Lingkup dan Batasan Penelitian .1 Lingkup Penelitian

22 CO 2 -nya paling tinggi. Selain dari respirasi manusia, CO 2 bersumber dari berbagai kegiatan yang menggunakan bahan bakar minyak BBM sebagai sumber energi, misalnya kendaraan bermotor, industri, pembangkit listrik, dan aktivitas rumah tangga. Pohon merupakan penyimpan karbon yang efektif karena dapat bertahan lama, puluhan bahkan ratusan tahun. Selama pohon masih berdiri hidup maka karbon akan tersimpan dalam jaringan kayu. Karbon tersebut dapat tersimpan dalam bentuk jaringan pada pohon yang bernilai konservasi tinggi. Untuk mengetahui jumlah karbon yang tersimpan dalam pohon atau komunitas di suatu RTH diperlukan metode pengukuran yang bersifat non- destruktif, sehingga jumlah karbon yang tersimpan dapat dimonitor dari waktu ke waktu tanpa harus menebang pohon tersebut. Metoda pendugaan jumlah Rosot karbon pada pohon yang telah digunakan secara luas adalah metoda allometrik Brown 1997. Secara ringkas, kerangka penelitian nilai konservasi keanekaragaman dan rosot karbon pohon pada ruang terbuka hijau disajikan pada Gambar 2. 3.3 Lingkup dan Batasan Penelitian 3.3.1 Lingkup Penelitian Wilayah penelitian ini mencakup wilayah administrasi Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 19.215 ha. Objek penelitian ini adalah ruang terbuka hijau RTH yang terdapat di seluruh wilayah kota. Ruang terbuka hijau tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk area pithdistrict yang terdiri atas taman kota, hutan kota, dan perbukitan dan berbentuk jalur corridor yang terdiri atas jalur hijau jalan, sempadan sungai, sempadan pantai Gambar 3. Data lengkap RTH di Kota Bandar Lampung disajikan pada Lampiran 1.

3.3.2 Batasan Penelitian

1 Pengertian konservasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian yang sempit, yaitu perlindungan spesies pohon di luar habitat aslinya ek- situ, dalam hal ini di areal RTH, untuk menjaga kelestarian spesies tersebut. 2 Keanekaragaman jenis pohon yang terdapat dalam RTH diukur dengan menggunakan nilai indeks keanekaragaman yang meliputi Indeks Kekayaan Jenis Species Richness, Indeks Keanekaragaman Diversity Indices = Heterogenity Indices, dan Indeks Kemerataan Jenis Species Evennes. 23 Gambar 2 Kerangka penelitian konservasi keanekaragaman jenis pohon dan penyimpanan karbon pada ruang terbuka hijau kota. 3 Nilai RTH dalam penyimpanan karbon diukur dengan menggunakan jumlah Rosot karbon dalam pohon penyusun RTH. Untuk menentukan nilai peran RTH dalam penyimpanan karbon jumlah Rosot karbon dibandingkan dengan jumlah potensial karbon yang dapat disimpan. 4 Ruang Terbuka Hijau RTH wilayah perkotaan adalah ruang di dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjangjalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka, berisi vegetasi tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami atau tanaman budidaya. Dalam penelitian ini RTH mencakup areal yang oleh Perda Nomor 4 Tahun 2004 tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung ditetapkan sebagai RTH, areal yang ditetapkan sebagai hutan kota, sempadan jalan, sempadan sungai, dan sempadan pantai. Ruang Terbuka Hijau Analisis Vegetasi RTH Analisis Jumlah Rosot karbon Penentuan Metoda Penilaian Konservasi Komunitas Analisis Indeks Konservasi I K Analisis Keanekaragaman Area Nilai Konservasi Parameter Keanekaragaman Jumlah Rosot karbon Nilai Konservasi Keanekaragaman Jenis dan Rosot Karbon Pohon Ruang Terbuka Hijau Kota Jalur Analisis 24 Gambar 3 Peta lokasi pengambilan sampel RTH. 5 Hutan Kota adalah areal RTH di wilayah kota Bandar Lampung yang vegetasinya didominasi oleh pohon dan atau arealnya ditetapkan peruntukannya untuk hutan kota oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk peraturan daerah. 6 Konservasi keanekaragaman jenis pohon adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah punahnya suatu jenis pohon atau mengusahakan agar suatu jenis pohon tidak punah sehingga keanekaragaman jenis pohon dapat dipertahankan. 7 Jumlah Rosot karbon dibatasi pada tumbuhan yang hidup dan berada di permukaan tanah above ground, tidak mencakup bahan organik mati serasah maupun karbon yang terdapat dalam organisme dan bahan organik di dalam tanah. 8 Marga tunggal adalah marga yang di wilayah penelitian dalam satu familinya hanya ditemui satu marga, sedangkan spesies tunggal adalah spesies di Sumber: Peta Rencana Kawasan Lindung, Pemda Kota Bandar Lampung 2003 G. Sukajawa G. Kucing Bkt. Langgar Bkt. Kelutum HK. Way Halim Peta Penyebaran RTH Hutan Kota, Bukit dan Lereng di Kota Bandar Lampung Pantai Panjang Pantai Lempasing Jl. Soekarno-Hatta Jl.Sultan Agung Jl. Gatot Subroto Jl. Teuku Cikditiro Jl. Laks. Malahayati Jl. Radin Intan Jl. M. Noer Taman Dipangga 25 wilayah penelitian yang dalam satu marganya hanya ditemui satu spesies; marga jamak adalah marga yang dalam satu familinya ditemukan lebih dari satu marga, sedagkan spesies jamak adalah spesies yang dalam satu marganya ditemukan lebih dari satu spesies. 9 Spesies pohon budidaya adalah spesies yang sudah biasa dibudidayakan dan atau teknik pembiakannya sudah dikuasai, sedangkan spesies non- budidaya adalah spesies yang belum biasa dibudidayakan liar. 10 Spesies pohon endemik adalah spesies endemik Sumatera sebagaimana terdaftar dalam Tree Flora of Indonesia Check List for Sumatera Whitmore dan Tantra 1986, sedangkan spesies non endemik adalah spesies yang tidak termasuk dalam dalam daftar sebagai spesies endemik Sumatera. 11 Spesies pohon dilindungi adalah spesies pohon yang dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 54KptsUm1972, Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 261Kpts-IV1990, dan atau Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

3.4 Penentuan Nilai Konservasi Komunitas