III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas
Kawasan Gunung Salak secara administratif meliputi wilayah Kecamatan Ciampea, Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, serta
Kecamatan Cicurug dan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Secara geografis kawasan ini terletak pada posisi 06
43’ 32” - 06 43’ 32” LS dan 106
37’41” - 106 40’50” BT. Kenampakan kawasan Gunung Salak melalui citra satelit
dapat dilihat pada Gambar 3. Kawasan Gunung Salak memiliki luas
± 31.327 ha. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 175Kpts-II2003 tanggal 10 Juni 2003 status Gunung Salak
berubah menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Sebelumnya, kawasan ini merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutan Unit III Jawa Barat.
Luas total taman nasional ini ± 113.357 ha dan meliputi 3 wilayah kabupaten, yaitu
Bogor, Sukabumi, dan Lebak.
B. Iklim
Rata-rata curah hujan bulanan cukup tinggi di kawasan Gunung Salak terjadi pada bulan November hingga Mei, umumnya mencapai di atas 300 mmbulan,
sedangkan pada bulan Juni hingga Oktober, curah hujannya kurang dari 300 mmbulan.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember. Pada bulan-bulan selanjutnya mulai sedikit menurun dan mencapai intensitas terendah pada bulan
Agustus yaitu sebesar 159 mm. Selanjutnya mengalami kenaikan kembali dengan intensitas yang cukup tinggi mulai bulan November. Secara klimatologis tidak
tampak perbedaan yang jelas antara musim hujan dan kemarau di kawasan ini sehingga dapat dikatakan mengalami musim hujan sepanjang tahun. Suhu udara rata-
rata di kaki Gunung Salak sekitar 25.7 C sedangkan suhu udara maksimum sekitar
29.9 C dan minimumnya sekitar 21.6
C. Hadiyanto, 1997.
Gambar 3. Citra Gunung Salak melalui satelit Landsat ETM.
Gambar 4 . Vegetasi penutup lahan di Gunung Salak.
C. Geologi, Tanah, dan Topografi
Gunung Salak merupakan salah satu dari lebih kurang 40 gunung utama di Pulau Jawa yang saat ini tidak aktif lagi. Sisa-sisa aktivitas vulkanik Gunung Salak
masih dapat ditemukan antara lain di kawah Ratu, kawah Hirup, kawah Paeh, kawah Perbakati, dan kawah Cibeureum.
Dilihat dari letak topografinya, Gunung Salak berada dalam kesatuan hamparan dengan gunung Halimun Timur 1750 m dpl dan gunung Halimun Barat 1929 m
dpl, namun terpisah dari gunung Gede Pangrango oleh lembah sungai Cisadane dan Cicurug. Batu-batuan induk terdiri atas lahar, lava, bahan-bahan piroklastik dengan
komposisi basaltik andesit yang berasal dari kegiatan gunung Perbakti zaman Pleiston atas Putro, 1997.
Tanah pada kawasan Gunung Salak sebagian besar terdiri atas jenis Andosol, dengan solum sedang sampai dalam sekitar 60 -120 cm. Lapisan atas kaya zat
organik berwarna coklat kemerahan sampai hitam. Tekstur lempung sampai lempung liat berdebu. Struktur granular kasar, konsistensi sedang. Lapisan di bawahnya merah
kekuningan, coklat kemerahan sampai coklat kuat, tekstur lempung sampai lempung berpasir. Struktur granular kasar, konsistensi sedang Pertamina-UGI dalam Vivien,
2002. Kawasan ini juga sebagian besar merupakan daerah dengan kemiringan lereng
lebih besar 40, selebihnya merupakan daerah bergelombang dan berbukit dengan kemiringan lereng 15-40.
D. Vegetasi Penutup Lahan dan Flora di Kawasan Gunung Salak