Aturan Main dalam KOWAR

basis yang fundamental dalam pengambilan keputusan dalam RAT atau rapat para wakil.

4.4 Aturan Main dalam KOWAR

Aturan main dalam KOWAR tertulis dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART KOWAR. ADART ini memuat semua hal mengenai KOWAR, mulai dari struktur organisasi, penjelasan mengenai siapa saja pelaku-pelaku didalam KOWAR, tugas apa saja yang mereka lakukan, dan aturan mengenai Rapat Anggota Tahunan RAT.

4.4.1 Pelindung

Dalam ADART KOWAR, pelindung merupakan kepala sekolah SMPN 7 Bekasi. Pelindung bertugas untuk memberi sarananjuran kepada pengurus untuk kemajuan koperasi baik diminta maupun tidak. Pelindung memiliki hak suara dalam Rapat Anggota atau Rapat Pengurus. Pelindung tidak menerima gaji akan tetapi dapat diberi uang jasa sebesar empat persen dari pembagian SHU dan hasil rugi laba. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang pengurus, yaitu Bapak Mhd, pelindung KOWAR telah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan dalam ADART, diantaranya adalah: pelindung ikut memberi sarananjuran untuk KOWAR, pelindung memberi saran setelah diminta oleh pengurus, pelindung ikut memberikan suara dalam Rapat Anggota, pelindung menerima uang jasa empat persen sesuai dengan ADART, namun pelindung tidak ikut dan tidak diundang dalam Rapat Pengurus.

4.4.2 Pengawas Badan Pemeriksa Koperasi BP

Koperasi berkewajiban untuk mengadakan pemeriksaan atas dirinya. Pemeriksaan itu dijalankan oleh suatu Badan Pemeriksa yang terdiri dari anggota koperasi berjumlah ganjil satu, tiga, dan sebagainya yang tidak termasuk golongan pengurus dan dipilih oleh Rapat Anggota untuk masa jabatan sama dengan pengurus. Badan Pemeriksa KOWAR sendiri berjumlah satu orang. Badan Pemeriksa koperasi ialah orang yang jujur dan mengetahui seluk beluk perkoperasian dan pembukuan. Pemeriksaan diadakan sekurang-kurangnya satu tahun sekali mengenai hal uang, persediaan barang, alat perlengkapan, dan juga mengenai kebenaran pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi perusahaan koperasi. Hasil pemeriksaan dan cara melakukannya dituangkan dalam sebuah laporan tertulis yang harus disampaikan oleh pengurus koperasi kepada anggota koperasi dan salinannya dikirim kepada pejabat. Badan Pemeriksa koperasi sebelum melakukan tugas kewajibannya lebih dahulu mengucapkan sumpahjanji sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Masa kerja Badan Pemeriksa adalah sama dengan masa kerja pengurus, yaitu lima tahun. Apabila Badan Pemeriksa tidak dapat menjalankan tugasnya karena sesuatu hal yang dapat dipertanggungjawabkan atas koperasi ini dapat ditunjuk suatu tim yang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut untuk melaksanakan tugas-tugas Badan Pemeriksa. Badan Pemeriksa mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus pada Rapat Anggota. Badan Pemeriksa Koperasi BP mendapatkan uang jasa sebesar tiga persen dari pembagian SHU dan hasil rugi laba. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang pengurus, yaitu Bapak Mhd, anggota BP hanya bertugas memeriksa keuangan KOWAR saja tidak ikut memeriksa persediaan barang toko, alat perlengkapan KOWAR, dan kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi perusahaan koperasi. BP juga tidak mengirim salinan laporan tertulisnya kepada pejabat koperasi di PKPRI. Hal ini tidak sesuai dengan ADART KOWAR yang sudah dibuat dan disepakati oleh anggota koperasi.

4.4.3 Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota, dan dalam keadaan luar biasa Rapat Anggota dapat mengangkat anggota lain untuk menjadi pengurus dengan maksimum tidak boleh lebih dari sepertiga dari jumlah pengurus. pengurus harus memenuhi syarat, yaitu jujur dan terampil bekerja, serta mengerti tentang koperasi. Pengurus dipilih untuk masa kerja lima tahun dan kemudian dapat dipilih kembali untuk satu kali periode berikutnya. Pengurus terdiri dari Ketua, Wakil ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, dan Bendahara. Masing-masing Pengurus memiliki tugas masing-masing. Ketua bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan Pakaian Seragam Anak Sekolah PSAS, Wakil Ketua bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan Lembar Kerja Siswa LKS, Sekretaris I bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan buku paket, Sekretaris II bertanggung jawab atas toko koperasi, dan Bendahara bertanggung jawab atas keuangan koperasi. Pengurus berkewajiban untuk memimpin organisasi dari perusahaan koperasi, mengelola koperasi dengan sebaik-baiknya, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi, mewakili koperasi dalam kegiatan induk koperasi di luar maupun di dalam daerah kerja, dan mewakili koperasi dalam kegiatan induk koperasi di luar maupun di dalam daerah kerja. Pengurus atas tanggungan sendiri dapat memberi kuasa kepada seseorang atau beberapa orang lain untuk melakukan pinjaman harian dalam perusahaan koperasi dan bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakilinya hal-hal urusan sehari-hari perusahaan koperasi. Tugas setiap anggota pengurus ditetapkan dalam peraturan khusus yang disyahkan oleh Rapat Pengurus. Anggota pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sebesar 25 persen. Uang jasa ini diambil dari Sisa Hasil Usaha SHU yaitu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dengan penyusutan nilai barang, serta gaji karyawan dan segala biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun buku, dan hasil rugi laba. Pengurus harus segera mencatat dalam daftar anggota, tentang masuk dan berhentinya anggota. Pengurus harus segera mencatat tentang dimulai dan berhentinya jabatan pengurus. Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota. Pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat dan pemeriksa untuk melakukan tugasnya dan ia diwajibkan untuk memberi keterangan yang diperlukan dan memperlihatkan pembukuan, warkat persediaan barang, alat-alat perlengkapan dan uang koperasi yang ada padanya. Setiap anggota pengurus harus berusaha agar pemeriksaan tersebut tidak diperhambat baik sengaja atau tidak oleh pengurus. Pengurus wajib memberi laporan kepada pejabat tentang keadaan serta perkembangan organisasi dan usaha-usahanya sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan faham. Perselisihan yang timbul karena hanya kepentingan khusus koperasi atau dalam hubungan sebagai anggota harus diselesaikan oleh pengurus dengan jalan damai tanpa memihak satu pihak. Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga koperasi, peraturan-peraturan khusus dan keputusan-keputusan Rapat Anggota terutama pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan RAT. Pengurus koperasi ini tidak boleh menjadi anggota pengurus koperasi lainnya, kecuali untuk Koperasi Pusat, Gabungan, atau Induk. Pengurus harian dari koperasi tidak boleh merangkap anggota pengurus harian di Pusat, Gabungan, Induk. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang Pengurus, kinerja Pengurus KOWAR sudah sesuai dengan ADART KOWAR. Berikut penjelasannya: ”...saya menilai pengurus sudah melaksanakan tugasnya dengan baik ya mbak, seperti dalam hal simpan pinjam, pengurus sudah menginformasikan kepada seluruh anggota bagaimana prosedur untuk simpan pinjam itu, sehingga seluruh anggota tahu apa syarat minjem duit itu, pengurus juga yang nentuin apakah anggota yang akan meminjam duit tersebut bisa minjem apa enggak, soalnya kita punya ketentuan yang udah disepakati seluruh anggota ketika Rapat Anggota Tahunan, dan sejauh ini pengurus belum menerima komplain apapun dari anggota tentang masalah ini, selain itu juga tentang pembagian tugas, kan masing-masing pengurus punya tanggung jawabnya masing-masing ya mbak, kayak saya yang bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan buku paket, maka saya yang berhubungan dengan para penerbit LKS dan buku paket untuk siswa, begitu juga dengan pengurus yang lain, selain itu saya juga bertugas untuk membuat laporan tentang perkembangan koperasi, jadi saya laporkan setiap Rapat Anggota tahunan maupun dalam rapat koperasi lainnya, selain itu juga kepada pejabat di Depkopinda Bekasi, ya kalo menurut penilaian saya semua pengurus yang lain juga sudah melaksanakan tugas sesuai ketentuan di ADART ya mbak...” Ibu Ysn, 49 tahun Berdasarkan keterangan Ibu Ysn tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja pengurus KOWAR sudah cukup baik dan sesuai dengan ADART KOWAR. Pengurus bekerja sesuai dengan tugas masing-masing, pengurus mengelola koperasi diantaranya dalam hal simpan-pinjam anggota, dan pengurus melaporkan perkembangan KOWAR kepada seluruh anggota dan juga pejabat koperasi, yang dalam hal ini adalah staf Depkopinda Departemen Koperasi dan Perindustrian Kota Bekasi. Meskipun kinerja pengurus koperasi sudah dinilai cukup baik, namun pada kenyataannya masih terdapat bias gender dalam pemilihan pengurus koperasi, yaitu pada pemilihan ketua koperasi. Bias gender ini terlihat dari adanya stereotipe dari calon ketua koperasi yang merupakan seorang perempuan. Beliau menolak menjadi ketua koperasi dan menyerahkan posisi tersebut kepada laki-laki yang juga calon ketua koperasi yang lain. Padahal, jumlah suara yang ia dapatkan lebih banyak dibandingkan jumlah suara untuk calon ketua laki-laki tersebut. Beliau masih menganggap bahwa laki-laki lebih berwibawa, tegas, dan bijaksana untuk menjadi pemimpin dibandingkan perempuan. Penjelasan selengkapnya diuraikan dalam Bab 5 mengenai penempatan posisi perempuan dan laki-laki dalam KOWAR.

4.4.4 Anggota

Anggota koperasi ini adalah guru dan karyawan di lingkungan SMPN 7 Bekasi. Hal ini sesuai dengan pasal 4 dalam Bab IV Anggaran Dasar KOWAR, bahwa orang yang dapat diterima menjadi anggota koperasi ini adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi beberapa syarat, yaitu: mempunyai kemampuan penuh untuk melaksanakan tindakan-tindakan hukum dewasa, tidak berada dalam perwalian, dan sebagainya, bertugas sebagai guru atau karyawan SMPN 7 Bekasi, telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok koperasi, dan telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan koperasi yang berlaku. Keanggotaan koperasi mulai berlaku sejak terdaftar menjadi anggota dan dibuktikan dengan Kartu Anggota. Berakhirnya keanggotaan koperasi dibuktikan dengan dikeluarkannya anggota tersebut dari daftar anggota. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus mengajukan permohonan kepada pengurus. Pengurus harus memberikan jawaban apakah permohonannya diterima atau ditolak dalam waktu yang tidak ditentukan. Bilamana Pengurus menolak permintaan untuk menjadi anggota, maka yang berkepentingan dapat minta pertimbangan pada Rapat Anggota berikutnya. Permintaan berhenti harus diajukan tertulis kepada pengurus. Seseorang yang dipecat atau diberhentikan oleh pengurus dapat minta pertimbangan dalam Rapat Anggota yang akan datang. Keanggotaan berakhir bilamana anggota meninggal dunia, minta berhenti atas kemauan sendiri, diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaannya, dan diberhentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota terutama dalam hal keuangan atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi. Keanggotaan melekat pada diri anggota itu sendiri dan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain dengan dalih apapun juga. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam ADART, peraturan khusus dan keputusan Rapat Anggota. Anggota berhak untuk berbicara tentang hal-hal yang dirundingkan dalam rapat itu, memilih dan dipilih, mengetahui pembukuan koperasi, memberi saran-saran guna perbaikan koperasi, dan mendapat SHU. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan, artinya keanggotaannya tidak dapat diwakilkan oleh siapapun dan jalan apapun. Setiap anggota koperasi mempunyai hak yang sama untuk: menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara didalam Rapat Anggota; memilih dan dipilih menjadi anggota pengurusBadan Pemeriksa; meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar; mengemukakan pendapat atau saran- saran kepada pengurus diluar rapat baik diminta maupun tidak diminta; mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota; mengetahui pembukuan dan usaha- usaha koperasi. Setiap anggota koperasi mendapatkan uang jasa sebesar 60 persen dari SHU dan hasil rugi laba. Anggota wajib untuk membayar simpanan pokok, simpanan wajib setiap bulan dan simpanan sukarela; mematuhi ADART yang ditetapkan oleh petugas koperasi; dan membayar angsuran pinjaman koperasi, dipotong langsung dari honor Komite Sekolah setiap bulannya. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang pengurus KOWAR, yaitu Ibu Ysn, anggota KOWAR tidak membayar simpanan sukarela sesuai dengan ADART, anggota juga tidak mengetahui pembukuan koperasi, hal ini tidak sesuai dengan ADART yang telah dibuat dan disepakati anggota koperasi.

4.4.5 Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Setiap Anggota mempunyai satu suara dalam Rapat Anggota. Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali setahun. Rapat Anggota dapat diadakan atas kehendak pejabat, permintaan tertulis dari sepertiga dari jumlah anggota, dan atas kehendak pengurus. Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan sekurang-kurangnya tujuh hari terlebih dahulu kepada anggota dan pejabat. Pada dasarnya Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari separuh jumlah anggota koperasi. Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena jumlah anggota yang hadir tidak sesuai ketentuan, maka rapat ditunda untuk paling lama tujuh hari dan bila rapat ke-2 tetap tak tercapai syarat tersebut, maka berlaku syarat-syarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa. Rapat Anggota dalam keadaan yang istimewaluar biasa dianggap syah bila dihadiri 20 persen dari jumlah anggota koperasi. Keadaan istimewaluar biasa yang dimaksud adalah apabila biaya untuk mengadakan rapat itu tidak mungkin dipikul atau sangat memberatkan koperasi, apabila keadaan negara atau karena peraturan- peraturanketentuan-ketentuan penguasa baik pusat maupun daerah setempat tidak memungkinkan Rapat Anggota, atau apabila pada saat diadakan Rapat Anggota yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan demi kelancaran usaha koperasi dan atau karena untuk memenuhi ketentuan anggaran dasar sebagian besar anggota tidak dapat meninggalkan pekerjaan. Keadaan tersebut dengan ketentuan bahwa segala keputusan Rapat Anggota yang diadakan hanya syah bila keputusan itu menguntungkan anggota dan atau menyelamatkan perusahaan koperasi. Keputusan Rapat Anggota sejauh mungkin diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir. Anggota yang tidak hadir dapat diwalikan suaranya kepada orang lain. Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah daftar berita acara dan ditandatangani oleh ketua dan penulis rapat. RAT diadakan dalam waktu paling lambat dua bulan sesudah tutup tahun buku. Neraca dan perhitungan keuangan dikirim oleh Pengurus kepada pejabat dalam tempo satu bulan sesudah disyahkan oleh Rapat Anggota. Meskipun sudah memenuhi persyaratan penyelenggaraan RAT, namun tidak semua anggota KOWAR hadir dalam RAT. Penyelenggaraan RAT tahun 2008 pada tanggal 21 Februari 2009 tersebut masih memiliki banyak kesalahan. Hal ini disampaikan oleh Bapak Awy, selaku Ketua PKPRI Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia, diantaranya adalah masalah pembawa acara. Pada RAT seharusnya tidak ada pembawa acara, RAT dikendalikan oleh ketua koperasi, namun pada RAT KOWAR masih ada pembawa acara yaitu sekretaris I, dan yang mengendalikan rapat adalah sekretaris I bukan ketua koperasi. Selain itu, koperasi harus pintar mencari dana dari bidang usaha lain sesuai dengan kebijakan Pemda Bekasi. Koperasi juga tidak boleh lagi menjual LKS dan buku paket, karena sudah ada BOS Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah yang menyediakan buku paket murah untuk para siswa. Dalam hal ADART, untuk merevisinya boleh dengan tim perumus ADART saja dan hasilnya ditandatangani oleh tim perumus tersebut. KOWAR juga harus berani untuk bekerjasama dengan bank untuk mendapat pinjaman demi kemajuan KOWAR. Selain itu, KOWAR juga harus bekerjasama dengan PKPRI untuk mengadakan bimbingan belajar untuk siswa. Menurut keterangan dari seorangp yaitu Bapak Mhd, KOWAR sudah memiliki beberapa rencana untuk meningkatkan pengelolaannya, yaitu dengan cara memperluas unit usaha. Unit usaha yang akan dibuat diantaranya ialah rental komputer, warnet warung internet, dan fotokopi untuk siswa. Namun sampai saat ini hal tersebut masih berupa wacana dan belum terealisasi. Berdasarkan data-data diatas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan Rapat Anggota belum sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PKPRI sebagai pusat koperasi.

4.4.6 Simpanan Anggota

Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan pokok sebesar Rp. 25.000,- yang pada waktu keanggotaannya diakui merupakan suatu tanggungan atas koperasi sebesar jumlah tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian. Simpanan pokok dibayar langsung pada saat diterima menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti dari keanggotaannya. Semua anggota diwajibkan membayar simpanan wajib setiap bulan sebesar Rp. 30.000,- yang dipotong langsung dari honor komite sekolah. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama anggota belum berhenti sebagai anggota. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus. Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang pengurus yaitu Ibu Ysn, besarnya simpanan anggota, baik simpanan pokok maupun simpanan wajib, telah disepakati oleh seluruh anggota ketika RAT. Sejauh ini, seluruh anggota juga sudah mematuhi peraturan dengan membayar simpanan pokok dan simpanan anggota.

4.4.7 Modal Koperasi

Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok, uang simpanan wajib, uang simpanan sukarela yang merupakan deposito uang pinjaman lain yang sah dan tidak mengikat. Uang tunai didalam kas hanya disediakan untuk keperluan operasional, sebaiknya disimpan di Bank. Koperasi mempunyai modal perusahaan tetap, yang diperoleh dari uang simpanan pokok, uang simpanan wajib, dan penerimaan lain yang sah. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi-tingginya yang dapat disediakan sebagai uang kas, dan kelebihannya dengan segera harus disimpan atas nama koperasi pusatnya, Bank Umum Koperasi, Bank Pemerintah ataupun pada bank lain dengan persetujuan pejabat. Uang yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dalam kuitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya dua orang pengurus atau seorang pegawai yang ditunjuk oleh pengurus. Sesuai dengan hasil pengawasan dari pengawas KOWAR, dikatakan dalam Laporan Keuangan tahun 2008, bahwa dalam bidang permodalan, pengelolaan permodalan internal dilaksanakan dengan maksimal terutama dalam pelayanan pemberian bantuan simpan pinjam, dan jumlah anggota yang meminjam maupun besaran pinjaman meningkat.

4.4.8 Ikhtisar

Lebih banyak perempuan dalam organisasi dan dalam proses pengambilan keputusan tidak secara otomatis akan menghasilkan kebijakan, program, organisasi dan mekanisme yang peka gender, karena perempuan tidak selalu merupakan promotor bagi kesetaraan gender. Mayoritas perempuan akan cenderung menjadi promotor yang aktif untuk perubahan menuju relasi gender yang lebih setara, untuk alasan yang sederhana yakni bahwa mereka juga mengalami hambatan dan halangan yang berkaitan dengan gender seperti halnya perempuan-perempuan lain dalam masyarakatnya. Partisipasi yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan biasanya berarti bahwa tingkat partisipasi perempuan perlu ditingkatkan secara substansial pada tataran organisasi yang lebih tinggi. Untuk tujuan ini semakin banyak organisasi yang menetapkan target dengan batas waktu tertentu untuk meningkatkan keseimbangan gender diantara stafnya. Sementara rasio partisipasi perempuan akan tergantung pada isu, sektor dan situasi yang dihadapi, tokenisme tokenism yakni hanya memasukkan satu atau sedikit perempuan, tidak akan berdampak apa-apa. Secara garis besar, aturan main dalam KOWAR sudah mempertimbangkan kepentingan perempuan dan laki-laki didalamnya. Hal ini terlihat dalam besarnya simpanan dan pinjaman yang tidak dibedakan antara perempuan dan laki-laki, dan juga besarnya SHU untuk anggota perempuan dan laki-laki yang seimbang.

4.5 Analisis KOWAR sebagai Organisasi Koperasi