Total kelas Interval = 5
Panjang Kelas = 100 : 5 = 20
Berdasarkan perhitungan tersebut maka tabel deskripsi variabel pemahaman akuntansi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kriteria Variabel Pemahaman Akuntansi
Interval Presentase Kriteria
81 - 100 Sangat Tinggi
61 - 80 Tinggi
41 - 60 Sedang
21 - 40 Rendah
1 - 20 Sangat Rendah
3.6.2 Statistik Inferensial
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum uji statistik inferensial dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat atau uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan
untuk menguji kualitas data. Dalam sebuah model regresi dapat disebut sebagai model yang baiksempurna jika model tersebut dapat memenuhi kriteria BLUE
Best Linier Unbiased Estimator. BLUE dapat dicapai bila telah memenuhi :
a Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Cara mengetahui apakah data normal atau tidak dapat
dilihat dari rasio skewness dan rasio kurtosis.
Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdisrtibusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai
skewness yang dibagi dengan standar eror skewness. Rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi standar eror kurtosis. Sebagai pedoman, bila rasio
kurtosis dan skewness berada di antara -2 hingga +2, maka berdistribusi normal Santoso, 2000:53.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram residualnya. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas” Ghozali, 2011:163. Uji normalitas data juga bisa menggunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov K-S dengan bantuan SPSS for windows release Versi 16.0. jika nilai signifikansi 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi
normal.
b Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Model regresi yang memenuhi persyaratan
adalah dimana terdapat kesamaan varian atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter
plot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola
tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.
c Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi Sumodiningrat,
2010:257. Multikolinieritas yang tinggi akan mengakibatkan tingginya ketidaktepatan koefisien-koefisien regresi. Oleh karena itu, mengingat
masalah multikolinearitas sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, maka uji multikolinearitas harus dilakukan.
Untuk mengetahui adanya multikolinearitas, dalam penelitian ini digunakan nilai variance inflaction factor VIF dan tolerance value,
melalui bantuan program SPSS v.16. Apabila nilai VIF10 dan nilai tolerance 0,1, maka model regresi bebas dari gejala multikolinearitas
Priyatno, 2011:288.
d Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian
pada Statistical Produk and Servise Solution SPSS dengan melihat kolom Linearity pada ANOVA Table pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan kurang dari 0,05.
3.6.2.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas, sehingga dapat diperoleh
koefisien untuk masing-masing variabel bebas. Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel
dependen. Pada penelitian ini, digunakan analisis regresi berganda, yakni dibuat model matematis antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap pemahaman akuntansi siswa. Adapun bentuk umum analisis regresi berganda dengan dua variabel, yaitu :
Y = α+β
1
X 1+ β
2
X 2+e Keterangan
Y = Pemahaman akuntansi siswa X 1 = Kecerdasan emosional
X 2 = KecerdasanSpiritual α = Konstantaintercept
β = Koefisien regresi variabel X e = Error disturbance
3.6.2.3 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang dilakukan dalam regresi berganda multiple regression adalah dua langkah, yakni uji F untuk menguji pengaruh secara
simultan variable-variabel independen, dan uji t untuk menguji pengaruh
secara parsial variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Syarat pengambilan keputusan terhadap hasil pengujian adalah sebagai berikut;
a. Uji F simultan