akuntansi. Dari uraian tersebut data disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa.
Ha
2
= ada pengaruh positif kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.3 Daftar Penelitian Terahulu
NO ENELITI JUDUL
HASIL 1 M.O
Ogundokun dan
D.A. Adeyemo
2010 Emotional Intelligebce and
Academic Achievement : The Moderating
Influence of
Age, Intrinsic and Extrinsic Motivation
Kecerdasan emosional, adalah prediksi kuat yang mempengaruhi
prestasi akademis
2.
Aminuddin Hassan
2009
Emotional and Spiritual Intelligences as a Basis for
Evaluating the National Philosophy of Education
Achievement Kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual SQ memainkan peran yang lebih
besar dalam membuat keputusan dalam konteks apapun .
3 Shieva
Hanum 2011
Pengaruh Atribut Kecerdasan Emosional dan
Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi STIE PERBANAS
Surabaya Secara simultan kecerdasan
emosional dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. Secara parsial hanya atribut keterampilan
sosial tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
4 Filia rahmi
2010 Pengaruh
Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan spiritual,
dan Perilaku
Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan perilaku belajar
berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi 5
Anggun Yuniani
2010 Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Studi empiris Pada Mahasiswa Akuntansi
UNDIP Semarang, Variabel pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa. Sedangkan variabel
empati dan ketrampilan sosial tidak bepengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada indikator Pemahaman Akuntansi Y. Penelitian terdahulu
menggunakan nilai prestasi belajar, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan hasil tes pemahaman akuntansi.
2.6 Kerangka Berpikir
Suharsimi 2009:118 menyatakan bahwa pemahaman comprehension adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga estimates,
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta
– fakta atau konsep. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau
mempelajari sesuatu. Pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun
belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya.
Faktor internal yang berperan penting dalam ketercapaian keberhasilan belajar adalah intelegensi kecerdasan. Menurut Slamento 2003:56 intelegensi
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang berasal juga dari
kata bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligencia” yang berarti kecerdasan, inteligen, atau keterangan
– keterangan Jayadi, 1985:159. Ahmadi 2009:176
juga mendefinisikan intelegensi sebagai situasi kecerdasan pikir, sifat – sifat
perbuatan cerdas.inteligen. Ada banyak sekali jenis dari kecerdasan. Namun menurut Danah Zohar 2002 kecerdasan dasar manusia ada 3, yaitu kecedasan
intelektual IQ, kecerdasan emosional EQ dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan yang sering dibahas dan dikait
– kaitkan dengan keberhasilan belajar adalah kecerdasan intelektual. Namun ada kecerdasan lain yang dapat
mempengaruhi keberhasilan seseorang. Bahkan Daniel Goleman dalam Efendi 2005:57 menyatakan bahwa “ Setinggi – tingginya, IQ menyumbang kira – kira
20 persen bagi faktor – faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang
80 persen diisi oleh kekuatan – kekuatan lain”. Diantaranya adalah kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman dalam Saefullah
2012:181 adalah “kemampuan seseorang mengatur emosinya dengan intelegensi
to manage our emotional life with intelegence, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya the appropriatenes of emotion and its expression melalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial”. Kecerdasan emosional yang berkembang baik berarti
kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi dan optimisme untuk berprestasi. Sedangkan seseorang yang tidak mampu menahan
kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas
– tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh
Hanum 2011 yang menyatakan bahwa
atribut kecerdasan
emosional dan perilaku belajar berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hasil penelitian Nugraha 2013
juga menunjukkan ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi siswa.
Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga mempunyai pengaruh yang besar dalam kesuksesan hidup seseorang. Kecerdasan spiritual
menurut Danah Zohar dan Ian Marshall 2002:4 adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tidakan atau jalan hidup
seseoang lebih bermakna dibanding dengan orang lain. Indikator kecerdasan spiritual adalah kesadaran diri, spontanitas,terbimbing oleh visi dan nilai,
holisme, kepedulian, merayakan keragaman, independensi-terhadap-lingkungan, kecenderun
gan untuk mengajukan pertanyaan fundamental “mengapa?”, kemampuan membingkai ulang, memanfaatkan kemalangan secara positif,
rendah hati, dan rasa keterpanggilan. Kecerdasan spiritual memberikan kemampuan membedakan mana yang
baik dan tidak baik. kecerdasan spiritual memberikan rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pemahaman sampai batasanya.
Seseorang menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan hal baik dan jahat, serta untuk membayangkan kemungkinan yang belum terwujud untuk
bermimpi, bercita – cita dan mengangkat diri dari kerendahan Zohar, 2002 : 5.
Spiritualitas siswa yang cerdas mampu membantu dalam pemecahan permasalahan
– permasalahan dalam mencapai keberhasilan belajar, sehingga siswa dapat bersikap tenang dalam menghadapi masalah
– masalah kendala - kendala tersebut sehingga kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap
pemahaman akuntansi siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Rachmi 2010 yang menyatakan bahwa
“kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi”. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasan 2009 yang menyatakan bahwa “Kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual SQ memainkan peran yang lebih besar dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam konteks apapun
”. Berdasarkan penjelasan diatas diharapkan dengan memiliki kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual yang baik siswa dapat lebih mudah dalam memperoleh pemahaman akuntansi. Diharapkan pula kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang positif terhadap pemahaman akuntansi siswa.
Untuk lebih mempermudah ilustrasi pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi siswa kelas XI IPS MA
AL ASROR Semarang dapat ditunjukkan dengan bagan berikut :
Gambar 3.1 Gambar 2.1
Kerangka Pikir Antara Kecerdasan Emosional dan Kecedasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi.
Sumber : Danah Zohar Ian
Marshal .SPIRITUA
L
KECERDASAN EMOSIONAL
1.
mengenali emosi diri
2.
mengelola emosi
3.
memotivasi diri sendiri
4.
mengenali emosi orang lain empati
5.
kemampuan membina hubungan
KECERDASAN SPIRITUAL
1.Kesadaran diri 2.Spontanitas
3.Terbimbing oleh visi dan nilai 4.Holisme
5.Kepedulian 6.Merayakan keragaman
7.Independensi-terhadap-lingkungan 8.Kecenderungan untuk mengajukan
pertanyaan fundamental “mengapa?”
9.Kemampuan membingkai ulang 10. Memanfaatkan kemalangan secara
positif 11. Rendah hati
NILAI TES PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA
1. Meggambarkan siklus akuntansi perusahaan jasa.
2. Mencotohkan transaksi keuangan perusahaan jasa
3. Mengklasifikasi transaksi perusahaan jasa
4. Menginterprestasikasn laporan keuangan
perusahaan jasa 5. Menjodohkan konsep
dasar akuntansi perusahaan jasa
Sumber : Daniel Goleman. Kecerdasa
n
2.7 HIPOTESIS