Sejarah Didirikannya Sanggar Tari Kaloka

Tempat kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka terdiri dari beberapa ruangan, antara lain ruang utama pendopo untuk kegiatan pelatihan tari, ruang tidur, ruang makan, ruang kerjaruang kantor, kamar mandi, dapur, dan tempat parkir. Bangunan Sanggar Pramuka yang digunakan untuk kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka berbentuk seperti joglo atau pendopo. Kondisi lingkungan Sanggar Pramuka terlihat bersih dan nyaman karena dikelilingi pagar besi. Denah Sanggar Pramuka membuktikan bahwa tempat tersebut memadai untuk menjadi tempat kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka. Tempat kegiatan pelatihan tari berukuran 8 x 15 meter berdinding tembok warna putih, dengan lantai keramik warna orange dan beratap genting. Ruangan bagian dalam memiliki pintu yang terbuat dari kayu dilengkapi kaca 4 lapis sangat membantu dalam proses kegiatan pelatihan tari.

4.2 Sanggar Tari Kaloka

4.2.1 Sejarah Didirikannya Sanggar Tari Kaloka

Sanggar Tari Kaloka merupakan organisasi lembaga pendidikan non formal yang bergerak dibidang seni budaya khususnya tari. Sanggar Tari Kaloka didirikan pada tanggal 1 Januari 1994. Menurut penuturan Bapak Bambang Irianto selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka wawancara 19 Oktober 2014 pada awal berdirinya Sanggar Tari Kaloka bermula dari bapak Bambang Irianto mengajarkan keahliannya dalam bidang tari kepada anak-anak. Bambang Irianto adalah seniman lulusan STSI Sekolah Tinggi Seni Indonesia di Surakarta lulusan tahun 1988. Bambang Irianto mendapat dukungan dari istrinya ibu Esti Ediarti untuk mewujudkan keinginannya melatih tari. Setelah bermusyawarah dengan teman-teman terdekatnya yang juga berpotensi dalam bidang tari, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan sanggar bersama. Semula pelatihan tari diadakan di rumah teman bapak Bambang Irianto yaitu guru olahraga SMK N 1 Kota Pekalongan, kemudian berpindah tempat di rumah bapak Bambang Irianto di Perum Tirto Indah No. 74 Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan, karena bertambahnya jumlah peserta yang mengikuti latihan tari akhirnya kegiatan sanggar dipindahkan ke Sanggar Pramuka yang terletak di Jalan Sriwijaya No.18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Lokasi Sanggar Pramuka dinilai strategis untuk menjadi tempat kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka karena letaknya yang berada di pinggir jalan raya Pekalongan-Jakarta sehingga mudah dijangkau dengan berbagai sarana transportasi. Sanggar yang terbentuk diberi nama Kaloka, nama Kaloka diambil berdasarkan kesepakatan pelatih. Pemberian nama Kaloka pada sanggar tari karena nama Kaloka mempunyai makna kondang yang artinya tersohor atau terkenal. Keinginan pengurus agar sanggar tari yang mereka kelola bisa terkenal sesuai dengan makna dari nama Kaloka tersebut. Awal didirikannya Sanggar Tari Kaloka pada tanggal 1 Januari 1994 belum mempunyai izin dari pemerintah, karena pada saat itu keinginan dari para pengurus hanya ingin memberikan pembelajaran tari untuk melestarikan budaya di Kota Pekalongan. Akhirnya setelah 1 tahun kegiatan pelatihan tari Sanggar Tari Kaloka berjalan, dan dengan banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan tari pada tahun 1995, ketua Sanggar Tari Kaloka bapak Bambang Irianto mengajukan surat izin pendirian sanggar dengan membuat proposal disertai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dilampirkan pada penelitian ini, dan data pendiri dan jumlah anggota tahun 1995. Pada tanggal 14 Februari 1995 Surat Pengesahan turun, dan dengan adanya surat pengesahan Sanggar Tari Kaloka telah resmi terdaftar sebagai organisasi kesenian oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang tentunya wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam Pengesahan dengan turunnya Surat Pengesahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Bambang Irianto selaku ketua Sanggar Tari Kaloka wawancara 19 Oktober 2014 jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan tari di Sanggar Tari Kaloka mengalami ketidakstabilan pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2005. Penurunan jumlah siswa pada tahun 1995 sampai dengan 2005 terjadi setelah kegiatan pementasan selesai. Karena pementasan di luar agenda rutin Sanggar Tari Kaloka yaitu pergelaran tari untuk ujian kenaikan tingkat siswa Sanggar Tari Kaloka hanya dilaksanakan pada saat pementasan HUT RI Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus, sehingga sebagian siswa yang tertarik pada pementasan saja mengikuti kegiatan pelatihan tari saat menjelang persiapan pementasan memperingati HUT RI kemudian tidak mengikuti kegiatan pelatihan tari rutin di Sanggar Tari Kaloka. Penurunan jumlah siswa tidak terlalu drastis, sehingga Sanggar Tari Kaloka tidak mengalami kevakuman. Sanggar Tari Kaloka berusaha untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan sanggar untuk menunjang kegiatan tari. Dana sementara diperoleh hanya dari iuran siswa sanggar, maka bapak Bambang Irianto selaku ketua Sanggar Tari Kaloka mengajukan Permohonan Bantuan dengan membuat Surat Permohonan Bantuan Perlengkapan Kesenian pada tanggal 30 Agustus 1997. Bantuan berupa dana untuk perlengkapan kesenian diberikan oleh Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan.

4.2.2 Tujuan Didirikannya Sanggar Tari Kaloka