1.5.5 Ketuntasan Pembelajaran
Ketuntasan pembelajaran adalah kriteria dan mekanisme penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah. Siswa
dikatakan tuntas belajar secara individu apabila siswa tersebut mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan dikatakan tuntas belajar secara
klasikal apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar secara individu.
1.5.6 Materi lingkaran
Lingkaran merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas VIII. Pokok bahasan lingkaran dalam penelitian ini meliputi
keliling dan luas lingkaran.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi terbagi menjadi tiga bagian yakni sebagai berikut.
1.6.1 Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, pengesahan, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan
daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Inti Skripsi
Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab sebagai berikut.
Bab 1: Pendahuluan. Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2: Tinjauan Pustaka.
Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian, tinjauan materi pelajaran, kerangka berpikir, dan hipotesis yang
dirumuskan. Bab 3: Metode Penelitian.
Bab ini berisi tentang populasi dan sampel, variabel penelitian, prosedur pengambilan data, analisis instrumen, dan metode analisis data.
Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian. Bab 5: Penutup
Bab ini mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diperoleh.
1.6.3 Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang digunakan dalam penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa belajar yang terjadi pada diri siswa dapat diamati dari
perbedaan perilaku sebelum dan setelah berada dalam peristiwa belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Shymansky Cipta,
2013 menyatakan
bahwa belajar
menurut konstruktivistik adalah aktivitas yang aktif, di mana siswa membina sendiri
pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada
dan dimilikinya. Jadi, belajar menurut konstruktivistik adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari
dengan pengertian yang sudah dimilikinya, membangun sendiri pengetahuan yang dimilikinya sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.
2.1.2 Teori Konstruktivistik
Teori konstruktivistik didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan menciptakan sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada
13