Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi

Tabel 4.3 Hasil uji gain observasi komunikasi lisan tiap indikator Keterampilan Komunikasi Lisan Pertemuan I Pertemuan II g Keterangan Total Skor Total Skor Mengajukan Pertanyaan 31 36,90 50 59,52 0,36 sedang Menjawab Pertanyaan 31 36,90 64 76,19 0,62 sedang Mengajukan Pendapat 28 33,33 45 53,57 0,30 sedang Menanggapi Pendapat 28 33,33 42 50,00 0,25 rendah Tabel 4.4 Hasil uji gain nilai rata-rata observasi komunikasi lisan Nilai Rata-rata Pertemuan I Nilai Rata-rata Pertemuan II Gain Keterangan 35,12 59,82 0,32 Sedang

4.2 Pembahasan

Pembahasan ini membahas hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan pada hasil penelitian. Jawaban dari permasalahan penelitian disajikan pada pembahasan penelitian ini.

4.2.1 Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi

Skala Sikap Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi ini diukur dengan skala sikap yang diberikan sebelum siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry pretest dan setelah siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry posttest. Skala sikap ini mengandung komponen kognitif, afektif dan konatif seperti yang telah dijelaskan pada Bab II. Hasil rata-rata nilai pretest pada penelitian ini Gambar 4.1 berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata sebesar 68,43, dengan nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 80. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui pencapain sikap siswa sebelum siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry. Selanjutnya siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry. Pembelajaran dengan metode guided inqury memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Hal ini sejalan dengan definisi dari Alfred Novak dalam artikel David L. Haury 1993, Teaching Science Through Inquiry yang mengatakan bahwa inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Ketika rasa ingin tahu siswa terpancing, maka rasa ingin tahu siswa akan lebih besar daripada sebelumnya. Selanjutnya, Llewllyn 2005:4 menurut National Research Council NRC, menyatakan inquiry meliputi berbagai aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari penemuan-penemuan yang sudah terbukti dengan cara mengumpulkan, menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan memprediksi dan mengkomunikasikan hasil penemuan. Ketika mengkomunikasikan hasil penemuan, siswa melatih keterampilan komunikasinya. Pembelajaran dengan metode guided inqury ini dilakukan selama empat kali pertemuan. Adapun materinya adalah getaran dan gelombang. Pertemuan pertama diadakan pretest, pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran dengan metode guided inquiry, dan pertemuan yang terakhir diberikan posttest untuk mengetahui pencapaian sikap siswa setelah diberikan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Berdasarkan hasil posttest nilai rata-rata hasil posttest Gambar 4.1 siswa berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 78,39 dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 89. Nilai rata-rata pretest dan posttest dari skala sikap tersebut kemudian dihitung besar perkembangannya dengan uji gain. Berdasarkan uji gain pretest dan posttest pada Tabel 4.1 diperoleh bahwa perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa sebesar 0,32 dengan kategori sedang. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.

4.2.2 Peningkatan Hasil Soal Pilihan Ganda Nilai Kognitif Siswa