dalam skala yang luas, masalah keamanan perlu menjadi perhatian pada level ini. Gallin 2001.
5.5 Persepsi Pejalan Kaki di Jalan Gatot Subroto Berdasarkan Faktor-faktor
Pendukung Jalur Pedestrian
Keberadaan tempat pemberhentian penumpang atau halte yang ada di Jalan Gatot Subroto memiliki jarak yang masih dalam jangkauan untuk pejalan kaki yaitu 170 meter
samapi 240 meter jarak anatar helte, pada ruas jalan ini terdapat 3 halte yang letaknya berdekatan dengan Jembatan Penyeberangan Orang. Kondisi itu menimbulkan persepsi
penggunanya jarak antara satu pemberhentian dengan yang berikutnya terlalu dekat 19. Juga menimbulkan perpsepsi penggunanya jarak antara satu pemberhentian dengan yang
berikutnya terlalu jauh 64 dan perpsepsi penggunanya jarak antara satu pemberhentian dengan yang berikutnya sudah cukup baik 17 Gambar 5.40.
2
53 45
10 20
30 40
50 60
Jumlah Responden
A B
C
Keterangan A. Kurangnya lampu penerangan pada jalur pejalan kaki penyebab munculnya
tindakan kriminiatas B. Tidak adanya pos keamanan dan petugasnya di kawasan tersebut menimbulkan
rasa tida aman bagi pengguna jalur pejalan kaki C. Jalur pejalan kaki jalan Gatot Subroto Medan cukup aman dilalui pada malam
hari. Gambar 5.39 Persepsi pengguna jalan terhadap keberadaan jalur pejalan kaki di jalan
Gatot Subroto Medan pada malam hari bila ditinjau dari aspek keamanannya Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Penempatan lokasi parkir yang disediakan oleh Pemerintah Kota Medan terhadap akses jalur pejalan kaki yang ada di Jalan Gatot Subroto berada pada daerah Ruang
Pengawasan Jalan RUWASJA atau ROW, akan tetapi parkir kendaraan masih juga diarahkan pada trotoar yang berfungsi sebagai jalur pejalan kaki. Kondisi itu menimbulkan
persepsi penggunanya dari lokasi parkir ke tempat tujuan dapat dengan mudah dilakukan dengan berjalan kaki 28. Juga menimbulkan perpsepsi penggunanya dari lokasi parkir
ke tempat tujuan akan semakin jauh bila menggunakan jalur pejalan kaki 13. Namun, sebagian besar menimbulkan perpsepsi penggunanya lokasi parkir tidak terintegrasi dengan
jalur pejalan kaki 17 Gambar 5.41.
17
64 19
10 20
30 40
50 60
70
Jumlah Responden
A B
C
Keterangan A. Jarak antara satu pemberhentian dengan yang berikutnya terlalu dekat
B. Jarak antara satu pemberhentian dengan yang berikutnya terlalu jauh C. Jarak antara satu pemberhentian dengan yang berikutnya sudah cukup baik
Gambar 5.40 Persepsi pejalan kaki terhadap keberadaan tempat pemberhentian kendaraan penumpang umum halte yang ada di jalan Gatot Subroto Medan
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Material pedestrian yang ideal ditunjukkan oleh adanya perkerasan dan tanaman. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya yang ideal perkerasan seluruhnya 14
Gambar 5.42. Juga menimbulkan perpsepsi penggunanya kombinasi perkerasan dan tanaman 8 Gambar 5.42. Ada juga menimbulkan perpsepsi penggunanya kombinasi
perkerasan dan fasilitas penunjang 5 Gambar 5.42. Namun, sebagian besar menimbulkan perpsepsi penggunanya kombinasi perkerasan, tanaman dan fasilitas
penunjang 73 Gambar 5.42. Sesuai dengan teori Uterman, 1984; Marcus dan Francis 1989; Carr, 1992; Rubenstein, 1992; Harris dan Dines, 1995; Bromley dan Thomas, 1993,
yang menyatakan: a. Keselamatan safety, diwujudkan dengan penempatan pedestrian, struktur,
tekstur, pola perkerasan dan dimensi trotoar ruang bebas, kemiringan.
59
13 28
10 20
30 40
50 60
70
Jumlah Responden
A B
C
Keterangan A. Dari lokasi parkir ke tempat tujuan dapat dengan mudah dilakukan dengan
berjalan kaki B. Dari lokasi parkir ke tempat tujuan akan semakin jauh bila menggunakan jalur
pejalan kaki C. Lokasi parkir tidak terintegrasi dengan jalur pejalan kaki
Gambar 5.41 Persepsi pengguna jalan terhadap lokasi parkir yang disediakan oleh Pemerintah Kota Medan serta akses jalur pejalan kaki
untuk menuju ke tempat tujuan anda Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
b. Keamanan security, terlindung dari kemungkinan berlangsungnya tindakan kejahatan dengan merancang penerangan yang cukup atau struktur maupun
lansekap yang tidak menghalangi. c. Kenyamanan comfort, mudah dilalui dari berbagai tempat dengan adanya
pelindung dari cuaca yang buruk, tempat istirahat sementara, terhindar dari hambatan oleh karena ruang yang sempit serta permukaan yang harus nyaman
dipergunakan oleh siapa saja termasuk juga penyandang cacat. d. Kenikmatan convenience, diindikasikan melalui jarak, lebar trotoar, lansekap
yang menarik serta kedekatan dengan fasilitas yang dibutuhkan. e. Keindahan aesthetics, berkaitan dengan trotoar dan lingkungan disekitarnya.
73 5
8 14
10 20
30 40
50 60
70 80
Jumlah Responden
A B
C D
Keterangan A. Perkerasan seluruhnya
B. Kombinasi perkerasan dan tanaman C. Kombinasi perkerasan dan fasilitas penunjang
D.
Kombinasi perkerasan, tanaman, dan fasilitas penunjang Gambar 5.42 Persepsi pengguna jalan terhadap bentuk desain jalur pejalan kaki
yang ideal di jalur Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Pola perkerasan yang diinginkan untuk jalur pejalan kaki pada jalur Jalan Gatot Subroto sebaiknya dapat dibuat permukaan yang memiliki tekstur, sehingga dapat
menyesuaikan dengan kondisi struktur ruas Jalan Gatot Subroto. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya pola perkerasan yang berpola 14. Juga menimbulkan perpsepsi
penggunanya penggunanya pola perkerasan permukaan jalur pedestrian bertekstur 56. Ada juga menimbulkan perpsepsi penggunanya pola perkerasan permukaan jalur pedestrian
polos 15. Sisanya menjawab lain-lain 19 Gambar 5.43.
Warna perkerasan yang diinginkan untuk jalur pejalan kaki pada jalur Jalan Gatot Subroto, kondisi yang ada sekarang jalur pejalan kaki berwarna merah dongker atau
maroon. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya warna perkerasan yang cerah 32. Juga menimbulkan perpsepsi penggunanya penggunanya warna perkerasan lebih
sederahana atau gradasi 20. Ada juga menimbulkan perpsepsi penggunanya warna
19 15
56 10
10 20
30 40
50 60
Jumlah Responden
A B
C D
Keterangan A. Berpola
B. Permukaan jalur pedestrian bertekstur C. Permukaan jalur pedestrian polos
D. Lain–lain
Gambar 5.43 Persepsi pengguna jalan terhadap pola perkerasan yang diinginkan untuk jalur pejalan kaki pada jalur jalan Gatot Subroto Medan?
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
perkerasan permukaan jalur polos putih atau abu-abu 38. Walaupun juga menimbulkan persepsi penggunannya warna perkerasan yang diinginkan menjawab lain-lain 10
Gambar 5.44.
Lebar jalur pejalan kaki yang ada di Jalan Gatot Subroto Medan adalah 1,8 meter sebelah kanan dan 2,1 meter sebelah kiri. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya
bahwa lebar jalan yang ideal untuk para pejalan kaki adalah antara 2,8 meter sampai 3,6 meter 60. Juga menimbulkan perpsepsi penggunanya lebar ideal antara 4,5 meter
sampai 5,5 meter 26. Namun, sebagian besar menimbulkan perpsepsi penggunanya
10 38
20 32
5 10
15 20
25 30
35 40
Jumlah Responden
A B
C D
Keterangan A. Warna cerah
B. Warna lebih sederhanamonochrome atau gradasi C. Warna polos putih atau abu-abu
D. Lain–lain
Gambar 5.44 Persepsi pengguna jalan terhadap warna perkerasan yang diinginkan bagi jalur pejalan kaki yang ada di jalur jalan Gatot Subroto Medan
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
lebar ideal lebih dari 10,6 meter 17 Gambar 5.45. Sesuai dengan teori Harris dan Dines 1988 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Lebar yang dibutuhkan untuk lajur pejalan kaki yang ideal a. Lebar jalur pedestrian tergantung pada tujuan dan intensitas pemakaian
b. 1 orang = 24 inchi 60cm dengan lebar minimum jalan setapak = 4 ft 120cm. c. Memperhatikan kelengkapan dan perlengkapan jalan street furniture
Elemen pelengkap yang perlu disediakan pada jalur pejalan kaki di jalur Jalan Gatot Subroto Medan. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya perlu disediakannya
tanaman pohon peneduh 48. Ada juga dari beberapa pejalan kaki perlu disediakannya tempat duduk 13. Dan ada juga pejalan kaki perlu disediakannya tempat sampah 13,
perlu disediakannya signage 10, perlu disediakannya pos keamanan 4, tidak perlu disediakannya telepon umum dan tempat air minum 0. Juga sebagian kecil pejalan kaki
perlu disediakannya lampu penerangan 12 Gambar 5.46. Dalam Peraturan Pemerintah
15
26 59
10 20
30 40
50 60
70
Jumlah Responden
A B
C
Keterangan A. 2,8 meter – 3,6 meter
B. 4,5 meter – 5,5 meter C. 10, 6 meter
Gambar 5.45 Persepsi pengguna jalan terhadap lebar jalur pejalan kaki yang ideal untuk jalur jalan Gatot Subroto Medan
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan menyebutkan bila fasilitas pedestrian dapat dikelompokkan sebagai berikut:
4. Fasilitas utama, berupa jalur untuk berjalan, yang dapat dibuat khusus sehingga
terpisah dari jalur kendaraan, namun trotoar tidak termasuk dalam jenis ini.
5. Fasilitas penyeberangan yang diperlukan untuk mengatasi konflik dengan moda
dan angkutan lainnya.
6. Fasilitas terminal untuk berhenti atau istirahat pejalan dapat berupa bangku-
bangku, halte beratap atau fasilitas lainnya.
Selain fasilitas pedestrian yang terdapat pada peraturan pemerintah tersebut, masih terdapat beberapa fasilitas lain yang dibutuhkan oleh pejalan kaki, yaitu: pepohonan,
pelindung terhadap cuaca, penerangan dan sebagainya Gambar 5.46.
12 4
10 13
13 48
10 20
30 40
50 60
Jumlah Responden
A B
C D
E F
G H
Keterangan A. Tanaman pohon peneduh
E. Pos keamanan B. Tempat duduk
F. Telepon umum C. Tempat sampah
G. Lampu penerangan D. Signage
H. Tempat air minum Gambar 5.46 Perspesi pengguna jalan terhadap elemen pelengkap yang perlu
disediakan pada jalur pejalan kaki di jalur jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Jenis pohon dan bentuk fungsi vegetasi yang cocok di jalur Jalan Gatot Subroto Medan seharusnya berupa jenis pohon peneduh dan pembatas bagi jalur kendaraan dan
pejalan kaki, pada kondisi eksisting pohon yang ditanam hanya pohon peneduh yang tidak tertata dengan baik. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya jenis pohon dan
bentuk fungsi vegetasi tanaman pohon peneduh 62. Ada juga dari beberapa pejalan kaki merasa cocok dengan jenis pohon dan bentuk fungsi vegetasi pengarah 5. Dan ada juga
pejalan kaki merasa cocok dengan jenis pohon dan bentuk fungsi vegetasi buffer kebisingan 2. Serta juga pejalan kaki merasa cocok dengan jenis pohon dan bentuk fungsi vegetasi
sebagai pembatas bagi jalur kenderaan dan jalur pejalan kaki 31 Gambar 5.47.
31 2
5 62
10 20
30 40
50 60
70
Jumlah Responden
A B
C D
Keterangan A. Peneduh
B. Pengarah C. Buffer kebisingan
D. Pembatas bagi jalur kendaraan dan jalur pejalan kaki
Gambar 5.47 Persepsi pengguna jalan terhadap jenis pohon dan bentuk fungsi vegetasi yang cocok di jalur jalan Gatot Subroto Medan?
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Penempatan yang sesuai untuk utilitas hidran, boks kabel listrik, penutup saluran air, drainase dan saluran air bersih di jalur Jalan Gatot Subroto Medan, seperti pada
Gambar 5.48.
Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya penempatan yang sesuai ditanam dibawah jalur pejalan kaki 65. Ada juga dari beberapa pejalan kaki merasa penempatan
yang sesuai dimasukkan ke bagian setback bangunan 19. Dan ada juga pejalan kaki merasa penempatan yang sesuai ditempatkan dipermukaan jalur pejalan kaki 16
Gambar 5.49. Gambar 5.48 Penempatan utilitas hidran, boks kabel listrik, penutup saluran air,
drainase dan saluran air bersih yang berada di jalur jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Bentuk fasilitas pengamanan yang sesuai di jalur pejalan kaki pada ruas Jalan Gatot Subroto Medan. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya ada pembatas bagi jalur
kenderaan dengan jalur pejalan kaki 59. Ada juga dari beberapa pejalan kaki merasa memperbanyak lampu penerangan 15. Dan ada juga pejalan kaki merasa bentuk fasilitas
pengamanan yang sesuai di jalur Jalan Gatot Subroto Medan dengan menambah pos pengamanan beserta petugasnya 16 Gambar 5.50
2
53 45
10 20
30 40
50 60
Jumlah Responden
A B
C 16
19 65
10 20
30 40
50 60
70
Jumlah Responden
A B
C
Keterangan A. Ditanam di bawah jalur pejalan kaki
B. Dimasukkan ke bagian setback bangunan C. Ditempatkan dipermukaan jalur pejalan kaki
Gambar 5.49 Persepsi pengguna jalan terhadap penempatan utilitas hidran, boks kabel listrik, penutup saluran air, drainase dan saluran air bersih
yang sesuai di jalur Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Keterangan A. Ada pembatas bagi jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki
B. Memperbanyak lampu penerangan C. Menambah pos pengamanan beserta petugasnya
Gambar 5.50 Persepsi pengguna jalan terhadap fasilitas pengamanan yang sesuai untuk jalur jalan Gatot Subroto Medan
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
5.6 Frekwensi Lintas Harian Pejalan Kaki di Jalan Gatot Subroto Medan