Perhitungan secara disproposional berarti dari populasi 79 orang anggota KOWAR, yang terdiri dari 45 orang perempuan dan 34 orang laki-laki, diambil
sampel sebanyak 17 orang perempuan dan 13 orang laki-laki. Data kualitatif dilakukan dengan wawancara untuk menggali informasi yang sifatnya lebih
mendalam dari tiga orang pengurus KOWAR dan juga seorang staf PKPRI yang mengetahui perkembangan KOWAR.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset
untuk menjawab masalah risetnya Istijanto, 2006. Pengumpulan data primer diantaranya adalah dengan kuesioner dan wawancara.
Kuesioner diberikan kepada 30 orang responden perempuan dan laki-laki yang mencakup anggota dan pengurus KOWAR. Kuesioner yang digunakan
berisi beberapa butir pertanyaan mengenai relasi gender dalam KOWAR. Pertanyaan yang diajukan mengenai tingkat sosialisasi peran gender dalam
keluarga diantaranya anggapan responden mengenai pantas tidaknya perempuan untuk bersekolah sampai tingkat tinggi dan anggapan responden mengenai pantas
tidaknya perempuan untuk memimpin. Pertanyaan yang diajukan mengenai relasi gender diantaranya bagaimana tingkat akses dan tingkat kontrol yang dimiliki
oleh guru dan karyawan untuk memperoleh sumberdaya uang, pekerjaan, peralatan, pendidikanpelatihan dan manfaat pendidikanpelatihan, SHU, status,
kekuasaan dalam KOWAR. Pertanyaan yang diajukan mengenai tingkat keberhasilan KOWAR diantaranya apakah anggota koperasi yang menjadi
responden merasakan manfaat setelah bergabung dengan KOWAR. Wawancara dilakukan kepada tiga orang pengurus dengan menggunakan panduan pertanyaan
mengenai perkembangan KOWAR dari periode sebelumnya, penempatan posisi, akses, kontrol, dan keberhasilan KOWAR.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi
literatur berupa tulisan Laporan Tahunan RAT KOWAR, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KOWAR, dan daftar hadir anggota dalam RAT.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data primer yang berhasil dikumpulkan secara kuantitatif terlebih dahulu diolah dan di
tabulasikan. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Selanjutnya, data kuantitatif yang telah ditampilkan dalam tabulasi silang
dilakukan dengan pengujian statistik dengan uji statistik non parametik Chi Square
untuk data dengan skala minimal nominal pada taraf nyata 0,05, dan dengan korelasi Rank Spearman untuk data dengan skala minimal ordinal,
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan untuk melihat kasus yang terjadi. Pengolahan data masing-masing variabel akan diproses dengan menggunakan
software SPSS 16.0 dan Microsoft Excel 2007. Analisa kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan
menginterpretasikan fenomena yang ada di lapang. Data yang dianalisa secara kualitatif yaitu data tentang kebijakan organisasi KOWAR dan ADART
KOWAR. Menginterpretsikan data tersebut dalam bentuk tabel dan deskripsi kata. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program komputer
SPSS 16.0 for Windows Spread sheet for statistic dengan model uji analisis Chi-square
. Menentukan signifikansi suatu nilai sebesar nilai
hitung
ditaksir dengan menggunakan Tabel C pada Tabel statistik dengan db=k-1 dan tetapkan
=0,05. Jika kemungkinan yang berkaitan dengan nilai
hitung
adalah lebih besar dari nilai
Tabel
, maka tolak H dan terima H
1.
3.5.1 Uji Chi Square
Analisis Chi Square merupakan analisis statistik non parametik, digunakan untuk menguji apakah frekuensi data yang diamati dari suatu variabel kategorik
sesuai dengan frekuensi harapan Uyanto, 2009. Rumus Uji Chi Square:
Keterangan: = Chi Square
fo = Frekuensi hasil observasi
fe = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian, dengan membagikan
jumlah subyek dalam sampel dan kategori subyek. Hasil uji Chi Square menghasilkan nilai Asympyotic Significance Asymp. Sig.
yang menunjukan ada tidaknya hubungan antara dua faktor yang diteliti, dan kemudian diperbandingkan dengan nilai 0,05. Patokan pengambilan keputusan
Berdasarkan nilai Asymp. Sig. adalah Asymp. Sig. lebih kecil dari nilai 0,05, maka Ho ditolak, dimana:
1. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara jenis pekerjaan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara jenis pekerjaan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
2. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara status pernikahan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara status pernikahan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
3.5.2 Uji Korelasi Rank Spearman
Uji ini digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dimana kedua variabel berbentuk peringkat rank atau kedua variabel berskala ordinal
Uyanto, 2009. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dan terikat yang berskala ordinal non
parametik. Korelasi dapat menghasilkan angka positif + dan negatif -. Korelasi yang menghasilkan angka positif berarti hubungan kedua variabel
bersifat searah, yang berarti jika variabel bebas besar maka variabel terikat juga besar. Korelasi yang menghasilkan angka negatif berarti hubungan kedua variabel
tidak searah, yang berarti jika varabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil.
Rumus Korelasi Rank Spearman:
Keterangan: = Nilai Koefisien Rank Spearman
di = Disparitas x
1
-x
2
n = Banyaknya Pengamatan Hasil uji korelasi Rank Spearman juga menghasilkan nilai probabilitas atau p-
value . Jika p-value lebih kecil dari nilai 0,05, maka ditolak Ho, dimana:
1. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara umur anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
2. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendidikan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat pendidikan anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR.
3. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat sosialisasi peran gender dari keluarga anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender
KOWAR. H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat sosialisasi peran gender dari keluarga anggota KOWAR dengan tingkat kesetaraan gender dalam
KOWAR. 4. H
o
: Tidak terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR dengan tingkat keberhasilan KOWAR.
H
1
: Terdapat hubungan nyatasignifikan antara tingkat kesetaraan gender dalam KOWAR dengan tingkat keberhasilan KOWAR.
BAB IV ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK ANGGOTA KOWAR