Uji normalitas data Analisis data akhir

31 penelitian ini berjumlah 25 soal, dengan dasar soal yang digunakan seluruhnya harus mecakup indikator kelayakan soal seperti di atas dan seluruh indikator materi serta indikator yang akan dicapai harus terwakili.

3.7.3. Analisis data akhir

Analisis data akhir adalah analisis data yang dilakukan setelah didapatkan data hasil penelitian dengan menerapkan strategi POE dan metode Learning Journals. Data yang dianalisis yaitu data hasil pretest dan post test pemahaman konsep dan KPS serta data hasil observasi KPS. Analisis yang digunakan pada tahap ini meliputi normalitas data, analisis pemamahan konsep dan analisis keterampilan proses sains.

3.7.3.1. Uji normalitas data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data yang akan dianalisis. Rumus yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah rumus chi-kuadrat, yaitu: � ∑ � � � � � � � � Keterangan: � = chi kuadrat O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapkan K = banyaknya kelas Membandingkan harga chi-kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan dk= k- 1 dan taraf signifikan 5, jika χ 2 hitung χ 2 tabel maka data berdistribusi normal Sudjana, 2005: 273. 3.7.3.2.Analisis Pemahaman Konsep Analisis untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik yaitu digunakanuji Normal Gain N-Gain dan untuk melihat signifikasi perbedaan pemahaman konsep antara kelompok kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus uji t-test. 32 N-Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan Pemahaman konsep sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Adapun rumus menggunakan N-Gain adalah sebagai berikut, g = Keterangan : S post : nilai hasil post test S pre : nilai hasil pre test dengan kriteria perolehan skor pemahaman konsep sebagai berikut: g ≥ 0,70 : peningkatan tinggi 0,30 ≤ g 0,70 : peningkatan sedang g 0,30 : peningkatan rendah Pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui signifikasi perbedaan peningkatan pemahaman konsep kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan uji t-test. Hipotesis uji yang diajukan adalah: H : tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol H a : terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Adapun rumus uji t-test yang digunakan adalah: √ dimana √ Dengan: x 1 : nilai rata-rata kelas eksperimen x 2 : rata-rata kelas kontrol S 1 2 : varians kelas eksperimen S 2 2 : varians kelas kontrol s : simpangan gabungan n1 : banyaknya subyek pada kelas eksperimen n2 : banyaknya subyek pada kelas kontrol 33 Derajat Kebebasan dk untuk tabel distribusi t yaitu n 1 +n 2 -2 dengan peluang 1- α = 5. Kriteria yang digunakan yaitu jika t hitung t tabel , maka H ditolak Sudjana, 2005: 239. 3.7.3.3.Analisis Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains peserta didik di ukur menggunakan dua metode yaitu metode tes dan metode observasi. Adapun analisis KPS dari hasil tes menggunakan rumus N-Gain, sedangkan data lembar observasi dianalisis dengan rumus deskriptif kualitatif. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data lembar observasi adalah sebagi berikut, Keterangan: k = persentase KPS n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal. Kriteria deskriptif presentase keterampilan proses sains 85 ≤ k 100 : sangat terampil 70 ≤ k 85 : terampil 55 ≤ k 70 : cukup terampil 40 ≤ k 55 : kurang terampil k 40 : sangat kurang terampil Analisis data KPS untuk mengetahui peningkatan KPS dari hasil tes menggunakan N-Gain dengan rumus yang digunakan yaitu, g = Keterangan: S post : nilai hasil post test S pre : nilai hasil pre test Adapun kriteria perolehan skor keterampilan proses sains sebagai berikut: g ≥ 0,70 : peningkatan tinggi 0,30 ≤ g 0,70 : peningkatan sedang g 0,30 : peningkatan rendah 34 Untuk membuktikan signifikasi perbedaan keterampilan proses sains pada kelas kontrol dan kelas ekperimen yang menggunakan strategi POE predict- observe-explain, dianalisis dengan menggunakan uji t-test. Hipotesis uji yang diajukan adalah: H : tidak ada perbedaan rata-rata skor keterampilan proses sains peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H a : ada perbedaan rata-rata skor keterampilan proses sains peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Rumus uji t-test yang digunakan adalah: √ dimana √ Dimana: x 1 : rata-rata sampel kelas kontrol x 2 : rata-rata sampel kelas kelas eksperimen s : simpangan gabungan S 1 2 : varians kelas kontrol S 2 2 : varians kelas eksperimen Derajat Kebebasan dk untuk tabel distribusi t yaitu n 1 +n 2 -2 dengan peluang 1- α = 5. Kriteria yang digunakan yaitu jika t hitung t tabel , maka H ditolak Sudjana, 2005: 239. 54 BAB 5 PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab 4 diperoleh simpulan sebagai berikut: 1 Penerapan Strategi POE Predict-Observe-Explain dengan metode Learning Journals dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Hal ini dibuktikan dari N-Gain yang telah dilakukan yaitu sebanyak 13,55 peserta didik mengalami peningkatan pada kategori tinggi dan 83,05 pada kategori sedang. Peningkatan pemahaman konsep juga dibuktikan dari hasil uji t-test yang diperoleh bahwa t hitung lebih besar dari t tabel , sehingga disimpulkan terdapat perbedaan pemahaman konsep anatara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2 Penerapan strategi Strategi POE Predict-Observe-Explain dengan metode Learning Journals dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya hasil N-Gain rata-rata tes KPS dari kelompok eksperimen yaitu 0,51 lebih besar daripada kelompok kontrol yaitu 0,47. Bukan hanya itu dari hasil observasi diperoleh bahwa KPS kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Terbukti dari hasil uji t-test skor observasi KPS diperoleh simpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara KPS kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

5.2. Saran

Berdarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan: 1 Strategi POE dengan metode Learning Journals dalam penerapannya sering melebihi batas alokasi waktu, sehingga untuk mengantisipasinya pre-test dan pembagian kelompok dapat dilakukan di luar jam pelajaran. 2 Strategi POE dengan metode Learning Journals menekankan pada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

24 88 194

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD.

0 0 22

PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI.

2 9 140

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

1 25 156

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 0 46

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA.

0 0 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA - repository UPI T IPA 1103987 Title

0 0 2