bk diperoleh dari selisih antara berat awal dan akhir sampel, dibagi dengan berat akhir sampel.
Perubahan kadar air pada 3 jam pertama pengeringan terjadi secara cepat. Untuk mengetahui tingkat perubahan kadar air selama 3 jam
pertama, maka selang pengambilan data berat sampel untuk 3 jam pertama harus diperpendek. Bukan lagi dilakukan setiap 30 menit sekali, tetapi 15
menit atau 10 menit sekali. Namun berhubung pada penelitian kali ini hanya penulis sendirian yang mengambil data dan agar mengurangi
frekuensi buka-tutup mesin pengering, maka selang pengambilan datanya dilakukan 30 menit sekali.
3. Waktu pengeringan
Waktu pengeringan adalah waktu yang diperlukan untuk mengeringkan biji pala dari kadar air awal hingga kadar air aman
penyimpanan. Atau merupakan total waktu yang dibutuhkan sejak biji pala dikeringkan pada kadar air tertentu hingga pada kadar air yang
dikehendaki. Oleh karena itu, perhitungannya adalah selisih waktu selesai dengan waktu memulai, dinyatakan dalam jam. Pada penelitian kali ini,
waktu pengeringan mencapai lebih dari 50 jam.
4. Laju aliran udara pengering
Ada 2 macam udara yang masuk ke ruang pengering, udara panas dan udara dingin. Udara panas dihasilkan dari dorongan udara yang masuk
melalui pipa pemindah panas tungku biomassa. Sedangkan udara dingin dihembuskan langsung dari udara luar. Karena aliran udara masuk
didorong oleh kipas pendorong, maka terjadi proses konveksi paksa. Daya kipas pendorong blower akan memberikan tekanan dalam udara untuk
memindahkan massa air yang diuapkan dari produk. Pengukurannya dilakukan secara periodik 1 jam sekali dengan anemometer Kanomax pada
inlet-outlet dan lingkungan. Hasilnya dinyatakan dengan satuan meterdetik mdt. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 13,
gambar titik-titik pengambilan data.
34
5. Kelembaban udara relatif RH
Pengukuran kelembaban udara relatif RH dilakukan secara periodik mengikuti pengukuran suhu. Nilai RH diperoleh dari perhitungan
perbandingan profil udara pada suhu yang tercatat pada termometer bola kering Tk dan bola basah Tb atau secara grafis dengan menggunakan
psychrometric chart dilampirkan pada Lampiran 19. RH yang diukur meliputi RH lingkungan dan RH di bawah rak terbawah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 13, gambar titik-titik pengambilan data. Kelembaban udara dinyatakan dalam persen .
6. Iradiasi surya global
Iradiasi surya global yang diukur berdasarkan pendekatan iradiasi surya sesaat secara periodik mengikuti pengukuran suhu. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan pyranometer. Pyranometer diletakkan di sampingtempat terdekat alat pengering yang tidak terhalang sinar matahari.
Data keluarannya masih berupa tegangan mV yang terlihat pada multimeter tester. Nilai 1 mV keluaran pyranometer setara dengan 10007 wattm
2
. Sehingga untuk mengetahui iradiasi surya dapat didekati dengan
persamaan berikut ini.
pm
I I
7 1000
= ............................................................................. 5
I = iradiasi surya Wm2
I
pm
= iradiasi surya pyranometer mV Sedangkan total iradiasi surya harian Ih dihitung secara matematis
dengan mengunakan metode Simpson. ]
2 4
[ 3
gp gl
f i
It It
I I
t Ih
Σ +
Σ +
+ Δ
= ...................................... 6
Ih = total iradiasi surya harian W.hm
2
atau W.jamm
2
∆t = selang pengukuran h, hour atau jam
I
i
= iradiasi awal Wm
2
I
f
= iradiasi akhir Wm
2
I
tgl
= iradiasi jam ganjil Wm
2
I
tgp
= iradiasi jam genap Wm
2
35
Besarnya iradiasi surya yang diterima dan fluktuasinya merupakan ciri khas surya. Hal ini juga menentukan besar-kecilnya kinerja alat
pengering. Pada mesin pengering yang diuji juga terdapat fotovoltaik sebagai
komponen yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Dimensi fotovoltaik-nya adalah 940 x 500 x 50 mm dengan daya 50 W serta
digunakan untuk menjalankan 2 unit kipas pendorong udara dingin.
7. Kebutuhan energi biomassa