Botani Tanaman Pala Myristica sp.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Pala Myristica sp.

Tanaman Pala Myristica sp. dalam taksonomi, termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut: Gambar 2. Buah Pala Myristica sp.. warintek.ristek.go.id Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophita Kelas : Angiospermae Sub-Kelas : Dicotyledonae Ordo : Ranales Famili : Myristicaceae Genus : Myristica Spesies : Myristica fragrans HOUTT pala Banda, Myristica argentea WARB pala Papua, Myristica malabarica LAM pala Malabar, Myristica succedena BLUM pala Halmahera, dll. Tercatat lebih kurang terdapat 250 – 300 spesies tanaman pala di seluruh dunia Rismunandar, 1990 dan Purseglove et al., 1981. Tanaman pala adalah tanaman tahunan yang memerlukan iklim tropis yang panas dengan curah hujan yang tinggi tanpa adanya periode kering yang nyata seperti iklim di Indonesia, Malaysia, Grenada, Trinidad, Brazilia, Guatemala dan Srilanka. Syarat tumbuh tanaman pala adalah sebagai berikut: 1. Tanah dengan struktur gembur dan penuh humus. 2. Curah hujan antara 2000 – 3500 mm per tahun. 3. Derajat keasaman tanah yang terbaik adalah 5,5 – 6,5. 4. Pegunungan yang rendah, 500 – 700 m dpl. Tanaman pala juga merupakan tanaman berumah dua dioecus yang berarti bunga jantan dan bunga betinanya tidak terletak pada satu pohon. Tapi biasanya, pohon pala juga berkelamin ganda hermafrodit. Perbedaan pohon jantan dan pohon betina dapat diketahui dari percabangan dan ukuran daun. Pohon betina memiliki cabang horizontal sedangkan pohon jantan bercabang tegak keatas dan daunnya lebih kecil. Tanaman pala mulai berbunga setelah berumur 6 – 10 tahun tergantung dari keadaan tanah dan iklim. Bunganya berwarna kuning 4 pucat, kecil, lunak dan berbau harum. Batang tanaman pala berzat kayu, berakar tunggang. Daunnya tipis dan kaku, berbentuk lonjong, bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna abu-abu pucat. Gambar 3. Alat pembungaan dan pembuahan Pala Myristica sp.. id.wikipedia.org Buah pala masak berwarna kuning kehijauan dengan tekstur yang keras, dapat diperoleh dalam waktu sekitar 6 bulan setelah penyerbukan. Diameter buah bervariasi antara 3 – 9 cm. Berdasarkan bentuk buahnya, pala Indonesia dibedakan atas 2 dua macam, yaitu pala udang dan pala bebek. Buah pala udang berbentuk bulat, daging buahnya berwarna putih dapat dimanfaatkan untuk dibuat manisan. Sedangkan buah pala bebek berbentuk lonjong, daging buahnya cepat mengalami browning, oleh karena itu kurang baik jika dibuat sebagai manisan. Diantara daging buah dan biji terdapat selaput seperti jala yang di dalam dunia perdagangan disebut fulipuli atau mace. Fuli yang dikeringkan dapat pula digunakan sebagai rempah-rempah. 5 Biji pala berkeping dua berbentuk bulat telur. Panjang biji pala berkisar antara 1,5 – 4,5 cm dan tebal 1 – 2,5 cm. Biji pala yang baik untuk dikeringkan adalah biji yang berasal dari buah pala masak yang bagian luarnya telah dilapisi dengan tempurung berwarna coklat tua kehitaman.

B. Komposisi Fisik dan Kimia Biji Pala