Kajian Pola Penyebaran Spesies pada Tipe Vegetasi Tingkat Aliansi

dilakukan dengan membagi secara merata nilai faktor abiotik tersebut ke dalam kelas-kelas tersendiri. Kelas-kelas dari setiap faktor abiotik dapat dilihat pada Lampiran 7.

2. Kajian Preferensi Ekologi Spesies pada Tipe Vegetasi Tingkat Aliansi

Uji statistik Chi-Square dilakukan untuk mengkaji hubungan antara spesies- spesies dengan berbagai faktor abiotik dalam berdistribusi di setiap aliansi. Spesies-spesies yang dipilih adalah yang memiliki nilai INP tertinggi dari urutan 1 sampai 3 pada strata pohon di seluruh aliansi. Dasarnya adalah, spesies-spesies ini merupakan spesies paling dominan, sehingga merupakan spesies yang paling baik beradapatasi dengan berbagai faktor lingkungan yang menyusun habitat dari berbagai spesies di zona sub pegunungan Gunung Salak. Faktor abiotik yang dikaji adalah faktor-faktor yang membedakan di antara aliansi. Faktor-faktor ini selanjutnya dibagi ke dalam kelas-kelas tertentu, sehingga hasil uji Chi-Square nantinya akan menghasilkan hubungan antara penyebaran spesies dengan berbagai kategori faktor abiotik pada blok pengamatan di suatu aliansi. Untuk faktor tanah, pembagian ke dalam kelas-kelas mengikuti pedoman Laboratorium Ilmu-Ilmu Tanah IPB, sedangkan untuk faktor abiotik yang tidak memiliki kelas tersendiri, pembagian dilakukan dengan cara mebagi rata nilai faktor abiotik tersebut ke dalam kelas-kelas tersendiri. Kelas-kelas dari setiap faktor abiotik dapat dilihat pada Lampiran 7. Kedua kajian di atas di uji dengan Statistik Chi-Square dengan cara berikut: a Hipotesis statistik yang digunakan adalah H : Faktor vegetasispesies yang diamati tidak berhubungan dengan faktor abiotik; H A : Faktor vegetasispesies yang diamati berhubungan dengan faktor abiotik. b Menghitung statistik Chi-Square dengan rumus berikut: ∑ = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − = k i i i i E E O 1 2 2 χ keterangan : 2 χ = Chi-Square; O i = Nilai pengamatan pada sel ke i; E i = Nilai harapan pada sel ke i dengan derajat bebas : r – 1 c – 1; dengan r : nilai baris sel; dan c : nilai kolum sel Daniel, 1987.

i. Kajian Pola Penyebaran Spesies pada Tipe Vegetasi Tingkat Aliansi

Pola penyebaran spesies pada strata pohon di setiap aliansi dihitung dengan rumus Ip Standardized Morisita Index of Dispersion Smith-Gill, 1975 dalam Krebs, 1989 dengan langkah-langkah berikut ini: 1. Menghitung Id Indeks Penyebaran Morisita dengan rumus berikut : ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − = ∑ ∑ ∑ ∑ x x x x n Id 2 2 Keterangan: n = Luas plotkuadrat pengamatan; x = plotkuadrat pengamatan. 2. Menghitung dua titik signifikansi dari Id dengan rumus berikut: 1 2 975 . − − − = ∑ ∑ i i u x x n M χ Keterangan: M u = Indeks Keseragaman = Nilai Chi-Square tabel dengan derajat bebas n–1 dan derajat kepercayaan 97.5 pada area sisi kanan; xi = jumlah individu dalam plotkuadrat ke i i = 1, ...., n; n = jumlah plotkuadrat. 1 2 025 . − − − = ∑ ∑ i i c x x n M χ Keterangan: M c = Indeks Pengelompokan = Nilai Chi-Square tabel dengan derajat bebas n -1 dan derajat kepercayaan 2.5 pada area sisi kanan. 3. Selanjutnya menghitung Ip dengan menggunakan salah satu rumus berikut: Jika Id ≥ Mc 1.0 digunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − + = c c d p M n M I I 5 . 5 . Jika Mc Id ≥ 1.0 digunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − = 1 1 5 . c d p M I I Jika 1.0 Id Mu digunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − − = 1 1 5 . u d p M I I Jika 1.0 Mu Id digunakan rumus: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − + − = u u d p M M I I 5 . 5 . Nilai I p berkisar antara -1.0 sampai +1.0, dengan batas 95 derajat kepercayaan pada +0.05 dan -0.05. Pola acak akan menghasilkan nilai I p = 0, pola mengelompok akan menghasilkan I p di atas 0, dan pola seragam akan menghasilkan nilai I p di bawah 0.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tipe Vegetasi Tingkat Aliansi Zona Sub Pegunungan, Gunung Salak

1. Aliansi Vegetasi

Terdapat 4 kelompok blok pengamatan yang berhasil diekstraksi melalui ordinasi Tabel 3, dan varians total yang dapat diterangkan adalah 77,24. Selanjutnya berdasarkan kesamaan struktur dan fisiognomi vegetasi, maka dari 4 kelompok ini berhasil diidentifikasi 3 aliansi, yaitu aliansi 1 yang diperoleh dari kelompok blok pengamatan 1, aliansi 2 yang diperoleh dari kelompok blok pengamatan 2 dan 4, dan aliansi 3 yang diperoleh dari kelompok blok pengamatan 3 Tabel 3. Dari ketiga aliansi ini, aliansi 1 tersusun atas blok-blok pengamatan yang paling banyak yaitu sebanyak 36 blok 60 , disusul oleh aliansi 2 sebanyak 17 blok 28,34, dan aliansi 3 sebanyak 7 blok 11,66 . Tabel 3. Rotate Component Matrix yang memperlihatkan kelompok blok pengamatan penyusun tipe vegetasi tingkat aliansi BLOK KOMPONEN Nilai Maksimum Kelompok Blok Pengamatan Aliansi 1 2 3 4 3 0,943 0,005 -0,060 -0,082 0,943 1 1 4 0,945 0,008 -0,065 -0,131 0,945 1 1 5 0,950 0,005 -0,076 -0,094 0,950 1 1 8 0,903 0,001 0,131 -0,012 0,903 1 1 10 0,909 0,001 0,025 -0,008 0,909 1 1 13 0,893 0,007 0,152 -0,103 0,893 1 1 14 0,966 0,005 -0,088 -0,085 0,966 1 1 15 0,965 0,000 0,016 -0,004 0,965 1 1 20 0,827 -0,008 0,138 0,123 0,827 1 1 24 0,911 -0,004 0,157 0,045 0,911 1 1 25 0,923 -0,008 0,207 0,135 0,923 1 1 30 0,596 -0,014 0,350 0,234 0,596 1 1 31 0,773 -0,013 0,280 0,235 0,773 1 1 33 0,817 -0,009 0,123 0,165 0,817 1 1 35 0,637 -0,017 0,095 0,229 0,637 1 1 37 0,391 -0,014 0,102 0,255 0,391 1 1 38 0,934 -0,007 0,130 0,141 0,934 1 1 39 0,870 -0,008 0,114 0,162 0,870 1 1 40 0,803 -0,012 0,080 0,185 0,803 1 1 42 0,848 -0,003 0,418 0,114 0,848 1 1 43 0,973 0,001 0,058 0,017 0,973 1 1 44 0,934 -0,007 0,159 0,149 0,934 1 1 45 0,588 -0,020 0,411 0,378 0,588 1 1 46 0,899 0,003 0,191 -0,017 0,899 1 1 49 0,728 -0,002 0,511 0,114 0,728 1 1 50 0,749 -0,001 0,495 0,082 0,749 1 1