Perubahan Sikap Religi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

keterampilan menulis cerita pendek sebesar 9,94 atau 13,70. Nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 72,51. Kemudian meningkat di siklus II menjadi 82,45, sedangkan pada penelitian ini dengan rentang nilai 0-4 diperoleh nilai rata-rata sebesar 1,83 pada siklus I menjadi 3,32 pada siklus II.

4.2.3 Perubahan Sikap Religi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek disertai pula dengan perubahan sikap religi peserta didik dari siklus I dan siklus II. Perubahan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi dan dokumentasi. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada indikator ketercapaian sikap religi yang belum terpenuhi oleh peserta didik. Sikap tersebut antara lain, sebagian kecil peserta didik belum mau menjawab salam dan sapa dari guru, dan sebagian peserta didik tidak memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. Namun, pada siklus II sikap religi peserta didik mengalami perubahan yang signifikan. Peserta didik mampu menunjukkan sikap yang menjadi indikator ketercapaian sikap religi yaitu semua peserta didik menjawab salam dan sapa dari guru, dan hampir semua peserta didik sudah memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. Perubahan sikap religi peserta didik dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 33 Perubahan Sikap Religi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I dan Siklus II No Aspek Pengamatan Perubahan Sikap Religi Rata-rata Skor Peningkatan Siklus I Siklus II F F 1. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai 22 100 22 100 2. Menjawab salam dan sapa dari guru 16 72,72 22 100 27,28 3. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut 14 63,63 20 90,90 27,27 4. Berdoa sesudah pembelajaran diakhiri 22 100 22 100 Berdasarkan tabel 33 diketahui sebagian besar peserta didik menunjukkan perubahan dan peningkatan sikap religi dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng dari siklus I dan siklus II. Dalam menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng siklus I dan siklus II tercatat 22 peserta didik atau 100 peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai jadi tidak ada peningkatan dan berkategori sangat baik. Pada siklus I tercatat 16 peserta didik atau 72,72 peserta didik menjawab salam dan sapa dari guru dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 27,28 menjadi 22 peserta didik atau 100. Peningkatan dari kategori kurang menjadi sangat baik. Pada siklus I tercatat 14 peserta didik atau 63,63 peserta didik memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 27,27 menjadi 20 peserta didik atau 90,90. Peningkatan dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik. Pada siklus I dan siklus II tercatat 22 peserta didik atau 100 peserta didik berdoa sesudah pembelajaran, jadi tidak ada peningkatan pada aspek ini dan berkategori sangat baik. Gambar 21 Peserta Didik Berdoa pada Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Dari hasil gambar 21 terlihat bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II juga dapat diketahui ketercapaian indikator sikap religi peserta didik. Pada siklus I peserta didik sudah berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. Namun, pada siklus II sikap religi peserta didik mengalami perubahan yaitu lebih khusyuk dalam berdoa. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa sikap religi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran mengalami perubahan serta meningkat dari siklus I ke siklus II.

4.2.4 Perubahan Sikap Sosial Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 19 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA FILM PENDEK BERMUATAN NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 KENDAL

0 20 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA KARIKATUR BERPIDATO BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NE

2 48 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA BIOGRAFI BERUPA FILM PENDEK YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

8 34 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13