Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah Sistematika Penulisan

Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry. Dalam hal ini siswa juga melakukan segala sesuatu yang dilakukan dalam metode inquiry, hanya saja guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa, misalnya perencanaan serta bagaimana menyusun dan mencatat Amien 1987: 126-127. Dari uraian tersebut, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini adalah untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang metode pengembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa melalui menerapkan metode guided inquiry pada pembelajaran Fisika pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya, serta dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian pendidikan selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi guru, peneliti, dan sekolah penelitian. Bagi Peneliti, yaitu memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pembelajaran di sekolah dan usaha untuk mengatasinya serta memberikan pengalaman menyusun karya ilmiah berdasarkan penelitian di bidang pendidikan. Bagi guru, yaitu memberikan gambaran tentang proses pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran guided inquiry, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Bagi Sekolah, yaitu memberikan metode pembelajaran yang inovatif untuk mengembangkan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

1.5 Pembatasan Masalah

Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa melalui penerapan metode pembelajaran guided inquiry pada pembelajaran fisika di kelas VIII 2 MTs N Sulang.

1.6 Penegasan Istilah

Penegesan isitilah diperlukan untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang digunakan antara lain.

1.6.1 Metode

Guided Inquiry Menurut Amin 1987: 137 guided inquiry atau inkuiri terbimbing yaitu pembelajaran yang perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problemmasalah. Pada penelitian ini, siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan dipandu LKS lembar kerja siswa. Guru dalam hal ini peneliti menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa.

1.6.2 Mengembangkan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengembangkan memiliki arti menjadi maju baik, sempurna, dsb. Pada penelitian ini yang dimaksud mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa adalah membuat rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa menjadi lebih baik.

1.6.3 Rasa Ingin tahu

Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar Kemendiknas, 2010: 10. Pada penelitian ini ketika melakukan percobaan yang dipandu dengan LKS lembar kerja siswa. LKS ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa sehingga siswa berupaya mengetahui lebih mendalam dan meluas dari materi yang mereka percobakan.

1.6.4 Komunikasi

Komunikasi adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain Kemendiknas, 2010: 10. Komunikasi juga mengandung pengertian memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama antara orang yang memberi atau menyampaikan informasi komunikator dan orang yang menerima informasi komunikan Sugiyo 2005:1. Pada penelitian ini, keterampilan komunikasi yang dikembangkan adalah keterampilan komunikasi lisan antar siswa dengan siswa dan antar guru dengan siswa serta komunikasi tulisan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu 1 Bagian Awal Bagian awal terdiri atas judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. 2 Bagian Isi Bagian isi terbagi menjadi lima bab yaitu: a. BAB I Pendahuluan Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. b. BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori Kajian pustaka berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu dan teori- teori yang digunakan sebagai dasar penelitian. c. BAB III Metode Penelitian Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, lokasi dan subyek penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. d. BAB IV Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang telah diperoleh dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut. e. BAB V Penutup Penutup berisi tentang simpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan dan saran kepada pembaca untuk memperbaiki kekurangan hasil penelitian yang telah dilakukan. 3 Bagian Akhir Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Guided Inquiry Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry. Inquiry berasal dari Bahasa Inggris yang artinya menyelidiki. Sedangkan arti dari metode inquiry adalah suatu teknik intruksional dalam proses pembelajaran dengan cara siswa diberikan suatu permasalahan Yulianti dan Wiyanto 2009: 19. Dalam hal ini siswa mencari sendiri penyelesaian permasalahan tersebut dengan cara merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya. Pembelajaran menggunakan metode guided inquiry, guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa Amien 1987: 126-127. Guided inquiry ini dicirikan dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan oleh guru dan berbagai pertanyaan-pertanyaan arahan yang menunjukkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Wenning 2005: 7. Seperti halnya Martin dalam Ozdilek dan Bulunuz 2009 yang menyatakan bahwa: “dalam guided inquiry, guru menetapkan petunjuk dan menyarankan aktifitas yang bersifat open- ended, yang mengajarkan siswa untuk mencari apa yang dapat mereka selidiki dan temukan terhadap sesuatu yang mereka tidak mengerti.” Selama proses pembelajaran, guru mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa melalui pertanyaan arahan yang dapat memancing rasa ingin tahu