Pembelajaran Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Hasil Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni 2009: 85, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Benyamin S. Bloom Rifa’i dan Anni 2009: 86 menjelaskan terdapat tiga ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif cognitive domain berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah afektif affective domain berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Sedangkan ranah psikomotorik psychomotoric domain berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif, yaitu hasil pengamatan pada aspek rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

2.6 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang termasuk guru dan penulis buku pelajaran agar orang lain termasuk peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik Permendiknas 2007: 10. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar Isjoni, 2011: 14. Pembelajaran diupayakan untuk mencapai hasil yang diinginkan serta membentuk atau mengubah karakter siswa melalui prosedur-prosedur tertentu.

2.7 Kajian Materi Getaran dan Gelombang

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi tentang getaran dan gelombang. Berikut adalah kajian materi getaran gelombang.

2.7.2 Getaran

2.7.2.1 Pengertian Getaran

Setiap gerak yang berulang merupakan gerak periodik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, maka gerakannya disebut gerak osilasi atau getaran Halliday Resnick, 1999:442. Getaran selaras atau getaran harmonik adalah gerak bolak-balik suatu benda yang selalu bergetar melalui titik setimbangnya dengan simpangan yang hampir sama. Satu getaran sempurna adalah gerak bolak-balik yang terjadi dari posisi samapi kembali lagi ke posisi semula. Gambar 2.1 getaran pada ayunan sederhana Pada ayunan sederhana Gambar 2.1, bandul dikatakan melakukan satu getaran jika beban bergerak dari A-B-C-B-A. Titik B adalah titik kesetimbangan.

2.7.2.2 Simpangan dan Amplitudo

Simpangan getaran adalah posisi partikel yang disimpangkan terhadap titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo adalah simpangan terbesar yang dilakukan oleh suatu getaran.

2.7.2.3 Periode dan Frekuensi

Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu getaran penuh atau satu putaran cycle. Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran putaran tiap satuan waktu. Jadi frekuensi adalah kebalikan dari periode Halliday Resnick, 1999:443. Rumusan matematis dari periode dan frekuensi serta hubungan antara periode dan frekuensi yaitu: = 2.1 = 2.2 = 1 2.3 C B A Keterangan: T = periode getaran s f = frekuensi getaran Hz n = banyaknya getaran

2.7.3 Gelombang

2.7.3.1 Pengertian Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi Tipler, 1998: 471.

2.7.3.2 Jenis-jenis Gelombang

Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromegnetik. 1 Gelombang Mekanik Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki merupakan contoh gelombang mekanik. Gelombang-gelombang ini memerlukan medium untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki adalah medium yang digunakan untuk merambatkan gelombang air, gelombnag bunyi, gelombang tali, dan gelombang slinki. Gelombang-gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh karena itu, gelombang- gelombang tersebut dikelompokkan ke dalam gelombang mekanik. 2 Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik dapat merambat meskkipun tidak ada medium untuk menjalarkan gelombangnya. Contohnya gelombang sinar matahari dapat sampai ke bumi meskipun antara matahari dan bumi tidak terdapat medium untuk menjalarkan gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium disebut gelombang elektromagnetik. Berdasarkan arah rambatnya dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua yaitu: 1 Gelombang Transversal Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya. Gelombang transversal terdiri dari bukit dan lembah. Contoh: gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, gelombang cahaya. Adapun bentuk gelombang transversal adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Gelombang transversal Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bagian-bagian gelombang transversal adalah: A-B-C disebut bukit gelombang C-D-E disebut lembah gelombang F- F’ disebut amplitudo gelombang A-B-C-D-E disebut satu panjang gelombang A B C D E F G H I F’ 2 Gelombang Longitudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan. Rapatan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang mendekat selama sesaat. Renggangan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang menjauh selama sesaat. Contoh: gelombang pada pegas dan gelombang pada bunyi Giancoli 2001: 384. Adapun bentuk gelombang longitudinal adalah sebagai berikut: Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal Panjang gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau jarak antara renggangan yang berurutan Giancoli 2001: 384. Satuan untuk panjang gelombang adalah meter m.

2.7.3.3 Periode dan Frekuensi Gelombang

Periode gelombang adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang, sedangkan frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap sekon. Hubungan periode dan frekuensi gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: rapatan regangan = 1 2.4 = 1 2.5 Dengan, T = periode s f = frekuensi Hz

2.7.3.4 Cepat Rambat Gelombang

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang setiap satuan waktu. Hubungan antara cepat rambat gelombang, frekuensi, dan panjang gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: = � . 2.6 Dengan, = cepat rambat gelombang ms � = panjang gelombang m = frekuensi Hz

2.8 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah cenderung menggunakan metode mengajar secara informatif dan tradisional, dimana guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau problem-problem tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan secara tradisional metode ceramah sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak dengan lebih banyak mendengar dan mencatat tanpa mengalami atau melihat sendiri. Hal ini menyebabkan rasa ingin tahu dan keterampilan siswa tidak berkembang. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa, yaitu pembelajaran dengan metode guided inquiry. Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dianggap penting untuk dikembangkan pada siswa, karena untuk dapat mempelajari Fisika dengan baik siswa harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan keterampilan komunikasi yang baik. Rasa ingin tahu merupakan kodrat manusia yang membuat manusia selalu bertanya-tanya. Manusia akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut untuk mengobati rasa ingin tahunya. Jawaban tersebut dapat diperoleh dengan cara apapun, misalnya dengan cara bertanya kepada orang lain, berdiskusi, ataupun melakukan suatu percobaan. Ketika manusia berdiskusi, maka akan terjadi saling komunikasi. Apabila manusia sering melakukan komunikasi maka manusia akan semakin terampil dalam berkomunikasi. Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat dikembangkan dengan metode pembelajaran guided inquiry. Hal ini dikarenakan, pada awal pembelajaran siswa sudah diberikan suatu permasalahan yang memancing rasa ingin tahunya. Kemudian siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang memancing rasa ingin tahunya tersebut dengan melakukan kegiatan laboraturium percobaan dipandu Lembar Kerja Siswa LKS. LKS yang digunakan siswa tersebut berisi pertanyaan yang menuntun siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan dan juga pertanyaan yang membuat siswa menggali lebih dalam lagi rasa ingin tahunya. Ketika kegiatan percobaan berlangsung, siswa melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan di LKS. Siswa saling mengungkapkan semua yang ada dipikirannya sampai ditemukan jawaban yang dianggap paling benar. Pada tahap inilah siswa mulai melatih keterampilan komunikasinya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat terlihat seberapa pentingnya rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dikembangkan pada diri siswa, dan pembelajaran dengan metode guided inquiry dianggap dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

2.9 Hipotesis