BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
4.1 Alasan Pemilihan Lokasi
Kota Medan mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal tersebut diikuti dengan meningkatnya pendapatan daerah dan tumbuhnya bangunan-bangunan modern
untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Jalan Gatot Subroto merupakan salah satu jalur yang mengalami perkembangan pesat, baik secara fisik maupun non fisik. Jalur jalan ini
didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa yaitu berupa tempat perbelanjaan dan perkantoran, sehingga hal tersebut menjadikan jalur Jalan Gatot Subroto menjadi salah satu
pusat konsentrasi kegiatan masyarakat dengan menggunakan moda jalan kaki di kawasan tersebut.
Pergeseran fungsi guna lahan pada jalur Jalan Gatot Subroto Medan yang pada awalnya didominasi oleh pemukiman penduduk salah satunya diakibatkan adanya
perkembangan jalur transportasi yang menghubungkan pusat kota dengan jalur Jalan Gatot Subroto. Begitu besarnya potensi jalur Jalan Gatot Subroto sebagai lokasi CBD dan
munculnya fenomena pada ruang luar seperti pertumbuhan pedagang kaki lima dan parkir, maka perlu adanya suatu pemikiran peneliti untuk mengetahui persepsi pengguna jalan
terhadap keberadaan jalur pejalan kaki di jalur komersial Jalan Gatot Subroto Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Gambaran Jalur Jalan Gatot Subroto Medan
Lokasi penelitian berada pada jalur Jalan Gatot Subroto Medan yang terletak di Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah Provinsi Sumatera Utara. Pada kawasan ini
terdapat satu unit pasar tradisional Pasar Petisah, satu bangunan pusat perbelanjaan modern Plaza Medan Fair dan pada beberapa titik lokasinya dilengkapi dengan jembatan
penyeberangan bagi pejalan kaki. Jalur Jalan Gatot Subroto merupakan jalan arteri sekunder yang terdiri dari dua jalur dan pada salah satu segmen jalan ini tedapat dua lajur
yang dikhususkan untuk angkutan umum dari lima lajur yang ada. Jalur jalan ini merupakan salah satu akses untuk menuju pusat kota dan dapat dicapai dari berbagai arah sehingga
pada waktu-waktu tertentu di beberapa titik kawasan ini terjadi crowded pada sirkulasi lalu lintasnya. Untuk lebih memperjelas gambaran lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Kondisi Fisik Berdasarkan hasil pengukuran pada ruas Jalan Gatot Subroto Medan diketahui
beberapa hal sebagai berikut: a.
Lebar Badan Jalan : 17,2 m
b. Lebar Median Jalan
: 0,50 - 3,1 m c.
Lebar Bahu Kiri Jalan : 1,6 m
d. Lebar Bahu Kanan Jalan : 1,9 m
e. Lebar Trotoar Kiri
: 2,1 m f.
Lebar Trotoar Kanan : 1,8 m
g. Lebar Parit Kiri
: 1 m h.
Lebar Parit Kanan : 1,8 m
i. Garis Sempadan Bangunan : Kurang dari 5 m
Sumber: DinasPerhubungan Kota Medan, 2009 Untuk memperjelas hasil pengukuran ruas jalan Jalan Gatot Subroto Medan dan
memperlihatkan dimensi dari bagian-bagian ruas jalan tersebut dapat dilihat melalui gambar potongan jalan yang ada pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Potongan dan Dimensi Ruas Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Jalur Jalan Gatot Subroto Medan dapat dituju dari berbagai arah memiliki beberapa zona yang dapat menimbulkan titik crowded, zona-zona tersebut terdiri dari Gambar 4.3:
- Zona 1, pertemuan antara simpang Jalan Guru Patimpus dengan, Jalan Gatot
Subroto Medan. -
Zona 2, Jalan Rajak BaruPetisah. -
Zona 3, pertemuan antara Jalan Nibung dengan Jalan Gatot Subroto Medan. -
Zona 4, pertemuan antara Jalan Gatot Subroto dengan Jalan Iskandar Muda Medan.
- Zona 5, pertemuan antara Jalan Waringin dengan Jalan Gatot Subroto Medan.
Gambar 4.3 Zona-zona titik crowde pada Jalan Gatot Subroto Medan Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
5
4 3
2 1
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Titik keramaian di Jalan Gatot Subroto Medan Pusat dari titik-titik keramaian yang ada di kawasan jalur Jalan Gatot Subroto
Medan terdapat dipertemuan antara Jalan Gatot Subroto dan Jalan Iskandar Muda yang terjadi mulai pagi hari di saat masyarakat memulai berbagai jenis aktivitas, baik yang
menuju tempat bekerja maupun ke sekolah. Titik keramaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4.
= Titik pusat keramaian
Gambar 4.4 Tititk keramaian di Jalan Gatot Subroto Medan
Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013 Pengamatan terhadap titik-titik keramaian yang ada di jalur Jalan Gatot Subroto
Medan dapat dilihat dari dua sisi pengamatan. Sisi pengamatan pertama adalah sepanjang Jalan Gatot Subroto Medan di depan Plaza Medan Fair, sedangkan sisi kedua adalah
disepanjang Jalan Gatot Subroto Medan depan persimpangan Jalan Razak Baru menuju Pajak Petisah. Bila diamati dari sisi pertama Jalan Gatot Subroto Medan maka titik
keramaian tertinggi yang terjadi pada saat siang hari pada sisi jalan depan Plaza Medan Fair atau sepanjang Jalan Gatot Subroto yang menghubungkan Jalan Iskandar Muda dengan
Universitas Sumatera Utara
Jalan Gatot Subroto Medan. Untuk lebih jelasnya titik keramaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Keterangan: = Titik pusat keramaian sedang pada ruang terbuka berkumpul sekitar 15 – 30 orang
Gambar 4.5 Titik keramaian sedang di depan Plaza Medan Fair pukul 09.00–18.00 Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Keramaian yang terjadi di sekitar depan Plaza Medan Fair diakibatkan ramainya becak bermotor yang parkir dan banyaknya pejalan kaki yang ingin menyeberang untuk
menunggu angkutan kota atau menuju pemukiman warga ataupun yang menuju sisi sebelah barat dari Jalan Gatot Subroto.
Bila pengamatan ditinjau dari sisi kedua atau dari sisi Utara Jalan Gatot Subroto Medan maka keramaian tertinggi yang terjadi pada siang hari berada di persimpangan
Universitas Sumatera Utara
bundaran SIB sampai dengan persimpangan Jalan Razak Baru dan di depan jembatan penyeberangan Plaza Medan Fair, seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Keterangan titik keramaian tertinggi A. Depan Jembatan Penyeberangan Plaza Medan Fair
B. Persimpangan Jalan Razak BaruPetisah C. Persimpangan Bundaran SIB
= Titik keramaian tinggi pada ruang terbuka berkumpul sekitar 30 – 50 orang
Gambar 4.6. Titik keramaian tertinggi di depan Plaza Medan Fair pada siang hari pukul 08.00 – 18.00 setiap hari kerja. Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
Dari kedua sisi pengamatan titik keramaian tertinggi terjadi pada pagi hari dan sore hari sepanjang Jalan Gatot Subroto Medan antara persimpangan Bundaran SIB sampai
persimpangan Jalan Razak Baru atau Pasar Petisah. Hal tersebut diakibatkan adanya
C
A B
Universitas Sumatera Utara
aktifitas pasar dan pertokoan disekitar kawasan tersebut. Titik keramaian disepanjang Jalan Gatot Subroto Medan pada malam hari cukup berbeda dengan kondisi di siang hari, hal ini
disebabkan oleh aktifitas yang ada di kawasan ini didominasi oleh kawasan perdagangan dan perkantoran yang berlangsung dari pagi hari sampai sore hari. Sedangkan pada malam
hari titik keramaian yang terjadi biasanya terorientasi mulai dari depan Plaza Medan Fair sampai persimpangan Jalan Iskandar Muda. Keramaian pada malam hari ini diakibatkan
banyaknya aktifitas pedagang kaki lima, terdapatnya tempat parkir kendaraan becak bermotor dan kendaraan roda dua serta pemberhentian angkutan kota. Sedangkan pada
persimpangan bundaran SIB titik keramaian disebabkan adanya aktifitas yang sifatnya temporer dan biasanya terdiri dari beberapa kumpulan suatu komunitas atau tempat
berkumpulnya masyarakat untuk menikmati pemandangan air mancur yang terpusat di persimpangan tersebut, seperti terlihat pada Gambar 4.7.
Keterangan titik keramaian pada malam hari: = Titik keramaian tertinggi pada ruang terbuka berkumpul sekitar 30 – 50 orang
= Tititk keramaian sedang pada ruang terbuka berkumpul sekitar 15 – 30 orang = Titik keramaian kecil pada ruang terbuka berkumpul sekitar 5 – 15 orang
Gambar 4.7 Titik keramaian tertinggi di depan Plaza Medan Fair pada malam hari pukul 19.00 – 23.00 pada hari libur. Sumber: Dokumen Peneliti Oktober 2013
1
2
3
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Kondisi non fisik Kegiatan yang dilakukan oleh pengguna ruang publik, khususnya pejalan kaki di
kawasan jalur Gatot Subroto Medan adalah berjalan dari lingkungan pemukiman diantaranya menuju pasar, toko, ke kantor menunggu angkutan umum atau becak, demikian
pula sebaliknya turun dari angkot menuju lingkungan tempat pekerjaan atau menuju pasar. Sebagian besar aktifitas pejalan kaki harus berpindah dari jalur pedestrian satu ke jalur
pedestrian lainnya dengan tujuan menghindari fasilitas jembatan penyeberangan yang berada di atas trotoar. Pada siang hari sampai sore hari aktifitas yang begitu sibuk
menjdikan jalur pejalan kaki cukup padat, bahkan kendaraan yang berada pada jalur Gatot Subroto penuh sesak, karena terdapat pejalan kaki yang berlalu lalang dan menyeberangi
ruas jalan secara bergantian dengan berbagai keperluan dan kepentingan setiap pengguna ruang publik di Jalan Gatot Subroto Medan.
4.3 Data