Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis 1 Uji Ketuntasan Belajar

diperoleh rata-rata nilai kelas VIII-B = 74,67; rata-rata nilai kelas VIII-D = 80; varians kelas VIII-B = 254,19; varians kelas VIII-D = 168,85; dan varians gabungan = 208,65. Diperoleh t = -1,405 dan 003 , 2 2 1 1    t yang didapat dari daftar distribusi t dengan dk = 56 dan peluang 1 – ½ α. Jadi, tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 17.

4.1.2 Analisis Data Tahap Akhir

4.1.2.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat. Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut. H : data berdistribusi normal 1 H : data tidak berdistribusi normal. Jika diperolah , 2 2 tabel hitung    maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir Kelas 2 hitung  dk 2 tabel  Keterangan Eksperimen 7,33 3 7,81 Normal Kontrol 7,23 3 7,81 Normal Terlihat dari tabel di atas, data kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen, didapat 81 , 7 33 , 7 2 2    tabel hitung   yang berarti H diterima sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Demikian juga untuk data kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol, nilai 81 , 7 23 , 7 2 2    tabel hitung   yang berarti H diterima dan data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 31.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan rumus uji Bartlett. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah: H : 2 2 2 1    kedua sampel mempunyai varians homogen 1 H : 2 2 2 1    kedua sampel mempunyai varians tidak homogen Tabel 4.3 Data Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Kelas n i – 1 s i 2 n i – 1 s i 2 log s i 2 n i – 1 log s i 2 Kontrol 29 212,77 6170,34 2,33 67,51 Eksperimen 27 125,93 3400,00 2,10 56,70 Jumlah 56 338,70 9570,34 4,43 124,21 Jika diperoleh 1 1 2 2    k    , maka H diterima dan dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Dari perhitungan, diperoleh varians gabungan = 170,89. Diperoleh  2  1,89; dengan banyaknya kelas k = 2, untuk α = 5 maka diperoleh    1 1 2 k   3,81 sehingga 1 1 2 2    k    . Jadi, kedua sampel mempunyai varians homogen. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 32.

4.1.2.3 Uji Hipotesis 1 Uji Ketuntasan Belajar

Uji ini digunakan untuk mengetahui banyak siswa banyak siswa kelas VIII yang tuntas pada kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran dengan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya sudah mencapai 75 atau belum. Hipotesis yang diuji sebagai berikut. 745 , :   H persentase siswa kelas VIII yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran dengan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving berbantuan worksheet berbasis Polya kurang dari atau sama dengan 74,5 745 , : 1   H persentase siswa kelas VIII yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran dengan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving berbantuan worksheet berbasis Polya lebih dari 74,5. Dari 28 siswa kelas eksperimen yang nilainya tuntas ada 25 anak, sehingga x = 25, n = 28, sehingga 89 ,  n x . Statistik yang digunakan adalah statistik z. Kriteria pengujiannya adalah Tolak H jika z hitung  z 0,5 – α . Dari hasil analisis diperoleh nilai z = 1,795; untuk α = 5, z 0,5 – α = 1,64. Karena 5 , 64 , 1 795 , 1      z z sehingga H ditolak dan H 1 diterima, artinya persentase siswa kelas VIII yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran dengan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem Solving berbantuan worksheet berbasis Polya lebih dari 74,5. Jadi, Pembelajaran dengan model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS berbantuan worksheet berbasis Polya tuntas. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33.

4.1.2.4 Uji Hipotesis 2 Uji Perbedaan Dua Rata-rata