Persepsi Pejalan Kaki Di Jalan Gatot Subroto Berdasarkan Aspek Jarak

Hal sesuai dengan kriteria peruntukan jalur pejalan kaki yaitu; Pada hakekatnya pejalan kaki untuk mencapai tujuannya ingin menggunakan lintasan sedekat mungkin, dengan nyaman, lancar dan aman dari gangguan, dan adanya kontinuitas Jalur Pejalan Kaki, yang menghubungkan antara tempat asal ke tempat tujuan, dan begitu juga sebaliknya sehingga pejalan kaki tidak memanfaatkan untuk melihat bangunan di sisi jalan.

5.2 Persepsi Pejalan Kaki Di Jalan Gatot Subroto Berdasarkan Aspek Jarak

Tempuh Keberadaan jalur pejalan kaki di Jalan Gatot Subroto Medan selayaknya dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai tempat tujuan yang diinginkan. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya merasa dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai tempat tujuan yang diinginkan 17. Namun, sebagian besar pejalan kaki merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai tempat tujuan yang diinginkan 83, jalur pejalan kaki tidak dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya, dipenuhi dengan PKL, parkir dan struktur jalur pejalan kaki yang masih terputus akibat persimpangan, jarak antara penyeberangan pada Jalan Gatot Subroto adalah 170 s.d 240 m dan tapak ≤ 20 m, jarak ini masih masuk dalam jarak efektif pejalan kaki dan jarak yang idealnya adalah Perancangan tapak ditentukan maksimal berjarak 90 meter dari tempat parkir dan pintu masuk ke bangunan. Tempat penyeberangan jalan lebih efektif bila diletakkan tiap jarak 120 sampai 180 meter di area pejalan kaki. Washington State Departemen of Transportatioan, 1997 Gambar 5.16. Universitas Sumatera Utara Diperlukan moda transportasi yang dapat digunakan untuk menuju kawasan Jalan Gatot Subroto Medan sebagai pendukung kegiatan penunjang yang menghubungkan dua atau lebih pusat kegiatan yang berada pada suatu kawasan Shirvani, 1985. Keberadaan pendukung kegiatan akan menambah pengalaman pengguna jalur pejalan kaki melalui keragaman dan intensitas kegiatan yang ada disekitarnya. Kondisi seperti itu menimbulkan persepsi pengguna jalan di kawasan Jalan Gatot Subroto Medan untuk menggunakan angkutan umum sebagai alat untuk sampai ke tempat tujuan 19. Ada juga dari beberapa pejalan kaki yang menggunakan kenderaan pribadi roda 2 48. Dan ada juga pejalan kaki yang menggunakan kenderaan pribadi roda 4 25. Namun, sebagian kecil pejalan kaki yang berjalan untuk sampai ke tempat tujuannya 4. Dan juga menimbulkan persepsi penggunanya untuk menggunakan becak 4 Gambar 5.17. 83 17 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Jumlah Responden A B Keterangan A. Ya B. Belum Gambar 5.16 Persepsi pejalan kaki terhadap keberadaan jalur pejalan kaki di jalan Gatot Subroto Medan apakah telah memenuhi kebutuhan untuk mancapai tempat tujuan yang diinginkan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara Keberadaan jalur pejalan kaki di Jalan Gatot Subroto selayaknya difasilitasi layanan jasa angkutan. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya merasa jarak penempatan halte terlalu jauh antara satu dengan yang lainnya 57. Ada juga yang merasa hanya sebagian kecil halte yang memiliki jarak tempuh kurang dari 400 meter 23. Dan juga menimbulkan persepsi penggunanya merasa jarak halte di jalur Jalan Gatot Subroto Medan sudah memenuhi jarak tempuh minimal untuk pejalan kaki atau kurang dari 400 meter 20 Gambar 5.18. Sesuai dengan teori Utterman, 1984, kenyamanan pejalan kaki dipengaruhi oleh jarak tempuh dengan waktu berlangsungnya aktifitas yang dilakukan. 4 4 25 48 19 10 20 30 40 50 60 Jumlah Responden A B C D E F Keterangan A. Angkutan umum B. Kendaraan pribadi roda 2 C. Kendaraan pribadi roda 4 D. Berjalan kaki E. Becak F. Lainnya, sebutkan Gambar 5.17 Moda transportasi yang digunakan pejalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan dikawasan Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara Adanya tanaman, rambu-rambu dan pot-pot bunga di jalur pejalan kaki di Jalan Gatot Subroto, hal ini membuat tidak nayamannya pejalan kaki, akibat jalur pejalan kaki menjadi kecil dan sempit. Kondisi itu menimbulkan persepsi penggunanya bahwa jumlah tanaman yang ada tidak memadai untuk melindungi pejalan kaki dari sengatan sinar matahari 65. Ada juga yang merasa penyebaran tanaman pada jalur Jalan Gatot Subroto Medan ini tidak merata dan mengganggu kontinuitas pejalan kaki 23. Dan juga menimbulkan persepsi penggunanya bahwa jenis tanaman yang ada pada jalur Jalan Gatot Subroto bukan jenis pohon pelindung 6. Sebagian pejalan kaki lainnya mengutarakan keberadaan tanaman atau taman yang ada pada jalur Jalan Gatot Subroto Medan sudah cukup baik 6 Gambar 5.19. 20 23 57 10 20 30 40 50 60 Jumlah Responden A B C Keterangan A. Jarak penempatan halte terlalu jauh antara satu dengan yang lainnya B. Hanya sebagian kecil halte yang memiliki jarak tempuh kurang dari 400 meter C. Jarak halte di jalur jalan Gatot Subroto Medan sudah memenuhi jarak tempuh minimal untuk pejalan kaki kurang dari 400 meter Gambar 5.18 Persepsi pejalan kaki terhadap keberadaan fasilitas layanan jasa angkutan yang ada di sepanjang jalur pejalan kaki jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara Keberadaan tanaman, pot bunga dan rambu-rambu pada jalur pejalan kaki di ruas Jalan Gatot Subroto Medan sangat mengganggu para pejalan kaki yang melewati Jalan Gatot Subroto Medan seperti terlihat pada Gambar 5.20. 6 6 23 65 10 20 30 40 50 60 70 Jumlah Responden A B C D Keterangan A. Jumlah tanaman yang ada tidak memadai untuk melindungi pejalan kaki dari sengatan sinar matahari B. Penyebaran tanaman pada jalur jalan Gatot Subroto tidak merata dan mengganggu kontiniutas pejalan kaki C. Jenis tanaman yang ada pada jalur jalan Gatot Subroto bukan jenis pohon pelindung D. Keberadaan tanaman atau taman yang ada pada jalur jalan Gatot Subroto sudah cukup baik Gambar 5.19 Persepsi pengguna jalan terhadap keberadaan tanaman atau taman- taman yang ada di sepanjang jalur Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Gambar 5.20 Keberadaan Tanaman, pot bunga dan rambu-rambu pada jalur pejalan kaki di ruas Jalan Gatot Subroto Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara

5.3. Keberadaan Fasilitas Jalur Pejalan Kaki Dalam Mendukung Kecepatan Berjalan Kaki