memudahkan siswa dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah. Worksheet juga dapat memotivasi siswa selama proses penyelesaian masalah.
Selain itu, worksheet juga dapat mengefektifkan penggunaan waktu selama proses pembelajaran karena siswa tidak perlu lagi menulis soal latihan yang diberikan
guru Minnarti, 2012. Sehingga diharapakan melalui pemanfaatan worksheet ini siswa dituntut untuk mengikuti, mencatat, atau menjawab soal-soal yang
diberikan oleh guru. Dengan demikian, siswa dapat berpikir, mencoba menyelesaikan soal, dan ketika menghadapi kesulitan bisa mengungkapkan
dengan berdiskusi dengan temannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi
Lingkaran Kelas VIII”. Dengan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS, diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran, membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya khususnya pada pemecahan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pembelajaran dengan model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya tuntas?
2. Apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran menggunakan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving
TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran ekspositori?
3. Apakah persentase ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran menggunakan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS
berbantuan worksheet berbasis Polya lebih tinggi daripada persentase ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran ekspositori?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya tuntas.
2. Untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran menggunakan pembelajaran model Thinking Aloud Pair
Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran
ekspositori. 3. Untuk
mengetahui apakah
persentase ketuntasan
belajar siswa
pada pembelajaran menggunakan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem
Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya lebih tinggi daripada persentase ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran ekspositori.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa a. Dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
b. Dapat meningkatkan kegiatan belajar, sebagai pemicu motivasi belajar sehingga siswa dapat belajar matematika dengan giat.
c. Menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi sekolah
a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru matematika atau instansi yang terkait tentang keefektifan pembelajaran
model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya.
b. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. c. Bagi guru bidang studi matematika ataupun bidang studi lain diharapkan
dapat dijadikan referensi dalam penggunaan model pembelajaran yang kondusif dan menarik.
3. Bagi penulis Menambah pengetahuan dan keterampilan mengenai pembelajaran
model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya dan dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran selanjutnya.
4. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sumbangan pemikiran untuk
penelitian selanjutnya tentunya tentang implementasi keefektifan pembelajaran
model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
1.5 Penegasan Istilah