Analisis Perubahan Produktivitas Keuntungan 38.140.610,15

Tabel 20 menunjukan nilai NPV negatif sebesar Rp 1.068.036,86 dan penurunan nilai Net B C menjadi 0,91 saat harga pakan naik hingga 61,5 dari harga awal atau rata- rata dari responden sebesar Rp 3.395,31 per kg, nilai NPV 0 maka usaha ini tidak layak dipertahankan.

5.4.5 Analisis Perubahan Produktivitas

Analisis produktivitas dalam penelitian ini meliputi beberapa komponen, yaitu biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel, nilai panen serta residual rent yang masing- masing komponen merupakan nilai total dari KJA yang ada di zona 3 Kabupaten Cianjur Waduk Cirata sebanyak 14.789 unit kolam, dimana 1 unitnya merupakan unit kolam yang berukuran 7 m x 7 m. Untuk unit keramba berukuran 14 m x 14 m yang terdiri dari 4 buah unit kolam yang merupakan ukuran kolor. Berikut hasil perhitungan total masing- masing komponen : a Biaya Investasi Total Nilai investasi total didapat dari hasil perkalian nilai investasi per unit kolam dengan jumlah total unit kolam di Waduk Cirata. Tabel 14 menunjukkan nilai biaya investasi per unit keramba sebesar Rp 12.261.755,00, sedangkan nilai investasi per unit kolam didapat dengan membagi 4 biaya investasi per unit keramba sehingga diperoleh Rp 3.065.439,00. Nilai investasi total Waduk Cirata dengan asumsi 14.789 unit kolam keramba yang ada berproduksi sebesar Rp 45.334.775.448,00 b Biaya Tetap Total Biaya tetap per unit keramba sebesar Rp 3.910.656,19 per tahun didapat dari rata- rata unit keramba responden, alokasi biaya tetap per unit kolam selama 1 tahun sebesar Rp 977.664,00. Nilai total biaya tetap per unit kolam dari 14.789 unit kolam per tahunnya sebesar Rp 14.458.675.199,00, nilai total biaya tetap dialokasikan untuk berbagai pembiayaan dalam produksi budidaya berupa biaya perawatan keramba, biaya penyusutan, sewa lahan per tahun serta upah tenaga kerja. c Biaya Variabel Total Biaya variabel bergantung pada volume produksi dari usaha KJA, terdiri dari biaya benih mas dan nila serta biaya pakan. Satu unit kolam membutuhkan biaya untuk benih ikan mas sebesar Rp 3.109.541,48 per tahun, biasanya benih yang ditanam tiap unit kolam sebanyak 44,68 kg dengan harga rata- rata Rp 19.375,00 per kg. Benih ikan nila untuk satu kolor membutuhkan biaya sebesar Rp 4.706.113,53, benih ikan nila yang ditanam sebanyak 210,62 kg dengan harga Rp 10.703,13 per kg. Biaya pakan per unit kolam membutuhkan biaya sebesar Rp 15.056.820,96, harga pakan rata- rata sebesar Rp 3.395,31 per kg dengan bobot tiap unitnya 1.245,31 kg. Pemaparan di atas menunjukan total biaya variabel di Waduk Cirata sebesar Rp 286.062.012.374,44 dengan asumsi 14.789 unit kolam berproduksi tiap tahunnya. Rincian biaya variabel adalah Rp 222.675.325.177,44 untuk pakan, benih ikan mas sebesar Rp 45.987.008.948,00 dan benih ikan nila sebesar Rp 17.399.678.249,00. d Nilai Panen Total Hasil panen ikan mas rata- rata per unit kolam Rp 26.973.327,51 per tahun dengan bobot panen sebesar 772,5 kg, harga jual rata- rata Rp 9.490,63 per kg. Hasil panen ikan nila Rp 11.529.519,65 per kolor dengan bobot rata- rata sebesar 943,75 kg, harga jual rata- rata Rp 5.525,00 per kg. Nilai total panen untuk 14.789 unit kolam sebesar Rp 441.536.057.071,39 per tahun dengan rincian nilai total panen ikan mas sebesar Rp 398.908.540.545,39 dan panen total ikan nila sebesar Rp 42.627.516.526,00. e Residual Rent Nilai residual rent merupakan nilai ekonomi total pemanfaatan Waduk Cirata untuk kegiatan perikanan yang diperoleh dengan menduga persamaan residul rent melalui perhitungan sederhana dengan meregresikan antara jumlah keramba sebagai variabel bebas dan nilai residual rent sebagai variabel tidak bebas, sehingga menghasilkan persamaan : Y = 9.540.955,05X - 85.814.778,33 R 2 = 0,84 Fhit = 159,03 Thit = 12,61 Persamaan di atas menunjukan nilai R 2 sebesar 0,84 yang berarti bahwa variabel bebas jumlah unit kolamX dapat menjelaskan variabel tidak bebas residual rent Y sebesar 84 sedangkan 16 lainnya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan seperti lokasi usaha, kualitas perairan, dan teknologi. Persamaan di atas dapat menjelaskan bahwa apabila pembudidaya ingin menaikan jumlah unit kolam yang dimilikinya, maka akan menaikan nilai residual rent dari usaha KJA, hal ini dikarenakan nilai koefisien X yang positif. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari persamaan sebesar 0,9172 yang menunjukan korelasi nilai residual rent terhadap jumlah unit kolam sebesar 91,72 . Hasil perhitungan uji F menunjukan Fhit sebesar 159,03 yang lebih besar dari F tabel sebesar 4,17 pada selang kepercayaan 95 , yang artinya jumlah unit berpengaruh nyata terhadap peningkatan nilai residual rent. Sedangkan hasil uji t manghasilkan t hitung dari variabel unit sebesar 12,610 2,035 atau p- value 1,598x 10 -13 0,05 yang artinya peubah unit kolam KJA berpengaruh nyata terhadap nilai residual rent. Berdasarkan data tahun 2006 yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, jumlah total unit kolam yang berada di perairan Waduk Cirata zona 3 sebanyak 14.789 unit kolam yang berukuran 7 m x 7 m. Dari persamaan di atas , dengan memasukan X = 14.789 yang merupakan jumlah unit kolam total dan dengan asumsi seluruh unit berproduksi maka diperoleh nilai ekonomi Waduk Cirata untuk perikanan sebesar Rp 141.015.369.497,95 per tahun. Secara agregat nilai ekonomi dari pemanfaatan Waduk Cirata untuk kegiatan perikanan KJA dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Waduk Cirata Untuk Perikanan KJA per Tahun, 2007 No Komponen Nilai Rp 1 Investasi 45.334.775.448,00 2 Biaya Tetap 14.458.675.199,00 3 Biaya Variabel a. Pakan 222.675.325.177,44 b. Benih Ikan Mas Nila 63.386.687.197,00 4 Hasil Panen 441.536.057.071,39 5 Residual Rent 141.015.369.497,95 Sumber : Data Primer Diolah 2007 Nilai ekonomi dari kegiatan perikanan KJA di Waduk Cirata zona 3 diperoleh sebesar Rp 141.015.369.497,95 dari total unit KJA sebanyak 14.789 unit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya 2006 tentang kegiatan serupa di Waduk Jatiluhur diperoleh nilai ekonomi sebesar Rp 193.744.882.532,77 dari total unit KJA sebanyak 13.300 unit. Nilai ekonomi Waduk Cirata dari kegiatan KJA yang lebih kecil mengindikasikan bahwa usaha ini belum dimaksimalkan, adapun faktor lainnya yang mempengaruhi kegiatan KJA di Waduk Cirata, yaitu kematian masal ikan yang mengakibatkan kerugian yang besar bagi pembudidaya.

5.5 Aktivitas Pariwisata