Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

moment dengan taraf signifikan 5 untuk n = 30 yaitu 0,361. Karena r 11 r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel. Contoh perhitungan reliabilitas pada Lampiran 21.

3.6.4.3 Tingkat Kesukaran

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item soal yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit Arikunto, 2007: 207. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaran soal adalah: tes mengikuti yang siswa jumlah soal tiap pada tes peserta siswa skor Jumlah rata Rata   soal tiap maksimum skor rata - rata Kesukaran Tingkat TK  Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut: Kriteria: 0,00  TK 0,31 : soal sukar 0,31  TK 0,71 : soal sedang 0,71  TK  1,00 : soal mudah Arifin, 2012: 135. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal, 5 soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 4, 5, 6, dan 8; serta 3 soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 2, 3, dan 7. Contoh perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 22.

3.6.4.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun bodoh, maka soal tersebut termasuk tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda Arikunto, 2007: 211. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi pada butir soal uraian adalah: soal maksimum Skor soal maksimum Skor B A B B A A P P J B J B D     dengan: J = jumlah peserta J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Tabel 3.2 Kategori Daya Pembeda Indeks Diskriminasi D Klasifikasi 0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek poor 0,20 D ≤ 0,40 Cukup satisfactory 0,40 D ≤ 0,70 Baik good 0,70 D ≤ 1,00 Baik sekali excellent D bernilai negatif Tidak baik Arikunto, 2007: 211 Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal, didapatkan 2 soal dengan klasifikasi baik yaitu soal nomor 1 dan 5; 4 soal dengan klasifikasi cukup yaitu soal nomor 2, 4, 6, dan 8; 1 soal dengan klasifikasi jelek yaitu soal nomor 3; serta 1 soal yaitu soal nomor 7 dengan indeks diskriminasi D bernilai negatif. Contoh perhitungan daya pembeda pada Lampiran 23. Lembar hasil analisis butir soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 24.

3.7 Analisis Data