Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran menurut Amien 1987: 98 adalah cara yang digunakan guru untuk mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, hendaknya dipilih suatu metode yang paling tepat supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dewasa ini, proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah cenderung menggunakan metode mengajar secara informatif. Secara tradisional, dimana guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau problem-problem tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Guru hanya tertuju pada hasil belajar siswa dan kurang memperhatikan proses untuk mencapai hasil tersebut. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan secara tradisional metode ceramah sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak dengan lebih banyak mendengar dan mencatat tanpa mengalami atau melihat sendiri. Padahal menurut Koes Yulianti dan Wiyanto 2009: 2 salah satu kunci untuk belajar fisika adalah pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek konkret. Metode pembelajaran inquiry dalam fisika merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, karena menurut Amin 1987: 126 inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap- sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Disamping itu, inquiry juga cara yang sangat tepat untuk mengembangkan kebiasaan berpikir siswa. Dalam hal ini menurut Llewellyn 2005: 2 kebiasan berpikir dalam sains meliputi komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, kerajinan, kejujuran, fleksibilitas, inovasi, daya imajinasi, integritas, keterbukaan, ketekunan, refleksi, sinsitifitas, skeptik, keprihatinan. David L. Haury 1993 dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak yaitu inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dilihat bahwa inquiry itu dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Menurut National Research Council NRC, inquiry meliputi berbagai aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari penemuan-penemuan yang sudah terbukti dengan cara mengumpulkan, menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan memprediksi dan mengkomunikasikan hasil penemuan Llewllyn, 2005: 4. Ketika siswa mengkomunikasikan hasil penemuannya berarti dalam hal ini siswa mengembangkan keterampilan komunikasinya. Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry. Dalam hal ini siswa juga melakukan segala sesuatu yang dilakukan dalam metode inquiry, hanya saja guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa, misalnya perencanaan serta bagaimana menyusun dan mencatat Amien 1987: 126-127. Dari uraian tersebut, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa ”.

1.2 Rumusan Masalah