Karakteristik Pembudidaya Keramba Jaring Apung KJA

Fenomena kematian masal ikan yang terjadi di Waduk Cirata membuat penurunan RTP yang besar di Kecamatan Mande yang terjadi pada tahun 2003 – 2004. Dari Tabel 12 dapat dilihat adanya peningkatan unit KJA setelah tahun 2004 diduga merupakan pembudidaya yang masih bertahan.

5.4.1 Karakteristik Pembudidaya Keramba Jaring Apung KJA

Karakteristik pembudidaya penting untuk diketahui dan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan serta kelangsungan usaha budidaya KJA. Pengelolaan usaha KJA memerlukan pengalaman yang cukup dari pembudidaya agar dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang ada, baik itu keberhasilan produksi atau ancaman bagi usaha.Tingkat pendidikan dan umur merupakan faktor yang menentukan ketahanan mental maupun fisik pembudidaya, status usaha dari budidaya keramba jaring apung menentukan prioritas mata pencaharian dari pembudidaya. a Umur Kelompok umur pembudidaya berdasarkan 32 responden memiliki umur rata- rata sebesar 41 tahun, sebagian besar berada pada kisaran umur 31 – 36 tahun dengan persentase sebesar 21,88 . Kisaran umur 25 – 30 tahun dan umur 43 – 48 tahun merupakan terbanyak kedua dengan persentase sebesar 18,75 . b Pendidikan Hasil wawancara untuk tingkat pendidikan pembudidaya, Sekolah Dasar SD merupakan jumlah terbanyak sebesar 46,88 atau 15 orang dari total 32 responden. Sekolah Menegah Atas SMA menempati urutan kedua dengan 31,25 . Tingkat Perguruan Tinggi PT sebesar 12,5 dan Sekolah Menengah Pertama SMP sebesar 9,38 . c Status Usaha Status usaha sebesar 90,63 atau 29 pembudidaya menyatakan bahwa usaha yang dijalaninya merupakan mata pencaharian utama, artinya pembudidaya menggantungkan kehidupannya pada usaha KJA. Sebanyak 3 pembudidaya atau 9,38 merupakan usaha sampingan, pembudidaya yang merupakan usaha sampingan bekerja sebagai guru, bandar gabah dan bandar ikan sebagai mata pencaharian utamanya. d Pengalaman Usaha Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha KJA adalah pengalaman, sebanyak 14 orang atau 43,75 memiliki pengalaman usaha dan budidaya selama kisaran 6 – 10 tahun. Kisaran pengalaman 2 – 5 tahun menempati terbanyak kedua sebesar 40,63 atau 13 pembudidaya. Pengalaman paling lama berada pada kisaran 23 – 26 tahun dengan persentase sebesar 3,13 . Pengalaman selama 6 – 10 tahun merupakan waktu yang cukup mapan dalam menjalankan usaha KJA, setidaknya pembudidaya dapat mengantisipasi hambatan dan ancaman usaha baik sistem manajemen, pencegahan kematian ikan, penanganan hasil panen. Pengelompokan responden berdasarkan umur, pendidikan, status usaha dan pengalaman disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Kelompok Umur, Tingkat Pendidikan, Status Usaha, dan Pengalaman Usaha. No Keterangan Responden orang Persentase 1. Kelompok Umur tahun a. 25 – 30 6 18,75 b. 31 – 36 7 21,88 c. 37 – 42 4 12,50 d. 43 – 48 6 18,75 e. 49 – 54 4 12,50 f. 55 – 60 5 15,63 2. Kelompok Pendidikan a. SD 15 46,88 b. SMP 3 9,38 c. SMA 10 31,25 d. Perguruan Tinggi 4 12,50 3. Status Usaha a. Utama 29 90,63 b. Sampingan 3 9,38 4. Pengalaman Usaha tahun a. 2 – 5 13 40,63 b. 6 – 10 14 43,75 c. 11 – 14 3 9,38 d. 15 – 18 1 3,13 e. 19 – 22 f. 23 – 26 1 3,13 Sumber : Data Primer 2007

5.4.2 Aspek Teknis Budidaya Keramba Jaring Apung a Penentuan Lokasi