara,  dan  teknik  dokumentasi.
Penjelasan dari ketiga teknik tersebut sebagai berikut:
3.3.1 Observasi
Nasution  dalam  Sugiyono  2010:  310  menyatakan  bahwa,  observasi adalah  dasar  semua  ilmu  pengetahuan.  Para  ilmuwan  hanya  dapat  bekerja
berdasarkan  data,  yaitu  fakta  mengenai  dunia  kenyataan  yang  diperoleh  melalui observasi. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain.  Observasi  digunakan  bila  penelitian  berkenaan  dengan  perilaku  manusia, proses  kerja,  gejala-gejala  alam  dan  bila  responden  yang  diamati  tidak  terlalu
besar.
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan  perhatian  terhadap  sesuatu  objek  dengan  menggunakan  seluruh  alat
indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran. Observasi  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara,  yang  kemudian  digunakan  untuk
menyebut jenis observasi, yaitu: observasi non sistematis dan observasi sistematis. Observasi  non-sistematis  dilakukan  oleh  pengamat  dengan  tidak  menggunakan
instrumen  pengamatan  sedangkan  observasi  sistematis  dilakukan  oleh  pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan Arikunto, 2006:
156-157. Objek  penelitian  kualitatif  yang  diobservasi  menurut  Spradley  dalam
Sugiyono,  2010:  314  dinamakan  situasi  sosial,  yang  terdiri  atas  tiga  komponen yaitu place tempat, actor pelaku, dan activities aktivitas.
1. Place, atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung,
seperti sanggar tari 2.
Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang melakukan peran tertentu, seperti pendiri sanggar, pelatih, dan siswa
3. Activity  atau  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  aktor  dalam  situasi  sosial  yang
sedang berlangsung, seperti kegiatan penggarapan, pelatihan, dan pementasan tari.
Kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama berupa observasi awal survey yang berisi
dengan kegiatan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pemilik sanggar yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2014 di sanggar pramuka yang merupakan
tempat  kegiatan  pelatihan  tari  Sanggar  Tari  Kaloka  di  Jalan  Sriwijaya  No.18 Kelurahan  Bendan  Kecamatan  Pekalongan  Barat  Kota  Pekalongan.  Tahap  kedua
berupa  penelitian  inti  dengan  kegiatan  pengumpulan  data  dan  bahan  yang dibutuhkan  dalam  pembahasan  masalah  yang  mulai  dilakukan  pada  tanggal  19
Oktober 2014 dan dilakukan setiap hari minggu pada saat pelatihan tari Sanggar Tari  Kaloka  berlangsung  yaitu  mulai  pukul  08.00-10.00  WIB.  Pada  tanggal  7
Desember  2014  penelitian  dilakukan  dirumah  bapak  Bambang  Irianto  selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka yang beralamat di Perum Wiranata Indah Blok B No.
04  Kabupaten  Pekalongan.  Kegiatan  observasi  rutin  dilaksanakan  setiap  hari minggu pukul 08.00-10.00 WIB di Sanggar Tari Kaloka yang beralamat di Jalan
Sriwijaya  No.18  Kelurahan  Bendan  Kecamatan  Pekalongan  Barat  Kota Pekalongan.
Peneliti  menggunakan  alat  bantu  handphone  yang  digunakan  untuk merekam  suara  dan  pendokumentasian  berupa  foto  pada  proses  observasi  dan
penelitian  untuk  mendapatkan  bukti  autentik  sebagai  salah  satu  sumber  data penelitian.  Hal  tersebut  dilakukan  peneliti  untuk  menjaga  kebenaran  data  yang
didapatkan.  Tujuan  diadakannya  observasi  adalah  untuk  mengetahui,  memahami serta  mempelajari  secara  langsung  kondisi  Sanggar  Tari  Kaloka  dan  mengetahui
peranan Sanggar Tari Kaloka melalui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan, misalnya:  garapanhasil  karya  dari  sanggar,    proses  latihan  tari  di  sanggar,
pementasan  yang  dilakukan  Sanggar  Tari  Kaloka,  dan  perkembangan  tari  yang terjadi di Kota Pekalongan.
Observasi yang dilakukan di Sanggar Tari Kaloka yang beralamat Jalan Sriwijaya  No.18  Kelurahan  Bendan  Kecamatan  Pekalongan  Barat  Kota
Pekalongan  untuk  memperoleh  bukti  autentik  kondisi  Sanggar  Tari  Kaloka sebagai  sumber  berupa  foto  tempat  pelatihan  tari,  kegiatan  pelatihan  tari,  dan
informasi dari pelatih dan siswa sanggar. Sedangkan observasi yang dilakukan di rumah  bapak  Bambang  selaku  pendiri  Sanggar  Tari  Kaloka  yaitu  untuk
memperoleh  data  arsip  dan  dokumentasi  Sanggar  Tari  Kaloka,  foto  inventaris yang  dimiliki  Sanggar  Tari  Kaloka,  dan  informasi  dari  pendiri  Sanggar  Tari
Kaloka.
3.3.2 Wawancara