Pemahaman Siswa Pengertian Pemahaman Akuntansi

17

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemahaman Akuntansi

2.1.1. Pemahaman Siswa

Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Pemahaman termasuk dalam klasifikasi ranah kognitif level 2 setelah pengetahuan Winkel, 1996 dalam http:www.Psychologymania .com201306pengertian –pemahaman–siswa.html . Dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal http:cirukem.orgpendidikancirukem penelitian . Dalam proses belajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat fundamental, karena dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur. Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar. Menurut Fajri dan Senja 2008, pemahaman berarti proses perbuatan cara memahami. Sedangkan Depdikbud 1994 menjelaskan bahwa kata paham dapat berarti: 1 pengertian; pengetahuan yang banyak, 2 pendapat, pikiran, 3 aliran; pandangan, 4 mengerti benar akan; tahu benar akan; 5 pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-i menjadi memahami, berarti : 1 mengerti benar akan; mengetahui benar, 2 memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya 1 proses, 2 perbuatan, 3 cara memahami atau memahamkan mempelajari baik - baik supaya paham dalam http:ian43. wordpress.com20101217pengertian-pemahaman . Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi - reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang http:id.shvoong.comsocialcienceseducation2203596pengertian pemahaman . Menurut Purwanto 1994:44 pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Sementara Mulyasa 2003:78 menyatakan bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Selanjutnya menurut Hamalik 2003:48 pemahaman adalah kemampuan melihat hubungan - hubungan antara berbagai faktor atau unsur dalam situasi yang problematis. Kegiatan pemahaman dalam pembelajaran bukan hanya kegiatan berpikir semata, tetapi kegiatan bagaimana siswa melakukan sehingga menjadi pengalaman. Seperti dikemukakan Poesprodjo 1987: 52-53 bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran, pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain. Pemahaman comprehension umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom 1975, dalam http:ian43.wordpress. com20101217pengertian-pemahaman “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya: Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan. Salah satu tujuan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik to achieve understanding yang dapat diungkapkan secara verbal, numerikal, kerangka pikir positivistik, kerangka pikir kehidupan berkelompok, dan kerangka kontemplasi spiritual Gardner, 1999. Pemahaman merupakan landasan bagi peserta didik untuk membangun insight dan wisdom Longworth, 1999:91. Suharsimi 2009:118 menyatakan bahwa pemahaman comprehension adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga estimates, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Partowisastro 1983: 22-24 mengemukakan empat macam pengertian pemahaman, yakni sebagai berikut: 1 pemahaman berarti melihat hubungan yang belum nyata pada pandangan pertama; 2 pemahaman berarti mampu menerangkan atau dapat melukiskan tentang aspek - aspek, tingkatan, sudut pandangan - pandangan yang berbeda; 3 pemahaman berarti memperkembangkan kesadaran akan faktor-faktor yang penting; dan 4 berkemampuan membuat ramalan yang beralasan mengenai tingkah lakunya. Pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mangetahui. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi seseorang yang memiliki pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya. Dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. Jadi, pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan definisi pemahaman siswa adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan, tulisan, maupun perbuatan kepada orang lain sehingga orang lain tersebut benar-benar mengerti apa yang disampaikan.

2.1.2. Faktor

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA DI SEMARANG.

6 64 14

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, PERILAKU BELAJAR, DAN PENGENDALIAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

0 4 93

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 19

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH MEN

0 1 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI Catur Widatik

0 1 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

0 2 22

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI

0 0 19